Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro dilakukan oleh PT
Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk
(sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan
kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.
Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya
(“Perseroan”), adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit
di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari beberapa produsen kecambah
kelapa sawit yang menerima izin dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia
untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit dengan merek dagang DxP
Sriwijaya kepada pihak ketiga melalui salah satu anak perusahaan Perseroan,
yaitu BSM untuk memproduksi dan menjual enam varietas benih unggul kelapa sawit
dengan merek DxP Sriwijaya. Benih ini merupakan hasil dari persilangan material
genetik yang beragam dan berasal dari bahan tetua terpilih dari 225 famili dura
dan 50 famili pisifera.
Pada akhir 2012, Sampoerna Agro mengelola total area seluas 114.827 hektar
perkebunan kelapa sawit, terdiri dari 83.974 hektar lahan di Provinsi Sumatera
Selatan dan 30.853 hektar lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dan Barat. Dari
luas total area perkebunan, tercatat 92.120 hektar kelapa sawit yang sudah
menghasilkan dan 22.706 hektar kelapa sawit yang belum menghasilkan.
Dalam periode yang sama, Perseroan mengelola kebun inti kira-kira 67.227 ha
sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 47.600 ha. Perseroan memiliki
enam PKS, lima diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan.
PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 380 ton tandan buah segar (TBS) per
jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per
jam.Untuk mencapai visi Perseroan dalam menjadi salah satu perusahaan yang
bertanggungjawab di sektor agribisnis, Sampoerna Agro berupaya untuk
menyeimbangkan antara pertumbuhan dan keberlanjutan yang berpijak pada 4 dasar
utama: people, planet, product, dan profit. Sejalan dengan visinya, Perseroan
terus mengupayakan strategi pertumbuhan yang pesat meliputi diverisfikasi usaha
ke tanaman lain yang mampu menghasilkan produk-produk turunan yang bernilai
tinggi.
Langkah diversifikasi ke sagu, dilakukan dengan mengakuisisi lahan konsesi
seluas 21.620 hektar di Selat Panjang, Provinsi Riau, Perseroan melalui PT.
National Sago Prima. Perseroan juga telah mulai memproduksi tepung sagu
berkualitas tinggi dengan merek dagang Prima Starch, yang didistribusikan ke
pasar domestik maupun internasional. Selengkapnya mengenai sagu Sampoerna
Agro.
Diversifikasi usaha Perseroan menjadi semakin luas dengan akuisisi
perkebunan karet pada tahun 2012 seluas 100.000 hektar di Kalimantan
Barat.
Quality Control Assistant (Estate & Mill)
- PT Sampoerna Agro Tbk
Requirements
- Usia maksimum 35 tahun
- Pendidikan minimum D3
- Memiliki pengalaman minimal 3 tahun pada posisi yang sama
- Bersedia tinggal dan ditempatkan di seluruh unit operasi Sampoerna Agro di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ya