Kamis, 12 Juni 2008

Kenaikan BBM: Ide Sustainable Community

Oleh: Novri Susan

Kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM (bahan bakar minyak) sampai sebesar 30% memberi dampak sosial-ekonomi sangat besar. Selain melonjaknya semua harga kebutuhan pokok,dampak sosial terutama berkaitan dengan meningkatnya jumlah penduduk miskin adalah fakta krisis ketahanan sosialekonomi.
Reaksi terhadap kebijakan berada dalam dua posisi berbeda; mereka yang pro dan kontra. Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM dan respons aparat keamanan menciptakan layar kekerasan di negara demokrasi ini.Tulisan ini tidak ingin terlibat dalam pro-kontra mengenai kebijakan negara tersebut, tetapi ingin memberi wacana alternatif berkaitan dengan strategi nasional dalam menjawab fakta krisis ketahanan sosial-ekonomi saat ini.
Salah satu faktor mendasar dalam ketahanan sosial-ekonomi nasional adalah kapasitas masyarakat dalam menciptakan peluang-peluang ekonomi secara keberlanjutan.Peluangpeluang ini terutama sekali diwujudkan dalam aktivitas bisnis yang produktif bagi penghasilan masyarakat. Pokok persoalannya adalah melalui pendekatan seperti apa kapasitas menciptakan peluang ekonomi masyarakat bisa ditingkatkan.

Sustainable Community

Pendekatan yang saat ini sebenarnya tengah digalakkan di negaranegara berkembang adalah konsep ”sustainable community”. Suatu pendekatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas di tingkat komunitas dan nonindividual. Secara literal,sustainable community mungkin bisa diterjemahkan sebagai komunitas berkelanjutan. Istilah komunitas berkelanjutan dikaitkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditegaskan PBB melalui World Summit 2005.
Pembangunan berkelanjutan digagas para praktisi dan akademisi dunia yang melihat kegagalan perspektif paham pembangunan yang hanya berdimensi ekonomi. Paham pembangunan sendiri secara nyata melahirkan persoalan kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, dan kerusakan tata sosial lokal. Pembangunan berkelanjutan adalah konsep besar yang diharapkan menjadi strategi nasional dan global.

Komunitas berkelanjutan sendiri bisa didefinisikan melalui adanya kemandirian dan prestasi ekonomi dengan menciptakan mekanisme sosial mengenai pencapaian kesejahteraan secara berkelanjutan. Komunitas berkelanjutan sebagai strategi pembangunan berhasil dilaksanakan negara-negara maju seperti Inggris, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Komunitas berkelanjutan merupakan kondisi ideal yang harus direalisasikan melalui strategi komprehensif yang pada praktiknya melibatkan agensi-agensi di luar komunitas. Langkah awal dalam strategi komprehensif ini adalah menentukan agensi apa saja yang bertanggung jawab menciptakan komunitas berkelanjutan? Tiga komponen pembangunan biasanya menunjuk pemerintah, masyarakat sipil, dan swasta adalah agensi-agensi yang bertanggung jawab.
Larry Diamond (2003) membuktikan bahwa keberhasilan demokrasi, termasuk pembangunan sosial ekonomi, 70% terjadi di negara demokratis yang kecil lingkup wilayahnya. Hal ini mendorong konsep demokrasi daerah sebagaimana telah dilaksanakan Indonesia semenjak 1999 melalui otonomi daerah tingkat kabupaten/ kota madya.
Strategi Komprehensif
Agensi yang bertanggung jawab terhadap terciptanya komunitas berkelanjutan pada gilirannya berada di tingkat daerah.Tidak semua agensi di tingkat daerah telah memiliki konsep komunitas berkelanjutan, terutamadipemerintah daerah dan swasta. Masyarakat sipil terutama sebagian kalangan lembaga pemberdayaan masyarakat (NGO) sudah mengenali gagasan komunitas berkelanjutan.
Walaupun demikian,perealisasiansatukomunitas berkelanjutan sulit tanpa kerja bersama pemerintah dan swasta. Ketiga komponen penanggung jawab dalam pembentukan komunitas berkelanjutan secara garis besar akan berbagi tugas dalam dua dimensi.Pemerintah bertanggung jawab dalam menciptakan struktur kondusif berkaitan dengan praktik ekonomi komunitas berkelanjutan.
Struktur kondusif ini bisa berbentuk sistem kredit lunak yang disediakan khusus bagi kalangan usaha kecil. Salah satu halangan umum yang terjadi dalam proses ekonomi adalah belum adanya sistem kredit lunak yang bisa membantu permodalan kalangan usaha kecil. Swasta dan masyarakat sipil bertanggung jawab dalam dimensi peningkatan kapasitas komunitas.
Dalam konteks keberlanjutan ekonomi agensi swasta, terutama tingkat menengah atas, yang telah mapan bertanggung jawab dalam melakukan asistensi bisnis. Mereka memiliki tenaga-tenaga ahli yang bisa menyumbangkan keahlian manajemen bisnis, proses produksi yang efektif bagi tuntutan pasar, dan strategi pemasaran.
Pada saat bersamaan masyarakat sipil seperti NGOs bertanggung jawab dalam mengonsolidasikan mekanisme sosial komunitas dari pendirian organisasi, aturan-aturan kolektif berkaitan dengan aktivitas-aktivitas sosial-ekonomi seperti pengaturan bentuk aktivitas ekonomi di antara anggota sampai pengaturan isu persaingan. NGOs dan agensi swasta bekerja sama dalam membuka pasar bagi berbagai produk komunitas.
Proses asistensi dari berbagai agensi pembangunan ini disebut berhasil tatkala tercipta komunitas yang telah mampu menciptakan aktivitas sosial ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan.Terbentuknya komunitas berkelanjutan dengan kemandirian aktivitas sosial ekonomi masih memerlukan kondisi umum sosial, yaitu koneksitas komunitas.Koneksitas komunitas merujuk pada hubungan sosial di antara lintas komunitas berkelanjutan dalam bentuk intensitas kontak sosial dan keterlibatan dalam asosiasi.
Kontak sosial dan asosiasi di antara anggota komunitas berkelanjutan memberi kemungkinan munculnya praktek kerja sama dalam isuisu konstruktif,seperti isu lingkungan dan berkembangnya pasar baru di antara komunitas sendiri.Kondisi ini akan memberi kekuatan kemandirian dan keberlanjutan komunitas.
Gagasan sustainable community dalam konteks ini adalah strategi jangka panjang dalam menghadapi fakta krisis sosial-ekonomi di negara ini.Kenaikan harga BBM adalah kondisi berat bagi seluruh bangsa Indonesia. Idealnya,BBM harus dalam jangkauan konsumsi masyarakat.
Walaupun demikian, selain menilai dan mengoreksi kebijakan pencabutan subsidi BBM ini, seluruh elemen bangsa Indonesia perlu juga memikirkan alternatif gerakan menjawab fakta krisis sosial ekonomi saat ini.Salah satunya dengan bekerja sama dalam menciptakan komunitas berkelanjutan di Indonesia.(*)
URL Source: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/opini/ide-sustainable-community
Novri Susan Sosiolog Universitas Airlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...