Jumat, 18 Juli 2008

HIGH VALUE PROFESIONALS

A.B. Susanto*

Setiap hari kita lihat iklan lowongan tenaga kerja menghiasi media cetak, maupun media lainya seperti internet, pengumunan perusahaan dan radio. Belum lagi gerilya di bawah permukaan yang dilakukan oleh konsultan yang bergerak di bidang executive search. Para eksekutif diburu oleh executive search consulting atas pesanan dari klien-klien mereka. Kantor kami menerima banyak klien yang meminta bantuan untuk mencari eksekutif sesuai dengan kriteria yang mereka tentukan.

Coba Anda bayangkan jika suatu saat ditelpon oleh seseorang dari konsultan executive search dan mendapat pekerjaan yang menantang, serta gaji yang menggiurkan. Sebulan kemudian Anda sudah berada dalam perusahaan yang baru, dengan penghasilan yang meningkat. Penghasilan ini mungkin baru dapat peroleh beberapa tahun lagi jika mengharapkan dari perusahaan yang sama. Inilah dinamika dunia kerja pada saat ini, yang memungkinkan terobosan dalam pencapaian karir. Tergantung seberapa jauh Anda memiliki ‘daya jual’.

Dalam dunia kerja kita sering melihat betapa bervariasinya pendapatan profesional yang sebenarnya memiliki kemampuan yang setara. Begitu banyak variabel yang menentukan penghasilan seorang profesional, sehingga paling gampang dikatakan sebagai ‘nasib’. Sehingga sering terbit pertanyaan bagaimana menjadi seorang profesional yang berdaya jual tinggi? Karir meluncur mulus, penghasilan pun oke.

Selain menyediakan peluang yang luas dinamika karir juga mengandung tantangan karena merupakan arena yang sangat kompetitif. Dinamika ini adalah dinamika pasar yang bertumpu pada permintaan dan penawaran, serta persaingan untuk meraih yang terbaik. Sehingga Anda digiring agar dapat memiliki ‘daya jual’ yang tinggi.

Sebagai ‘penjual jasa’, agar dapat memiliki ‘daya jual’ tinggi, ada dua sisi yang mesti diperhatikan : ‘produk’nya bagus dan pemasarannya pun oke. Artinya kita mesti meningkatkan kompetensi sebagai produk yang harus kita jual, sekaligus diiringi upaya-upaya untuk memasarkan diri sendiri. Kita sering menjumpai orang-orang yang pandai memasarkan dirinya. Walaupun sebenarnya kompetensinya kurang menonjol, tetapi lebih cepat dipromosikan atau lebih mudah diterima bekerja di tempat lain yang posisinya lebih bagus. Orang-orang ini pandai menciptakan kesan yang baik kepada para pewawancara, dan memperoleh penilaian yang positif, dan dianggap lebih baik dari orang lain yang sebenarnya prestasinya lebih bagus.

Bagaimana memasarkan diri yang efektif ? Pertama yang patut diperhatikan adalah ‘produk’, dalam hal ini adalah kemampuan kita. Anda harus mengetahui dengan persis kemampuan, termasuk segala kekuatan dan kelemahan. Kemampuan ini dapat dilacak dari segala pengalaman dan prestasi Anda. Prestasi-prestasi Anda di masa lampau ibarat puncak-puncak bukit, yang jika kita hubungkan satu sama lain akan membentuk pola yang menunjukkan dimanakah kekuatan Anda yang sebenarnya. Kemampuan inilah yang akan dikemas dengan baik, agar menarik ‘konsumen’ Anda.

Setelah mengetahui kemampuan Anda, Anda akan mengetahui siapakah yang akan menjadi target Anda. Perusahaan macam apa yang akan sesuai dengan kemampuan Anda, sehingga Anda mempunyai nilai lebih di mata mereka. Pemahaman yang baik terhadap ‘konsumen’ memungkinkan Anda untuk memberikan benefit . Seperti halnya suatu produk, yang terpenting adalah benefitnya akan diterima oleh pemakai jasa Anda. Benefit adalah apa yang menjadi kompetensi utama Anda, sehingga bermanfaat dan memberi kontribusi terhadap perusahaan, yang diharapkan lebih tinggi dibanding kandidat lainnya. Kompetensi ini adalah sesuatu yang abstrak sehingga mereka menelusuri dari berbagai cara dengan menggali skill, prestasi, pengalaman-pengalaman memegang jabatan di perusahaan terdahulu, pendidikan formal maupun non formal, kepribadian, penampilan, sikap dan lain-lain.

Strategi yang harus Anda susun tergantung pada kesan yang ingin ditampilkan. Kompetensi, karakter, dan penampilan seperti apa yang dibutuhkan oleh sasaran Anda, agar Anda mendapatkan nilai lebih di mata pemakai jasa Anda. Sehingga Anda harus tahu benar siapa yang akan memakai jasa Anda dan memperkirakan kriteria yang akan dipakai untuk menilai kandidatnya. Dengan demikian Anda dapat menyusun bagaimana cara yang tepat untuk mempromosikan diri.

Sebagai orang yang memasarkan diri, Anda harus mengetahui kemampuan Anda dan berapa ‘nilai’ yang pantas untuk kemampuan setara dengan Anda di pasar tenaga kerja. Anda harus memberi harga kepada diri Anda agar Anda mempunyai nilai yang kompetitif.

Dalam memasarkan diri, Anda merupakan ‘produk’ yang perlu dikemas dan ‘dijual’, sehingga harus tampil dalam penampilan terbaik. Anda harus memiliki kemampuan yang harus ditunjukkan, prestasi yang layak ditonjolkan serta pengalaman yang menambah bobot profesional Anda. Kesemuanya harus Anda kemas dengan baik sehingga bukan hanya dapat diungkapkan secara verbal, tetapi dituangkan ke dalam bentuk yang tercetak dan merupakan bukti-bukti apa yang Anda kemukakan. Kumpulkan fakta-fakta dan dokumen, yang mencerminkan segala pengalaman dan prestasi Anda, yang dapat menjadikan nilai lebih Anda sebagai seorang profesional dalam bidang Anda. Anda dapat mengumpulkan surat rekomendasi, penghargaan, sertifikat, dan semua tulisan yang menyangkut diri Anda. Anda dapat juga menyertakan contoh-contoh tugas dan pekrjaan yang pernah Anda lakukan.
Anda dapat menuangkan dalam sebuah curriculum vitae yang menarik, dan mulai menitipkan data Anda kepada executive search consultant. Mereka akan membantu mencari posisi dan perusahaan yang sesuai dengan apa yang Anda ‘miliki’. Kesesuaian itu tidak hanya sekedar kesesuaian dalam kompetensi belaka, tetapi juga faktor lainya. Kantor kami misalnya, selain mencocokan kriteria yang ditetapkan oleh klien kami, kami juga mempertimbangkan kecocokan antara aspirasi kandidat dengan situasi dalam perusahaan klien kami. Berarti selain masalah kompetensi, tetapi juga kesesuaian antara nilai-nilai individu dan nilai-nilai yang berlaku dalam perusahaan klien. Pendek kata cultural fitness merupakan salah satu pertimbangan. Jadi jika Anda melamar sendiri faktor kesesuan sikap dan nilai dengan perusahaan yang Anda masuki harsu Anda pertimbangan, karean faktor ini ikut menetukan sukses tidaknya Anda berkarya di tempat yang baru. Jika Anda hanya bertumpu hanya pada masalah teknis dan kecocokan gaji saja, Anda dapat menyesal di kemudian hari. Ambisi yang besar bukan berarti tindakan tanpa perhitungan.

* Managing Partner The Jakarta Consulting Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...