Kamis, 18 Maret 2010

Menghadapi Karyawan Tukang Protes

Sebagai seorang pemimpin, tentunya tidak semua karyawan Anda ‘mudah’ untuk dibimbing dan diarahkan mengikuti kepemimpinan Anda. Akan ada satu atau dua orang karyawan yang mempertanyakan dan mengkritisi kebijakan Anda. Sejauh pertanyaan dan kritik nya membangun dan bisa dijadikan salah satu bahan evaluasi, tentu saja hal tersebut tidak masalah. Hal tersebut justru membanggakan karena Anda telah membimbing karyawan yang kritis dan cerdas menghadapi setiap perubahan.

Tapi pernahkan Anda menemukan karyawan yang gampang memberikan kritik dan protes tanpa memikirkannya terlebih dahulu? Setiap kali Anda mengumumkan suatu perubahan atau keputusan yang tentu saja telah melalui berbagai proses pertimbangan dari Anda sebagai orang yang bertanggung jawab, orang yang sama akan mengajukan keberatan dan protes yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena penjelasannya bisa ditemukan jika saja ia mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama.

Cetusan spontan dari karyawan yang skeptis seperti ini memang mengganggu. Bila terlalu sering terjadi pada akhirnya juga akan memberikan dampak bagi karyawan di sekitarnya. Bukan tidak mungkin rekan kerjanya akan ikut-ikutan ‘latah’ untuk jadi skeptis terhadap setiap kebijakan baru perusahaan dan terbiasa membuka mulut dan protes sebelum mencerna setiap keputusan dan perubahan yang Anda baru berlakukan. Sebelum ‘membabat’ dan menyalahkan karyawan yang memiliki kebiasaan protes, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk membantu mengatasi hal ini adalah :

1. Evaluasi cara Anda menyampaikan berita perubahan tersebut.
Ingatlah bahwa Anda tidak boleh lalai mengkomunikasikan sebab atau alasan dikeluarkan sebuah peraturan atau perubahan dan keuntungan yang akan didapatkan karyawan dari hal tersebut. Cara ini dengan gampang &menyodorkan´ konsep sebab dan akibat yang diinginkan perusahaan, dalam hal ini Anda sebagai pembuat keputusan.

2. Berikan waktu untuk karyawan bertanya pada saat Anda mengumumkan sesuatu.
Jika pengumuman diberikan pada secara tertulis, cantumkan bahwa Anda memberikan karyawan kesempatan untuk bertanya, dengan demikian karyawan Anda akan merasa bahwa Anda terbuka terhadap pemikiran mereka.

3. Ucapkan terima kasih.
Setiap kali karyawan tersebut mengajukan pertanyaan atau protes, berterimakasihlah sebelum Anda menunjukkan secara spesifik bagian mana jawaban pertanyaannya bisa diperoleh dari penjelasan Anda sebelumnya. Gently remind the person kalau mereka bisa menemukan semua jawaban atas protes mereka jika mereka mau mendengarkan dengan seksama.

4. Diskusikan secara personal.
Jika protes dan tindakannya dirasa sudah terlalu jauh dan bisa memberikan pengaruh buruk bagi karyawan lain, jangan ragu untuk memanggil karyawan tersebut dan diskusikanlah masalah ini one on one. Jelaskan akibat tindakan mereka bagi karyawan lain dan lingkungan kerja. Terangkan bahwa tindakan apapun yang diambil Anda sebagai pemimpin adalah untuk kemajuan setiap bagian dalam perusahaan termasuk karyawan.

5. Keputusan ada di tangan Anda.
Jika karyawan tersebut melangkah lebih jauh dengan tidak mematuhi keputusan baru, yakinlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menerapkan sanksi. Bersikap terbuka memang sangat disarankan dalam kepemimpinan, namun bersikap tegas dan konsisten juga merupakan faktor terpenting dalam memimpin.

Kewibawaan yang hakiki itu melekat pada karakter bukan sekedar tampilan luar yang setiap saat bisa luntur hanya karena suatu kesalahan. Maka terapkan kewibawaan dalam kehidupan sehari-hari agar berefek lebih lama dan natural bagi karyawan Anda.

Remember! :
Tidak ada pemimpin yang dapat menyenangkan semua orang. So keep the balance and move on.

Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

sumber:http://www.jobsdb.co.id/ID/EN/Resources/JobSeekerArticle/tukang_protes?ID=192

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...