Oleh: Agust Suprijadi
Bappenas menyebut 2010 sebagai tahun kebangkitan ekonomi global sehingga Indonesia harus memanfaatkan momentum itu melalui upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi minimal 5,5%.
Meneg PPN/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan target pertumbuhan 5,5% itu merupakan langkah awal sebelum pemerintah melakukan akselerasi. Dengan cara itu, tingkat pengangguran serta kemiskinan diharapkan dapat ditekan.
"Tahun 2010 merupakan momentum kebangkitan ekonomi dunia yang harus dimanfaatkan Indonesia sehingga berbagai permasalahan harus diurai agar bisa fokus akselerasi pada 2011," katanya di Bandung akhir pekan lalu.
Armida menyebutkan beberapa upaya akselerasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang sedang diupayakan adalah restrukturisasi PT PLN, revisi Perpres 67/2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, dan Keppres 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, serta peningkatan ketahanan pangan.
Dia mengatakan revisi Perpres 67/2005 dan Keppres 80/2003 merupakan program 100 hari Bappenas yang ditargetkan selesai pada Februari 2010. Dia berharap melalui revisi perpres dan kepres tersebut sektor swasta dapat dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur.
"Pengadaan infrastruktur selalu terbentur dana karena keterbatasan pemerintah dan kita tidak bisa lagi mengandalkan kredit ekspor karena imbalannya harus membeli produk luar negeri sehingga mempersulit industri dalam negeri."
Dia menambahkan akselerasi pertumbuhan ekonomi juga perlu dipersiapkan secepat mungkin melalui penyelesaian masalah ketersediaan listrik untuk menunjang kebutuhan di segala sektor. Menurut dia, masalah listrik di Indonesia dalam kondisi darurat dan langkah pertama yang akan dilakukan adalah merestrukturisasi PLN.
Pertumbuhan ekonomi (%)
2006 5,5
2007 6,3
2008 6,1
2009 4,3
2010 5,5
Sumber: Depkeu
"Selanjutnya kami akan mempercepat penambahan ketersediaan energi listrik dengan mencari pola pendanaan yang bisa mempercepat prosesnya," katanya.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2010 minimal 5,5% untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sekitar 7%-8% pada 2013 sangat mungkin terjadi karena prospek peningkatan perekonomian dunia. Proyeksi indikator makro pada 2009 sejauh ini dinilai akan menunjang pencapaian target pada tahun depan.
Dia menyebut proyeksi pencapaian target tahun ini seperti pertumbuhan ekonomi sekitar 4,2%-4,3%, nilai tukar sekitar Rp9.400-Rp9.500 per US$, rendahnya inflasi pada level 3%-3,5% dan tingkat pengangguran 7,8%.
Jaga stabilitas
Dari Jakarta, Staf Khusus Menteri Keuangan M. Chatib Basri, yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mengatakan target pertumbuhan ekonomi 5%-5,5% pada tahun depan sangat mungkin dicapai. Akan tetapi, kondisi itu hanya dapat terpenuhi jika tidak ada gejolak politik yang mengganggu stabilitas perekonomian.
Dia mengingatkan stabilitas politik menjadi salah satu faktor penentu yang memengaruhi pencapaian sejumlah indikator makro. "Pertumbuhan [ekonomi 2010] 5%-5,5% itu dapat dicapai. Untuk inflasi 6%-7%, SBI 3 bulan dengan sendirinya 7%-8% dan nilai tukar Rp9.800/US$."
Menurut Chatib, laju inflasi pada tahun depan akan melampaui perkiraan pemerintah sebesar 5% menyusul meningkatnya permintaan mendahului investasi. Akibatnya, harga-harga ko-moditas dunia juga akan melonjak karena terpengaruh oleh permintaan.
"Ekspor mulai naik tapi ada lag karena meskipun ekonomi global mulai baik sekarang, dibutuhkan waktu sebelum investasi dan ekspor picking up," tuturnya.
Dia melihat ekspor pada tahun ini masih tumbuh negatif kendati mulai membaik Pertumbuhan ekspor nonmigas akan lebih rendah dari proyeksi pemerintah.
"Kalau lihat tren ini, mungkin akan mendekati 10%. Slightly [sedikit] di atas 10% karena biar bagaimana ekspor tetap kontraksi, butuh waktu agak lama [untuk tumbuh positif]."
Untuk laju investasi, Chatib meyakini masih akan lambat meskipun mulai terlihat peningkatan. Kemungkinan sampai akhir tahun ini investasi hanya tumbuh 4%. (k37) (agust.suprijadi@bisnis.co.id)
URL Source: http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL
Agust Suprijadi
Bisnis Indonesia
Bappenas menyebut 2010 sebagai tahun kebangkitan ekonomi global sehingga Indonesia harus memanfaatkan momentum itu melalui upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi minimal 5,5%.
Meneg PPN/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan target pertumbuhan 5,5% itu merupakan langkah awal sebelum pemerintah melakukan akselerasi. Dengan cara itu, tingkat pengangguran serta kemiskinan diharapkan dapat ditekan.
"Tahun 2010 merupakan momentum kebangkitan ekonomi dunia yang harus dimanfaatkan Indonesia sehingga berbagai permasalahan harus diurai agar bisa fokus akselerasi pada 2011," katanya di Bandung akhir pekan lalu.
Armida menyebutkan beberapa upaya akselerasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang sedang diupayakan adalah restrukturisasi PT PLN, revisi Perpres 67/2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, dan Keppres 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, serta peningkatan ketahanan pangan.
Dia mengatakan revisi Perpres 67/2005 dan Keppres 80/2003 merupakan program 100 hari Bappenas yang ditargetkan selesai pada Februari 2010. Dia berharap melalui revisi perpres dan kepres tersebut sektor swasta dapat dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur.
"Pengadaan infrastruktur selalu terbentur dana karena keterbatasan pemerintah dan kita tidak bisa lagi mengandalkan kredit ekspor karena imbalannya harus membeli produk luar negeri sehingga mempersulit industri dalam negeri."
Dia menambahkan akselerasi pertumbuhan ekonomi juga perlu dipersiapkan secepat mungkin melalui penyelesaian masalah ketersediaan listrik untuk menunjang kebutuhan di segala sektor. Menurut dia, masalah listrik di Indonesia dalam kondisi darurat dan langkah pertama yang akan dilakukan adalah merestrukturisasi PLN.
Pertumbuhan ekonomi (%)
2006 5,5
2007 6,3
2008 6,1
2009 4,3
2010 5,5
Sumber: Depkeu
"Selanjutnya kami akan mempercepat penambahan ketersediaan energi listrik dengan mencari pola pendanaan yang bisa mempercepat prosesnya," katanya.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2010 minimal 5,5% untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sekitar 7%-8% pada 2013 sangat mungkin terjadi karena prospek peningkatan perekonomian dunia. Proyeksi indikator makro pada 2009 sejauh ini dinilai akan menunjang pencapaian target pada tahun depan.
Dia menyebut proyeksi pencapaian target tahun ini seperti pertumbuhan ekonomi sekitar 4,2%-4,3%, nilai tukar sekitar Rp9.400-Rp9.500 per US$, rendahnya inflasi pada level 3%-3,5% dan tingkat pengangguran 7,8%.
Jaga stabilitas
Dari Jakarta, Staf Khusus Menteri Keuangan M. Chatib Basri, yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mengatakan target pertumbuhan ekonomi 5%-5,5% pada tahun depan sangat mungkin dicapai. Akan tetapi, kondisi itu hanya dapat terpenuhi jika tidak ada gejolak politik yang mengganggu stabilitas perekonomian.
Dia mengingatkan stabilitas politik menjadi salah satu faktor penentu yang memengaruhi pencapaian sejumlah indikator makro. "Pertumbuhan [ekonomi 2010] 5%-5,5% itu dapat dicapai. Untuk inflasi 6%-7%, SBI 3 bulan dengan sendirinya 7%-8% dan nilai tukar Rp9.800/US$."
Menurut Chatib, laju inflasi pada tahun depan akan melampaui perkiraan pemerintah sebesar 5% menyusul meningkatnya permintaan mendahului investasi. Akibatnya, harga-harga ko-moditas dunia juga akan melonjak karena terpengaruh oleh permintaan.
"Ekspor mulai naik tapi ada lag karena meskipun ekonomi global mulai baik sekarang, dibutuhkan waktu sebelum investasi dan ekspor picking up," tuturnya.
Dia melihat ekspor pada tahun ini masih tumbuh negatif kendati mulai membaik Pertumbuhan ekspor nonmigas akan lebih rendah dari proyeksi pemerintah.
"Kalau lihat tren ini, mungkin akan mendekati 10%. Slightly [sedikit] di atas 10% karena biar bagaimana ekspor tetap kontraksi, butuh waktu agak lama [untuk tumbuh positif]."
Untuk laju investasi, Chatib meyakini masih akan lambat meskipun mulai terlihat peningkatan. Kemungkinan sampai akhir tahun ini investasi hanya tumbuh 4%. (k37) (agust.suprijadi@bisnis.co.id)
URL Source: http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL
Agust Suprijadi
Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ya