Senin, 13 Juli 2009

Menghadapi Supervisor Tidak Bertanggung Jawab

Anda tak habis pikir dengan perilaku supervisor Anda. Ia sering datang terlambat dan pulang kantor seenaknya. Ia juga sering membebankan pekerjaan pada anak buahnya. Yang paling bikin kesal, ia suka melempar tanggung jawab. Kelakuan buruknya ini sebenarnya telah menjadi rahasia umum di divisi Anda. Namun entah mengapa atasan tidak melakukan tindakan apa pun. Sebagian teman Anda menyarankan untuk melaporkan si supervisor kepada atasan. Haruskah saran ini diikuti?

Menurut Donna Tunner, praktisi sumber daya manusia dari Experd, supaya supervisor dan atasan Anda dapat bekerja efektif, maka komunikasi yang berjalan perlu "dua arah". Sebenarnya baik supervisor maupun atasan/manajer, sangat membutuhkan masukan dari Anda, anak buahnya. Bertolakbelakang dengan sekadar pasrah namun menggerutu, akan jauh lebih produktif bila Anda rajin bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan output kerja. Seperti apa yang diinginkan, rajin meminta saran bila merasa menghadapi kesulitan atau tantangan dalam mencapai output yang diinginkan, rajin memberikan argumentasi sehat atas issue-issue yang ada, sesuai dengan tugas dan wewenang Anda, dikaitkan dengan tugas dan wewenang supervisor dan atasan/manajer Anda.

Sudahkah Anda melakukan hal-hal ini? Khususnya berkaitan dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada Anda, sudahkah Anda mengonfirmasikan lebih dulu kepada supervisor, agar output yang Anda hasilkan sesuai dengan target yang diinginkan?

Atasan Anda perlu tahu mengenai kondisi kerja yang terjadi. Ia tidak bisa mengabaikan, tidak tahu-menahu atau menutup sebelah mata atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak buah, dalam berinteraksi dengan supervisor, terlebih yang berkaitan dengan output kerja. Atasan Anda (manajer) berkewajiban untuk antara lain melaksanakan regular meeting, menetapkan konteks kerja, membuat perencanaan, menetapkan penugasan secara efektif, menilai seberapa efektif Anda dan anak buah dari supervisor menjalankan tugas, me-review jasa, kinerja baik dari anak buahnya. Agar kerja Anda bisa produktif, tentunya info-info penting yang potensial menyebabkan tim kerja tidak produktif, perlu ia ketahui.

Langkah awal yang bisa Anda lakukan dalam upaya membenahi kondisi ini antara lain:
1. Hindari membicarakan orang lain dalam situasi tidak kondusif. Cari pihak yang Anda anggap kredibel, bisa bersikap netral di tim kerja Anda. Anda percaya dan bisa memberikan input obyektif pada Anda mengenai kondisi kerja yang Anda hadapi saat ini dengan si supervisor. Ketahui apa wewenang dan tanggung jawab supervisor secara umum.

2. Sampaikan secara terbuka masalah Anda pada supervisor Anda, memanfaatkan waktu dan tempat yang tepat. Bila tidak ada kemajuan yang berarti, atau bila supervisor menutup diri untuk berdiskusi dengan Anda, sampaikan permasalahan Anda kepada atasan langsung (si manajer), mengenai hambatan di tempat kerja yang Anda hadapi saat ini. Ekspresikan niat dan sikap terbuka Anda untuk bekerja kooperatif dengan siapa saja, termasuk dengan supervisor Anda.

3. Secara obyektif sampaikan strength supervisor Anda, bila ada, supaya info yang Anda berikan lebih berimbang. Infokan data faktual progress kerja termasuk output yang dihasilkan akibat kondisi ini. Klarifikasikan lagi apa ekspektasi atasan Anda, bila beban kerja saat ini membebani Anda. Akan lebih baik bila Anda bisa menunjukkan empati Anda pada supervisor dan atasan sampai Anda berkonsultasi dengannya, karena mungkin saja masalah yang Anda hadapi ada pada level permukaan, ada lapisan lain yang menuntut kontribusi lebih luas dari pihak manajemen dan pihak terkait lainnya.
source:www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...