Mungkin benar, bahwa tak ada kehidupan di Bulan. Namun, bukan berarti satelit Bumi ini tak bisa jadi koloni manusia.
Selain jaraknya relatif dekat dengan Bumi, manusia juga tak harus kelaparan di sana.
Kini, ilmuwan sedang mengembangkan prototipe 'greenhouse' atau rumah kaca untuk bercocok tanam yang bisa jadi kunci untuk menumbuhkan bahan makanan segar dan sehat di Bulan, atau bahkan di Mars.
Proyek yang dikerjakan peneliti di Pusat Pengendalian Lingkungan Agrikultur (CEAC) University of Arizona adalah bagaimana menumbuhkan tanaman tanpa media tanah.
Bahan makanan seperti kentang, kacang, tomat, cabe, dan sayur-sayuran bisa tumbuh di media air alias hidroponik.
Apa bedanya dengan pertanian hodroponik di Bumi?
Tim ini membangun prototipe rumah kaca Bulan di Laboratorium Iklim Ekstrem CEAC -- yang direpresentasikan dengan struktur beberapa tabung.
Tabung-tabung ini akan dikubur di bawah permukaan Bulan. Tujuannya, melindungi tanaman dan astronot dari jilatan api Matahari yang mematikan, micrometeorites dan sinar kosmik. Juga melindungi tanaman dari radiasi mematikan.
Ini jelas beda dengan rumah kaca konvensinal yang terpampang untuk menerima sinar matahari dan panas.
Canggihnya, modul rumah kaca yang dilapisi membran bisa ditempatkan di disk selebar 4 kaki untuk memudahkan perjalanan antar planet.
Juga akan dilengkapi dengan lampu uap sodium khusus yang didinginkan dengan air, dan amplop panjang yang berisi benih dan kecambah tanaman hidroponik.
"Kita bisa menyebarkan modul dan membuat air mengalir ke lampu hanya dalam waktu sepuluh menit," kata Phil Sadler, direktur Sadler Machine Co -- yang mendesain dan membangin rumah kaca Bulan.
"Hanya sekitar 30 hari kemudian, Anda akan memiliki sayuran segar yang siap dimakan," kata dia, seperti dimuat situs Space.com, Selasa 19 Oktober 2010 malam.
Modul ini bergantung pada komponen robot untuk bercocok tanam sistem organik ini.
Namun, "kami ingin sistem ini bisa beroperasi sendiri," kata Murat Kacira, profesor teknik pertanian dan biosistem di Universitas Arizona.
Para ilmuwan juga sedang merancang sistem yang memungkinkan operator dari Bumi melakukan intervensi.
Beberapa ide dalam proyek ini diilhami gudang bibit yang berada di Kutub Utara.
***
Aspek penting lain dari desain rumah kaca adalah penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien -- yang pastinya jadi isu krusial saat manusia berada di permukaan Bulan atau planet lain.
Karbon dioksida dimasukkan dalam prototipe rumah kaca tangki bertekanan. Tapi, astronot juga bisa menyumbang CO2 dengan cara yang sederhana: bernafas.
Sementara, air untuk menumbuhkan tanaman bisa diambil dari ekstraksi urin astronot.
Juga lampu berpendingin air, bisa digantikan kabel serat optik yang akan menyalurkan sinar matahari ke permukaan Bulan -- ke tanaman.
Kalaupun menciptakan koloni tumbuh-tumbuhan di Bulan dirasa terlalu muluk, ide juga bisa diterapkan di Bumi -- di perkotaan yang padat yang bahkan tak tersisa tanah untuk bercocok tanam.
(Space.com/hs)
Sumber : www.vivanews.com
Selain jaraknya relatif dekat dengan Bumi, manusia juga tak harus kelaparan di sana.
Kini, ilmuwan sedang mengembangkan prototipe 'greenhouse' atau rumah kaca untuk bercocok tanam yang bisa jadi kunci untuk menumbuhkan bahan makanan segar dan sehat di Bulan, atau bahkan di Mars.
Proyek yang dikerjakan peneliti di Pusat Pengendalian Lingkungan Agrikultur (CEAC) University of Arizona adalah bagaimana menumbuhkan tanaman tanpa media tanah.
Bahan makanan seperti kentang, kacang, tomat, cabe, dan sayur-sayuran bisa tumbuh di media air alias hidroponik.
Apa bedanya dengan pertanian hodroponik di Bumi?
Tim ini membangun prototipe rumah kaca Bulan di Laboratorium Iklim Ekstrem CEAC -- yang direpresentasikan dengan struktur beberapa tabung.
Tabung-tabung ini akan dikubur di bawah permukaan Bulan. Tujuannya, melindungi tanaman dan astronot dari jilatan api Matahari yang mematikan, micrometeorites dan sinar kosmik. Juga melindungi tanaman dari radiasi mematikan.
Ini jelas beda dengan rumah kaca konvensinal yang terpampang untuk menerima sinar matahari dan panas.
Canggihnya, modul rumah kaca yang dilapisi membran bisa ditempatkan di disk selebar 4 kaki untuk memudahkan perjalanan antar planet.
Juga akan dilengkapi dengan lampu uap sodium khusus yang didinginkan dengan air, dan amplop panjang yang berisi benih dan kecambah tanaman hidroponik.
"Kita bisa menyebarkan modul dan membuat air mengalir ke lampu hanya dalam waktu sepuluh menit," kata Phil Sadler, direktur Sadler Machine Co -- yang mendesain dan membangin rumah kaca Bulan.
"Hanya sekitar 30 hari kemudian, Anda akan memiliki sayuran segar yang siap dimakan," kata dia, seperti dimuat situs Space.com, Selasa 19 Oktober 2010 malam.
Modul ini bergantung pada komponen robot untuk bercocok tanam sistem organik ini.
Namun, "kami ingin sistem ini bisa beroperasi sendiri," kata Murat Kacira, profesor teknik pertanian dan biosistem di Universitas Arizona.
Para ilmuwan juga sedang merancang sistem yang memungkinkan operator dari Bumi melakukan intervensi.
Beberapa ide dalam proyek ini diilhami gudang bibit yang berada di Kutub Utara.
***
Aspek penting lain dari desain rumah kaca adalah penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien -- yang pastinya jadi isu krusial saat manusia berada di permukaan Bulan atau planet lain.
Karbon dioksida dimasukkan dalam prototipe rumah kaca tangki bertekanan. Tapi, astronot juga bisa menyumbang CO2 dengan cara yang sederhana: bernafas.
Sementara, air untuk menumbuhkan tanaman bisa diambil dari ekstraksi urin astronot.
Juga lampu berpendingin air, bisa digantikan kabel serat optik yang akan menyalurkan sinar matahari ke permukaan Bulan -- ke tanaman.
Kalaupun menciptakan koloni tumbuh-tumbuhan di Bulan dirasa terlalu muluk, ide juga bisa diterapkan di Bumi -- di perkotaan yang padat yang bahkan tak tersisa tanah untuk bercocok tanam.
(Space.com/hs)
Sumber : www.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ya