Selasa, 15 September 2009

Pupuk Hayati Berteknologi Nuklir

Badan Teknologi Atom Nasional (BATAN) mengembangkan Pupuk Azora, sebagai aplikasi pemanfaatan teknologi nuklir. Pupuk hayati atau biofertilizer ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian, dan menggantikan penggunaan pupuk kimia yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Akibat keberhasilan ini, direncanakan 9 Maret nanti akan ada kerjasama BATAN dan Dewan Riset Nasional. Kerjasama ini guna meningkatkan kualitas dan produksi pupuk hayati lebih ramah lingkungan, efektif dan murah. Adanya kerjasama ini, diharapkan produksi pupuk biofertilizer ini bisa diproduksi secara massal.

Purwiyatno Hariyadi, Peneliti Teknologi Pangan dan Gizi dari Teknologi Pertanian IPB, juga Direktur Pusat Ilmu dan Teknologi Makanan dan Pertanian Asia Tenggara (SEAFAST), menyarankan agar meningkatkan komunikasi ke warga soal pupuk bio ini. Agar warga bisa menerima pupuk itu meskipun melalui proses teknologi nuklir. Hal ini disebabkan, masih ada kekuatiran besar bagi warga pada segala hal yang bersentuhan dengan kata nuklir.

Hal itu disampaikannya saat berdialog dalam sebuah diskusi Sarapan Pagi KBR68H.

KBR68H: Menurut Anda, biofertilizer aman digunakan?

PH (Purwiyatno Hariyadi): Teknologi nuklir itu luas aplikasinya, salah satunya adalah menelusuri zat-zat kimia. Seperti yang dilakukan untuk membuat pupuk bio ini. Teknologi nuklir ini akan menelusuri zat-zat yang diperlukan, juga mensterilkan zat yang berbahaya bagi tanaman, sehingga kerja pupuk bio akan lebih maksimal. Dalam proses pembuatan pupuk, sebenarnya tidak ada kaitan dengan unsur radiasi. Yang ada hanyalah penggunaan isotop saat menelusuri zat-zat kimia yang ada.

KBR68H: Jadi, tidak perlu kuatir terhadap radiasi nuklir?

PH: Tidak ada radiasi nuklir, ini hanya penggunaan isotop. Hal ini memang perlu dikomunikasikan dengan baik ke warga, agar penerimaannya bisa meluas di masyarakat.

KBR68H: Sebenarnya, apakah banyak radiasi nuklir seperti ini digunakan di industri pangan Indonesia?

PH: Masih sangat terbatas dan tidak banyak, meskipun potensinya banyak. Seperti proses penghilangan mikroba dari produk-produk pangan. Namun, sulit menjelaskan ke warga yang sudah takut mendengar kata nuklir.

KBR68H: Kalau penggunaan benar, tidak mengubah komposisi produk tersebut?

PH: Ya. Teknologi radiasi termasuk teknologi lama, tapi sedikit diaplikasikan. Karena adanya halangan untuk secara mudah diterima oleh konsumen. Padahal radiasi itu ada dimana-mana seperti menggunakan handphone, microwave, dan x-ray. Semuanya memiliki tingkat radiasi berbeda, tapi bermanfaat bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...