Rabu, 11 Mei 2011

Terorisme Pasca Osama

Kematian Osama bin Laden mengejutkan dan menimbulkan pro dan kontra, karena awal kemunculannya memang kontroversial. Orang Afghanistan menganggap Osama masih hidup. Di Iran, orang menganggap Amerika Serikat (AS) telah membunuh bonekanya.


Adapun pihak yang pro-AS menganggap Osama telah mati. Pendapat pro dan kontra tersebut terkait kedekatan hubungan Osama dengan AS.Saat Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang dipimpin AS Serikat dan Uni Soviet, Osama membentuk jaringan mujahidin untuk melawan Uni Soviet di Afghanistan. Dalam Perang Dingin itu,Afghanistan menang. Dengan demikian, secara tidak langsung, Osama bersekutu dengan AS,sehingga antara keduanya dipastikan saling mengenal.

Secara umum, rontoknya kekuatan Blok Timur oleh Barat dimulai dari gerakan Michael Gorbachev yang mengubah sistem komunis di Rusia, yang mengakibatkan Uni Soviet kehilangan kekuasaannya terhadap Eropa Timur. Uni Soviet akhirnya terpecah menjadi beberapa negara pada 1991. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan AS.

Namun, setelah selesai Perang Dingin, Osama dan AS berpisah.Jika AS sibuk dengan upaya mendongkel kekuatan Irak,Osama sibuk bersimbiosis dengan kekuatan Taliban di Afghanistan. Namun, karena Osama dekat dengan AS, banyak kalangan ragu, benarkah Osama memusuhi AS? Bisa jadi mereka hanya berbagi tugas dan peran baru.Kecurigaan ini seharusnya dibuktikan,namun intelijen dunia rupanya tidak mampu mengungkapnya.

Selanjutnya,setelah Perang Dingin,perhatian barat tertuju ke Timteng dengan membawa beberapa misi, si antaranya kepentingan ekonomi atau minyak, serta Islam dan sistem budaya yang berbeda antara Timteng dan Barat. Bersamaan dengan itu, keluar buku karya Samuel Huntington yang berjudul Clash of Civilization. Buku ini seolah ingin memberikan justifikasi adanya benturan budaya Timur dan Barat.

Menurutnya,kontradiksi antara sistem budaya Timur dan Barat menjadi pemicu konflik yang terjadi di Timteng. Maka muncul pertanyaan, apakah buku ini sekadar karya ilmiah atau warning akan terjadinya clash, atau hanya menimbulkan polemik? Pendapat adanya clashkarena perbedaan budaya, sulit dipercaya.Faktor kepentingan atau interest-lah yang lebih dominan. Kalau clashmuncul semata-mata karena budaya,seharusnya benturan sudah terjadi berabad- abad lalu.

Kenapa baru terjadi setelah Perang Dingin? Tidak lama setelah munculnya buku Samuel Huntington, Menara WTC dan Pentagon diserang teroris pada 11 September 2001. AS lantas menuduh Al-Qaeda sebagai pelakunya dan mengumumkan perang terhadap terorisme. Kelompok Islam yang diduga terkait dengan jaring Al-Qaeda diburu. Islam kemudian diidentikkan dengan simbol dan fenomena yang cenderung berkonotasi negatif, seperti terorisme, fundamentalisme, antipluralitas, diktator,dan ortodoks.

Musuh AS

Perang terhadap terorisme ternyata tidak hanya menyerang Al-Qaeda. Hampir semua negara yang berseberangan dengan AS, seperti Irak,Yaman, dan Libya,juga diserang.Anehnya, justru setelah serangan itu, terorisme malah berkembang pesat dan menyebar luas ke seluruh dunia. Perkembangan selanjutnya muncul tiga hal. Pertama, Al- Qaeda adalah teroris. Kedua, pihak yang berseberangan dengan AS juga teroris.

Ketiga,AS tidak bisa membedakan antara terorisme dan perang kemerdekaan, seperti yang terjadi di Palestina. Gempuran Barat yang dilakukan sedemikian rupa akhirnya meruntuhkan Timteng. Bedanya, Eropa Timur dihancurkan cukup dengan sistem, yaitu dengan mengubah sistem kenegaraan dari komunisme menjadi demokrasi liberal. Sedangkan di Timteng,AS menggunakan kekuatan militer. Di Timteng,sasaran militer bukan hanya Al-Qaeda, melainkan juga Irak.

Parahnya, masyarakat di Timteng tidak pernah bersatu, sehingga AS bisa menyerang Afghanistan dengan menggunakan pangkalan militer di Karachi. AS juga menyerang Irak dua kali dengan menggunakan pangkalan di Arab Saudi.Selain itu, AS juga menyerang Libya dengan pangkalan di Qatar. Belakangan juga ada tren baru yang digunakan untuk melakukan serangan militer di Timur Tengah,yaitu dengan menggunakan isu “demokratisasi”.

Penyakit sosial di Timteng, seperti korupsi,kedikta-toran,dan mandeknya aspirasi masyarakat dari bawah ke atas,memunculkan perlawanan rakyat terhadap pemerintah di Mesir,Tunisia, Yaman,dan Libya.Munculnya penyakit sosial itu juga seakan menjadi pintu masuk militer Barat untuk menyerang sejumlah negara di Timteng. Anehnya, gerakan demokratisasi AS di bekas negara komunis dan Timteng ternyata tidak memberi rasa aman bagi kepentingan politik dan ekonomi AS sendiri.

Kemenangan AS selama Perang Dingin justru semakin memperkuat China. Perkembangan ekonomi China diramalkan akan melampaui AS.Pasalnya, China menjalankan real ekonomi berdasarkan perkembangan produksi, penguasaan market, dan perluasan investasi di seluruh dunia. Dengan jumlah penduduk lebih satu miliar dan potensi overseas (perantau), China sukses menjadi raksasa. Sementara dua kali serangan AS ke Irak, ternyata berakhir dengan kemenangan kelompok Syiah di Irak.Apabila kelompok Syiah di Irak bersatu dengan kelompok Syiah di Iran, tentu akan menjadi tantangan ideologis dan politis.

Sementara itu, di Palestina sekarang mulai ada kesadaran dari pihak Hamas dan Fatah untuk bersatu. Jika hal itu benar-benar terjadi,Palestina akan menyulitkan Israel. Selanjutnya, serangan dengan biaya tinggi AS ke Afghanistan ternyata belum mampu menghilangkan terorisme. Kini, pascakematian Osama, terorisme juga belum akan mati, meskipun bisa memberikan shock therapybagi pengikut setianya.Perlu dicatat, selama ini jika Osama menjalankan aksi teror, selalu tidak jelas patronnya.

Semua negara bergejolak, jika ada Osama,karena selain melakukan teror, dia juga membantu pemberontak. Berbeda dengan Hamas dan Fatah, mereka berjuang untuk Palestina dan musuhnya adalah Israel. Apa yang dilakukan Hasan Nasrullah dan Hizbullah patronnya juga jelas, yaitu melawan Israel. Sama seperti Syiah di Iran, patron perjuangannya juga jelas.●

KH HASYIM MUZADI
Sekjen International
Conference for Islamic
Scholars (ICIS)


Sumber:http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/398054/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...