Kamis, 31 Maret 2011

Lowongan Pendamping Program Pengembangan Pesisir

DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
Peluang Berkarir di Dompet Dhuafa


Divisi Program Pengembangan Ekonomi Dompet Dhuafa adalah salah satu Divisi di bawah Direktorat Program yang bertugas mendayagunakan dana zakat lewat program – program yang bersifat Pengembangan Ekonomi. Sekurangnya 50 M dana zakat pada tahun 2010 didayagunakan lewat Divisi Program Pengembangan Ekonomi ini. Membawahi jejaring Masyarakat Mandiri (MM), Lembaga Pertanian Sehat (LPS) , Kampoeng Ternak ( Kater) dan Social Trust Fund (STF) dengan jumlah sdm lebih dari 300 orang, Divisi Program Pengembangan Ekonomi merupakan elemen penting dalam mengkreasi program pendayagunaan dana zakat. Dalam rangka pelaksanaan program Perikanan dan Pemberdayaan Nelayan yang berorientasi bagi masyarakat miskin di seluruh Indonesia, kami mengundang aktifis & professional muda untuk bergabung dengan posisi :

Pendamping Program Pengembangan Pesisir


Dengan kualifikasi sebagai berikut :



  • Pria berusia maksimal 35 tahun


  • Berahlaq Islami, mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan tidak merokok.


  • Pendidikan minimal S1 jurusan Perikanan dengan IPK minimal 2,75 skala 4


  • Memiliki pengalaman minimal 2 ( dua ) tahun sesuai bidangnya.


  • Menguasasi MS. Office dan internet


  • Memiliki jiwa pemimpin, melayani dan manajerial yang baik .


  • Gigih, ulet dan komunikatif.


  • Bersedia untuk ditempatkan di Banten

Kirimkan lamaran lengkap, CV, dan dokumen yang terkait ke Divisi HRD Dompet Dhuafa Republika, Kompleks Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 – 29, Ciputat 15419 serta tuliskan Pendamping Program Pengembangan Pesisir pada pojok kiri atas amplop lamaran atau via email ke hrd@dompetdhuafa.org selambatnya hari Rabu tanggal 6 April 2011.

LOWONGAN AGRONOMIST

URGENTLY REQUIRED
We are a fast growing national company in Fertilizer and Chemical seek professional candidate for the following position :


AGRONOMIST


QUALIFICATIONS :



  • Diploma or Degree in Agriculture soil science and agronomist advantages


  • Experienced on Fertilizer, Chemical Net Work and agriculture product


  • Result Oriented


  • Able to work Independently and in Team


  • Fluent in English


  • Able to work out Statio


  • Holding Driving License (A)


  • Fresh Graduate is not acceptable

If you meet the requirements, please send comprehensive resume and recent photograph to E-mail :


agronomist.apply@gmail.com

Lowongan Asisten Kepala Kebun (Kode: AsKep)

CITRA BORNEO INDAH GROUP
Citra Borneo Indah Group adalah sebuah group perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit terpadu yang berkantor pusat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dengan tim manajemen yang solid dan berdedikasi serta didukung oleh karyawan yang memiliki integritas dan semangat kerja yang tinggi, kami berkembang pesat sebagai perusahaan lokal daerah yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan perkebunan yang terkemuka di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang demikian pesat, kami membutuhkan beberapa tenaga keja sebagai berikut:


Asisten Kepala Kebun (Kode: AsKep)

Fungsi Pekerjaan:



  • Memimpin sejumlah Asisten Kebun. Membuat rencana kerja untuk para Asisten Kebun, menetapkan target dan melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan.


  • Memberikan pengarahan, coaching serta troubleshooting terhadap permasalahan yang dihadapi para Asisten Kebun

Persyaratan :




  • Lulusan S1 Pertanian dengan pengalaman minimal 3 tahun sebagai Asisten Kebun, atau D3 Pertanian dengan pengalaman minimal 5 tahun sebagai Asisten Kebun di perkebunan sawit.


  • Memiliki kemampuan untuk memimpin dan merencanakan pekerjaan.


  • Ditempatkan di perkebunan/estate di wilayah Kalimantan Tengah.

PT CITRA BORNEO INDAH Jl. H Udan Said No.47, Pangkalan Bun Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah – 74113 Up: Departemen SDM. Atau email (hanya CV saja) ke: hrd@citraborneo.co.id Hanya calon yang memenuhi syarat dan lolos seleksi administrasi yang akan diundang ke kantor pusat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Pemerintah (Makin) Mati Rasa

Oleh: Zainal Arifin Mochtar Slogan pemerintah akan memimpin langsung pemberantasan korupsi pernah dikumandangkan. Pernyataan penguatan pemberantasan korupsi dan mafia hukum selalu hadir dalam rapat dan sidang. Namun, masalahnya, pernyataan itu kurang tampak dalam tindakan nyata. Dalam memberantas korupsi dan mafia hukum, selain membentuk Satgas Antimafia Hukum, tak lagi ada prestasi berarti yang ditorehkan Istana. Ada kesan, mereka melangkah berderap menuju arah yang keliru. Lihat saja hasil perintah-perintah presiden dalam percepatan pemberantasan korupsi, baik yang secara umum maupun khusus pada kasus tertentu. Penyakit lama tentang ketidakmampuan dan ketidakmauan tak hanya membayangi, malah melekat erat. Lambang mati rasa Dalam konsep instruksi, ketidakmampuan melaksanakan instruksi dapat mudah ditutup andai memang ada kemauan memastikan bawahan melaksanakannya. Sayangnya, ini pun tak terlihat. Kita disuguhi berbagai hambatan yang mengangkangi pelaksanaan instruksi, tetapi tak kunjung ada perintah keras melaksanakan sebagai implementasi dari kemauan yang kuat. Sila membuka hasil kerja pelaksanaan Inpres 1/2011 tentang Percepatan Penyelesaian Kasus- kasus Hukum dan Penyimpangan Pajak. Nasib yang sama terjadi pada Inpres 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hasil tak berbanding lurus dengan upaya instruksi karena ada jarak antara hasil yang ingin dicapai dan kemampuan atau kemauan mencapainya. Praktik bawahan yang memberi keringanan kepada koruptor melengkapi proses agregasi mati rasa ala Istana. Sulit dijelaskan secara baik alasan yang bisa membenarkan hujan remisi dan perlakuan istimewa terhadap para koruptor. Namun, ”anjing menggonggong”, perlakuan istimewa tetap berlalu. Tak ada iktikad merevisi cara pandang negara atas pelbagai kenikmatan yang diberi kepada koruptor. Dalam konteks terbaru, proses mati rasa menjadi makin akut ketika dilihat dari RUU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dihasilkan pemerintah. RUU yang diharapkan merevisi UU 31/1999 itu memperlihatkan bahwa alih-alih menguatkan pemberantasan ko- rupsi, ia malah menjinakkan pemberantasan korupsi. Bisa dilihat dari beberapa indikasi. Pertama, tampak jelas tensi pemerintah turun dalam melihat kasus korupsi sebagai kejahatan luar biasa. Terbukti di RUU, cara pandangnya adalah mem-”biasa”-kan korupsi. Dalam RUU terdapat begitu banyak pasal merabat ancaman pidana yang tentu kian menjauhkan kesan membangun efek jera bagi para koruptor. Bahkan, ancaman pidana sangat minimal (setahun) kian diperbanyak. Dalam konteks ”setahun” ini, sering kali ujungnya pada hukuman percobaan. Di negeri inilah koruptor bisa mendapat putusan dalam bentuk hukuman percobaan. Pengadilan umum sangat ”rajin” memberi hukuman semacam ini. Lengkaplah rendahnya tingkat hukuman para koruptor. Dengan klausul RUU yang kian memasifkan hukuman jenis ini, koruptor dan mafia hukum akan berpesta senang. Mereka menemukan dalil yang makin kuat mendapat hukuman seringan-ringannya. Kedua, semakin tampak cara pandang yang tidak melihat korupsi sebagai sebuah kejahatan yang rapi terencana. Cara melawannya kelihatannya tidak dibangun sebagai perlawanan yang terorganisasi secara baik. Tidak terlihat konstruksi sistematis dalam memerangi korupsi. Salah satu penyebabnya: dibukanya semakin lebar pintu kriminalisasi bagi pelapor perkara korupsi. Padahal, jika ingin mendorong percepatan pemberantasan korupsi, sangatlah penting membuka lebar pintu pelaporan dengan berbagai keringanan dan perlindungan bagi pelapor. RUU gagal memisahkan dan menjelaskan secara baik ihwal konsep laporan palsu, padahal bisa banyak varian. Namun, siapa pun yang melapor akan mudah diserang dengan tuduhan bahwa laporannya palsu. Menguatnya kriminalisasi pelapor mempersulit kita membongkar dan membuka perkara korupsi yang sering terancang secara sempurna dan sistematis. Ketiga, dan inilah yang paling kita takutkan, RUU ini dirancang sebagai ”kotak pandora”. Begitu disahkan, RUU terkait yang menyusul akan jadi penanda pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan penegakan hukum antikorupsi. Selain RUU ini, ada juga beberapa RUU terkait yang sedang diinisiasi. RUU KPK misalnya. Sangat besar peluang RUU KPK akan jadi pemicu reposisi besar KPK. Lihat saja kewenangan penuntutan KPK yang tak disebutkan lagi. Padahal, dulu KPK disebutkan secara tegas dalam UU yang akan digantikan oleh RUU. Inilah bahayanya: dari sini jangan-jangan semakin mulus langkah mengubah wujud KPK dari Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi Komisi Pencegahan Korupsi. Gejala mendorong KPK bekerja untuk semata-mata pencegahan sering dibicarakan partai politik, termasuk Istana, dalam beberapa kesempatan. Istana yang memulai. Maka, ia pulalah yang harus mengakhiri. Harus ada ”syahadah” menempatkan pemberantasan korupsi kembali menjadi agenda utama dan bukan hanya mengemuka di pernyataan. Caranya sederhana: bisa dimulai dengan membatalkan RUU mati rasa ini. Zainal Arifin Mochtar Direktur PuKAT Korupsi Fakultas Hukum UGM Sumber:http://cetak.kompas.com/read/2011/03/31/03302912/pemerintah.makin.mati.rasa

Rabu, 30 Maret 2011

Hak Petani

Oleh: Dwi Andreas Santosa Tanggal 14-18 Maret 2011 di Bali berlangsung pembahasan sumber daya genetik tanaman (The International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture). Hadir perwakilan 127 negara terkait dengan nasib petani di seluruh dunia. Ironisnya, pertemuan akbar yang dihadiri lebih dari 1.000 delegasi—yang seharusnya gegap gempita—justru sangat miskin liputan media. Semoga hal ini tidak menyiratkan bahwa segala hal yang bersentuhan dengan petani kurang menarik. Perjanjian/pakta internasional itu memfasilitasi akses terhadap sumber daya genetik di seluruh dunia dan menyediakannya secara gratis bagi para peneliti yang mau berbagi keuntungan dari hasil pengembangan tanaman itu. Pemilik asli sebagian besar sumber daya genetik itu adalah petani dan masyarakat lokal. Sejak 1960-an, petani kecil telah mengembangkan 1,9 juta varietas tanaman (ETC, 2009). Sebagian besar sumber daya genetik itu perlahan-lahan mengalir ke banyak bank benih internasional atau langsung kepada peneliti. Perusahaan-perusahaan benih internasional mengambil manfaat terbesar dari ”tersedianya secara gratis” sumber daya genetik tersebut dan mengembangkannya menjadi benih unggul, hibrida, ataupun transgenik yang bernilai jutaan dollar. Hingga saat ini para peneliti di industri benih telah mengembangkan 72.500 varietas baru tanaman atau sembilan kali lipat dari varietas baru yang dikembangkan lembaga-lembaga publik. Sayang, hal yang jelas dimandatkan oleh perjanjian/pakta tentang ”berbagi keuntungan” itu praktis tak ada wujudnya. Hak petani The International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture mengakui peran luar biasa petani kecil dalam konservasi dan pengembangan keragaman pangan—yang memberi pangan penduduk Bumi—sekaligus mendorong petani mengembangkan dan mengomersialisasikan varietas tanaman. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Saat perjanjian/pakta tersebut menjadi perjanjian yang mengikat pada 29 Juni 2004, perusahaan multinasional ”baru” menguasai benih dan perdagangan benih komersial sebesar 50 persen. Kini mereka menguasai 73 persen benih komersial di seluruh dunia serta hampir 100 persen benih transgenik. Dengan demikian, perjanjian/pakta tersebut tampaknya menjauh dari misi suci yang diembannya. Bab III artikel 9 perjanjian/pakta tersebut menyebut hak petani, yaitu pengakuan terhadap hak petani untuk menyimpan, menggunakan, menukarkan, dan menjual benih serta bahan perbanyakan tanaman yang lain. Negara wajib menjamin dan melindungi hak petani tersebut. Negara juga harus menjamin hak petani untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan di tingkat nasional. Tampaknya legislasi kita masih jauh dari bentuk ideal sebagaimana dikehendaki perjanjian/pakta tentang sumber daya genetik. Kriminalisasi petani-petani pengembang benih masih terus terjadi, yang diawali tahun 2004 ketika belasan petani pemulia jagung di Jawa Timur ditangkap. Peristiwa tersebut terus berulang hingga 2010. Di sidang pengadilan, tuntutan perusahaan, seperti pencurian benih induk ataupun pelanggaran paten oleh petani, tidak terbukti. Ironisnya, petani justru dipersalahkan karena melanggar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman dan UU No 29/2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Kedaulatan petani atas benih oleh sebagian peneliti, birokrat, dan pengusaha diartikan sebagai ancaman terhadap ketahanan pangan kita. Tahun 1980-an, kelompok industri benih mengampanyekan adopsi hak pemulia untuk memproteksi benih yang mereka kembangkan melalui sistem mirip paten, yang kemudian diadopsi juga oleh Pemerintah Indonesia melalui UU No 29/2000. Mereka mengeluarkan buku saku berjudul Feeding the 500 Million. Target tak tercapai Tiga puluh tahun kemudian, ternyata mereka lebih banyak mematenkan varietas bunga dibandingkan dengan tanaman pangan. Target mengatasi 500 juta orang yang kelaparan tidak tercapai dan malah bertambah jadi 1 miliar orang. Kampanye yang sama kini gencar dilakukan produsen benih transgenik lewat program Feed the World. Namun, itu ternyata bermakna meningkatkan keuntungan penjualan herbisida dan benih 21-54 persen saat dunia dilanda krisis pangan tahun 2008. Petani kecil memiliki peran besar, baik pada masa lalu, kini, dan mendatang. Petani kecil memberi makan paling sedikit 70 persen dari penduduk dunia. Ketika terjadi bencana kekeringan dan krisis pangan di Etiopia pada 2002-2003 dan berulang pada 2007-2008, rakyat Etiopia tertolong oleh benih-benih lokal yang dikembangkan petani kecil dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim, bukan oleh benih-benih komersial milik perusahaan multinasional. Dalam pertemuan petani dan jaringan masyarakat sipil internasional di Bali, petani anggota Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia secara sederhana merumuskan hak mereka, yaitu hak untuk belajar, hak untuk memuliakan tanaman/hewan, hak untuk menyimpan benih, hak untuk menjual benih, dan hak untuk mendapat kembali benih dari bank benih. Pemerintah perlu menjamin dan mewujudkan hak itu melalui revisi UU agar lebih berpihak kepada petani. Selain itu, para ilmuwan ditantang untuk bekerja bersama dengan petani, mengenalkan teknologi terkini serta bioteknologi yang ramah petani dan lingkungan kepada mereka. Dwi Andreas Santosa Ketua Program S-2 Bioteknologi Tanah dan Lingkungan IPB Sumber:http://cetak.kompas.com/read/2011/03/30/03133932/hak.petani

Selasa, 29 Maret 2011

Lowongan Manager - Land Compensation [MLC]

GOODHOPE
We are a well established foreign conglomerate having business interest in palm oil plantations, breweries, financial services and leisure. PT. Agro Harapan Lestari (A GoodHope Asia Holdings Company) is the groups plantations in Indonesia who has a land bank in excess of 100,000 hectares of plantations and mills in Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan and Kalimantan Timur. In line with our expansion plans and commitments for growth, we are now seeking to recruit high caliber and dynamic professionals..


Manager - Land Compensation [MLC] (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur)

Responsibilities:



  • Pengadaan lahan baru bagi perusahaan,


  • Tanah harus sesuai dan produktif untuk penanaman kelapa sawit termasuk akuisisi,


  • Menangani masalah kompensasi lahan berdasarkan kebijakan perusahaan dan pemerintah dalam konsultasi dengan penasihat perkebunan, asisten manajer, administrasi dan departemen pemerintah,


  • Memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan dalam hal kompensasi tanah,


  • Memiliki hubungan yang baik dengan instansi terkait dan pejabat Pemda setempat. Requirements:


  • Bachelor's Degree,


  • Minimum 5 tahun pengalaman dalam posisi managerial di bidang land compensation perkebunan kelapa sawit (WAJIB)


  • Bersedia ditempatkan bekerja di Kalimantan

If you got what it takes to take on the challenge, please submit your application within two weeks indicating the job code of the post applied in the subject column to:


recruitment@agroholdings-id.com

Lowongan Palm Product Sales Officer (Code: PSO)

PT Matahari Kahuripan Indonesia (MAKIN Group)
PT Matahari Kahuripan Indonesia (MAKIN Group), a rapidly growing company with its location spread in all over Indonesia, is the holding company of numerous subsidiaries involved in various sectors of agribusiness, including palm oil (our major business), reforestation, timber estate, and clove plantation. The company is now seeking a highly qualify candidate for the position:

Palm Product Sales Officer (Code: PSO)


Job Function :

Screen qualified customer and create loyal customer to get repeated order Define and monitor delivery & payment schedule sales reporting

Qualification:



  • Bachelor degree (S1) from reputable university


  • Have more than 3 years working experience as Sales Officer in Oil Palm Plantation is a must


  • Fluent in english (Oral & Writing)


  • Good communication and interpersonal skill


  • Excellent computer literacy (Microsoft Office)


  • Highly creative and strong analytical skills


  • Fast learner and able to work independently and in a team.


  • Placement in Jakarta

Please send your application to:


HRD DEPARTMENT PT MATAHARI KAHURIPAN INDONESIA Jl. KH Wahid Hasyim Kav. 188–190 Jakarta Pusat 10250

Lowongan Manager Komposting

SUMMERVILLE INDONESIA, PT Perusahaan PMA yang memiliki proyek di bidang property dan building construction Segera membutuhkan:
Manager Komposting
Persyaratan:

  • Pendidikan Minimal D3/S1 Pertanian

  • Pengalaman dlm pengelolaan komposting dari janjang kelapa sawit

  • Syarat Khusus : Memiliki integritas, inteligensia dan Energy

Kirim lamaran anda ke PO BOX : 1300 – Pekanbaru


dengan melampirkan :



  • CV, KTP/Pasport yang masih berlaku,

  • Referensi Pengalaman Kerja, Pas Photo, serta Alamat dan No. Telp/HP yang bisa dihubungi dan mencantumkan kode (MK) di pojok kanan atas amplop

Lowongan Asisten Kepala Kebun (AKK-K)

KENCANA GROUP
Dibutuhkan Segera!!
Sebuah Grup perusahaan kelapa sawit yang berkembang pesat membutuhkan segera tenaga professional untuk posisi-posisi di :
Asisten Kepala Kebun (AKK-K)
Kualifikasi :

  • Pria minimal D3.

  • Pengalaman di bidang Perkebunan Kelapa Sawit minimal 3 tahun.

  • Menguasai tehnik pembukaan lahan (Land Clearing), pembibitan dan tehnis agronomis.

  • Lokasi penempatan di Kalimantan dan Sulawesi.

Kandidat yang memenuhi syarat dapat mengirimkan surat lamaran + cv + foto ke email :


kencanaagri@gmail.com


paling lambat 7(tujuh) hari sejak iklan ditayangkan. Hanya kandidat yang memenuhi syarat yang akan dipanggil untuk wawancara.

Senin, 28 Maret 2011

LOWONGAN ASISTEN KEBUN (Kalimantan & Sulawesi)

CENTRAL CIPTA MURDAYA, PT
Perkebunan Kelapa Sawit Group Central Cipta Murdaya di Kalimantan, Sulawesi dan Papua membutuhkan tenaga-tenaga profesional untuk ditempatkan di lokasi kebun sebagai berikut:

ASISTEN KEBUN (Kalimantan & Sulawesi)


Kualifikasi :



  • Pengalaman minimal 1 tahun, terbuka juga untuk fresh graduate.


  • Pendidikan S-1 Pertanian, minimal IP = 2,75.


  • Lebih disukai jurusan Budidaya Pertanian.


  • Penempatan dilokasi kebun Sulawesi dan Kalimantan. Uraian Tugas : Bertanggungjawab dalam mengelola budidaya kebun kelapa sawit.

Kirimkan CV & resume terbaru ke :


lisa@hardaya.co.id

Marhaen dan Kesenjangan

Oleh Tata Mustasya Nasib Marhaen petani yang berdialog dengan Soekarno di kawasan Bandung Selatan 1920-an berulang dan sedang dialami jutaan warga. Berada di sektor informal terutama pertanian, nyaris tak punya aset, bekerja keras tetapi hasilnya hanya memenuhi kebutuhan hidup ala kadarnya. Diilhami dialog di atas, Soekarno secara kontekstual menggambarkan Marhaen sebagai kelompok terpinggirkan khas Indonesia yang relevan hingga kini. Dia tak spesifik mengacu kelas tertentu, seperti kelas buruh di Eropa. Marhaen mencakup petani kecil dan petani penggarap, pekerja rendahan, dan pedagang kecil. Dalam banyak hal, kelompok Marhaen banyak beririsan dengan kelompok miskin dan nyaris miskin (near poor). Jika memakai standar pendapatan 2 dollar AS per hari, jumlah Marhaen bisa sekitar 100 juta orang. Dalam konteks demokrasi, kaum ini semestinya memegang peranan elektoral penting. Di permukaan hal itu benar, atau seolah-olah benar. Soeharto, misalnya, mulai memiliki kepercayaan diri tinggi akhir 1960-an setelah berkeliling Jawa untuk melihat keadaan di pedesaan dan berdialog dengan petani langsung. Dia menyimpulkan—dan benar—petani di desa merasa keadaan lebih baik. Beberapa program karitatif SBY, seperti Bantuan Langsung Tunai, juga berusaha meraih simpati kelompok Marhaen. Dodi Ambardi (2009) mengungkapkan, parpol banyak menyuarakan populisme, tetapi sebetulnya ”satu suara” sebagai elite memperjuangkan kepentingan pribadi. Saat ini kita sulit melihat adanya keberpihakan yang programatik dan berdampak panjang bagi orang-orang seperti Marhaen. Ada beberapa penyebab. Pertama, akses informasi kelompok ini sangat minim. Manipulasi elite dapat dilakukan dengan mudah. Proyek karitatif yang murah, misalnya, lebih visibel bagi kelompok ini dibandingkan kebijakan programatik. Kedua, karena beragamnya latar belakang kelompok Marhaen, sulit bagi mereka untuk mengorganisasikan diri menyuarakan aspirasi. Beberapa pendekatan seperti organisasi petani atau masyarakat miskin kota belum efektif. Ketiga, elite politik pengambil kebijakan terikat kepentingan masing-masing, terutama karena mereka belum mampu menggalang dana dari masyarakat luas. Ambardi menyebutkan ketergantungan elite politik pada dana nonbudgeter. Kebijakan pun jadi bias dan mengabdi pada tujuan itu. Mengatasi kesenjangan Meski posisi kelompok Marhaen untuk menyuarakan aspirasi kolektif lemah, penurunan kesenjangan dan perbaikan kesejahteraan mereka mesti dilakukan secara proaktif oleh pengambil kebijakan, bukan sekadar sampingan dari pencapaian target makroekonomi. Ada beberapa alasan. Pertama, amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum. Kedua, alasan teknokratis bahwa kesenjangan tinggi berdampak buruk bagi perekonomian. Salah satu sebabnya, tingkat tabungan dan investasi akan lebih rendah dalam situasi tersebut. Kelompok sangat kaya cenderung mengeluarkan uangnya untuk hal-hal kurang produktif bagi perekonomian, seperti membeli barang impor dan berinvestasi di luar negeri. Ketiga, buruknya stabilitas sosial di tengah kesenjangan berupa dominasi kelompok kaya di satu sisi dan ketidakberdayaan dan kemungkinan ledakan sosial dari kelompok miskin di sisi lain. Dua kebijakan dapat digunakan untuk mengatasi ini, mengacu Gary S Fields (2001). Pertama, memperbesar sektor modern. Strategi ini dapat berupa pembangunan sektor industri dan infrastruktur yang menyerap kelebihan tenaga kerja di sektor pertanian dan sektor informal yang merupakan kantong kemiskinan. Kedua, mengembangkan sektor tradisional lewat pembangunan pedesaan terpadu. Kuncinya bukan campur tangan pemerintah yang berlebihan, tapi penerapan insentif-disinsentif yang tepat sasaran. Keduanya mesti diimplementasikan agar pertumbuhan dan pemerataan tercapai bersamaan. Kecenderungan capaian pemerintahan SBY justru mengarah ke yang pertama, seperti pesatnya pertumbuhan jasa keuangan. Ini salah satu penyebab pertumbuhan kurang berkualitas. Tata Mustasya Anggota Tim Perumus Visi Indonesia 2033 Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/28/05263641/marhaen.dan.kesenjangan

Minggu, 27 Maret 2011

LOWONGAN GENERAL MANAGER AGRONOMY / KEBUN (GMA)

DIBUTUHKAN SEGERA


Kami salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka yang berlokasi di Kalimantan Tengah, dengan ini membutuhkan karyawan yang handal dan tangguh yang sudah berpengalaman diperkebunan kelapa sawit dan bersedia ditempatkan di lokasi perkebunan untuk mengisi posisi sebagai berikut :


GENERAL MANAGER AGRONOMY / KEBUN (GMA)

Kualifikasi:



  • PRIA , Pendidikan minimal S1 Pertanian, Perkebunan


  • Umur 40-50 Tahun, warga Negara Indonesia ataupun Asing


  • Mengetahui Key Performance Indicator, dan RSPO


  • Berpengalaman min 10 Tahun di kelapa Sawit, LC dan Panen


  • Penempatan di Kalimantan Tengah

Mengirimkan Surat Lamaran dan Riwayat Hidup, foto 4x6 dilekatkan di lamaran , copy ijazah, referensi, no HP, GAJI YANG DIMINTA.KTP, Kirimkan email ke:


bum_hrd@yahoo.com Dan kuswoyo_mhk86@yahoo.com

LOWONGAN ASISTEN AFDELING / LAPANGAN / PERKEBUNAN (ASIS)

DIBUTUHKAN SEGERA

Kami salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka yang berlokasi di Kalimantan Tengah, dengan ini membutuhkan karyawan yang handal dan tangguh yang sudah berpengalaman diperkebunan kelapa sawit dan bersedia ditempatkan di lokasi perkebunan untuk mengisi posisi sebagai berikut :

ASISTEN AFDELING / LAPANGAN / PERKEBUNAN (ASIS)


Kualifikasi:



  • PRIA , Pendidikan minimal D3 Pertanian min 25-35 tahun


  • Pengaalaman minimal 1 tahun di perkebunan Kelapa Sawit


  • Penempatan di Kalimantan Tengah / Jakarta

Mengirimkan Surat Lamaran dan Riwayat Hidup, foto 4x6 dilekatkan di lamaran , copy ijazah, referensi, no HP, GAJI YANG DIMINTA.KTP, Kirimkan email ke:


bum_hrd@yahoo.com Dan kuswoyo_mhk86@yahoo.com

Kamis, 24 Maret 2011

Lowongan Foreman Nursery

PT Gane Permai Sentosa



DIBUTUHKAN SEGERA !!!

Kami adalah salah satu grup perusahaan pertambangan umum terbesar di Indonesia yang sedang berkembang pesat, berkantor pusat di Jakarta serta memiliki lokasi pertambangan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Untuk mendukung perkembangan bisnis, kami membutuhkan segera tenaga- tenaga professional yang berkualitas tinggi dengan kualifikasi sbb:

Foreman Nursery
(Maluku Utara - Pulau Obi, Kep. Halmahera)


Requirements:
  • Pria
  • Usia antara 25 – 35 tahun
  • Pendidikan minimal SKMA/ SPMA/ D3/ S1 Teknik Lingkungan, Kehutanan, dan Pertanian
  • Pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun
  • Menguasai bahasa inggris dan komputer
  • Penempatan di Pulau Obi, Kep. Halmahera, Maluku Utara
  • Mampu dan mengerti membuat nursery permanen
  • Mengerti karakteristik bibit
  • Mengerti manajemen nursery
  • Mampu membuat laporan kegiatan penyemaian

Kirimkan segera lamaran dan CV lengkap ke :

HRD Manager
PT GANE PERMAI SENTOSA
24th Fl Ratu Plaza Office Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270

Atau email ke :

gps_recruitment@yahoo.com
mhidayatullah@ymail.com

Lowongan Foreman Pengololaan Dan Pemantauan Lingkungan

PT Gane Permai Sentosa



DIBUTUHKAN SEGERA !!!

Kami adalah salah satu grup perusahaan pertambangan umum terbesar di Indonesia yang sedang berkembang pesat, berkantor pusat di Jakarta serta memiliki lokasi pertambangan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Untuk mendukung perkembangan bisnis, kami membutuhkan segera tenaga- tenaga professional yang berkualitas tinggi dengan kualifikasi sbb:

Foreman Pengololaan Dan Pemantauan Lingkungan
(Maluku Utara - Pulau Obi, Kep. Halmahera)


Requirements:
  • Pria
  • Usia antara 25 – 35 tahun
  • Pendidikan minimal D3/ S1 Teknik Lingkungan, Kehutanan, dan Pertanian
  • Pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun
  • Menguasai bahasa inggris dan komputer
  • Penempatan di Pulau Obi, Kep. Halmahera, Maluku Utara
  • Mengerti dan mampu melakukan kegiatan pengelolaan serta pemantauan lingkungan di tambang
  • Mampu membuat laporan kegiatan pengelolaan serta pemantauan lingkungan di tambang

Kirimkan segera lamaran dan CV lengkap ke :

HRD Manager
PT GANE PERMAI SENTOSA
24th Fl Ratu Plaza Office Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270

Atau email ke :

gps_recruitment@yahoo.com
mhidayatullah@ymail.com

Lowongan Foreman Penataan Lahan

PT Gane Permai Sentosa


DIBUTUHKAN SEGERA !!!

Kami adalah salah satu grup perusahaan pertambangan umum terbesar di Indonesia yang sedang berkembang pesat, berkantor pusat di Jakarta serta memiliki lokasi pertambangan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Untuk mendukung perkembangan bisnis, kami membutuhkan segera tenaga- tenaga professional yang berkualitas tinggi dengan kualifikasi sbb:

Foreman Penataan Lahan
(Maluku Utara - Pulau Obi, Kep. Halmahera)

Requirements:
  • Pria
  • Usia antara 25 – 35 tahun
  • Pendidikan minimal SMU/ D3/ S1 Teknik Lingkungan, Kehutanan, dan Pertanian
  • Pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun
  • Menguasai bahasa inggris
  • Penempatan di Pulau Obi, Kep. Halmahera, Maluku Utara
  • Mengerti penataan lahan area bekas tambang
  • Mampu menguasai alat berat dan melaksanakan kegiatan penataan lahan
  • Mampu membuat laporan kegiatan penataan lahan

Kirimkan segera lamaran dan CV lengkap ke :

HRD Manager
PT GANE PERMAI SENTOSA
24th Fl Ratu Plaza Office Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270

Atau email ke :

gps_recruitment@yahoo.com
mhidayatullah@ymail.com

Lowongan Operational Auditor (Code: OPA)

PT Matahari Kahuripan Indonesia (MAKIN Group)


PT Matahari Kahuripan Indonesia (MAKIN Group), a rapidly growing company with its location spread in all over Indonesia, is the holding company of numerous subsidiaries involved in various sectors of agribusiness, including palm oil (our major business), reforestation, timber estate, and clove plantation.

The company is now seeking a highly qualify candidate for the position:

Operational Auditor (Code: OPA)
Requirements:
  • S1 Degree with GPA min. 3.00 majoring Agronomy from well-known university
  • Willing to do travelling arround Indonesia
  • Min 2 year experience as operational auditor
  • Good communication & interpersonal skill
  • Hard working & able to work underpressure
  • Computer literate (MS Word, Open Office, Excel Power Point)

Please send your application to:

HRD DEPARTMENT
PT MATAHARI KAHURIPAN INDONESIA
Jl. KH Wahid Hasyim Kav. 188–190
Jakarta Pusat 10250

Rabu, 23 Maret 2011

Lowongan Staff Surveyor GIS GPS - Perkebunan

PT Bumi Orion Sawit Subur (Boss Group)


PT. Bumi Orion Sawit Subur adalah perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dengan areal konsesi yang seluas 20.000ha di Kab.Indragiri Hilir - Riau, Saat ini kami perlukan 3 (tiga) orang tenaga surveyor yang handal untuk tumbuh dan berkembang bersama. Diharapkan dapat mulai bekerja Apr/Mei 2011.
Staff Surveyor GIS GPS - Perkebunan
(Riau - Tembilahan, Riau)

Responsibilities:
  • Melakukan survey/blocking areal batas dan batas-batas alam
  • Menelusuri parit-parit masyarakat dan inventarisasinya
  • Pengukuran lahan kepemilikan masyarakat
  • Sebagai pendamping teknis dalam kegiatan LC ataupun pembukaan parit/kanal
  • Penetapan patok ajir dan titik tanam

Requirements:

  • Pendidikan min D2
  • Mempunyai pengalaman dibidang pengukuran min 2 tahun
  • Mahir dalam pengoperasian AutoCAD untuk keperluan tata rancang kebun
  • Menguasai software mapping GIS (MapInfo ataupun ArcGIS/ArcView)
  • Mahir dan berpengalaman dalam pengoperasian GPS dan Theodolite dilapangan
  • Pekerja keras, produktif, dan bertanggung jawab
  • Dinamis, proaktif dan berinisiatif kuat
  • Diutamakan yang berpengalaman kerja dibidang perkebunan kelapa sawit

Bagi Anda yang berminat dan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan, silahkan kirim aplikasi lamaran Anda beserta CV, foto terbaru, contoh hasil kerja dan standard gaji saat ini/gaji yang diharapkan ke:

Via email:
Johnny Lone
lonejo.johnnylone@gmail.com
Fax: 021-29941001

Atau via pos ke:

Jl.HR Rasuna Said
Kompleks Rasuna Epicentrum
Bakrie Tower Lt.5 Unit G-H
12960







Apakah Kita Sekuat Jepang?

Oleh: Radhar Panca Dahana

Peristiwa alam, gempa dan tsunami, di Jepang terancam menjadi bencana kemanusiaan ketika beberapa reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima meledak.

Bayangan kengerian akan radiasi nuklir menggandakan kepanikan serta mulai mengganggu stabilitas mental dan intelektual masyarakat Jepang.

Laporan mutakhir Kompas (Senin, 21/3/2011) melukiskan hebat dan kuatnya karakter dan jati diri bangsa Jepang saat mengalami bencana beruntun itu. Dalam kelangkaan semua sumber daya, mereka tanpa mengeluh antre berjam-jam sepanjang 5 kilometer. Beberapa kisah juga mengabarkan bagaimana kesulitan yang dahsyat tidak melunturkan hasrat orang Jepang menolong orang lain.

Kekuatan bangsa seperti ini, ditambah sistem yang cepat tanggap dan akurat, membuat bangsa-bangsa lain memberi tabik. Bahkan PBB pun memberi apresiasi tinggi. Satu hal yang amat penting dari situasi ini adalah kepercayaan masyarakat Jepang kepada pemerintahnya, bahwa pemerintah akan bertanggung jawab menyelamatkan hidup mereka. Pemerintah menjadi acuan utama, sumber perlindungan, seperti orangtua yang penuh wibawa.

Maka, dalam dua lapis utama masyarakat, atas dan bawah, pemimpin dan rakyat, Jepang menunjukkan kepada dunia sebagai bangsa unggul. Pemerintah yang disiplin, beretos dan beretika tinggi, penuh tanggung jawab, relatif bersih dari penyimpangan, serta peduli hajat hidup rakyat membuat Jepang mungkin memiliki indeks kepercayaan publik (salah satu yang) tertinggi di dunia.

Begitu pun lapisan bawah. Menurut Profesor Yamamoto Nobuto dalam wawancara dengan Kompas, mereka berhasil membuktikan tingginya eksistensi sosial dalam diri setiap manusia Jepang. ”Komunitas menjadi basis sosial,” katanya.

Artinya, keberadaan atau eksistensi manusia bagi orang Jepang terfaktualisasi dan teraktualisasi berdasarkan referensi atau konteks pada faktualisasi dan aktualisasi orang lain, komunitasnya. ”Rasa kebersamaan kunci kebesaran bangsa ini,” ujar Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, ilmuwan Indonesia di Universitas Chiba. Bagaimana dengan kita?

Kita tidak kalah

Sebenarnya semua ciri dasar ”karakter kuat” bangsa Jepang juga kita miliki. Bahkan potensi kita mungkin lebih besar. Bukankah kita bisa antre hingga berhari-hari dan berpekan—dengan panjang antrean hingga 30 km—seperti yang terjadi di Pelabuhan Merak?

Kita melakukan semua dengan sabar. Kalaupun ada keluhan, kadang itu disampaikan dengan humor hitam. Bila keadaan akibat negara (cq pemerintah) tak menjalankan kewajiban itu terjadi di Eropa, Amerika, bahkan Jepang, tentu sudah berlangsung protes keras dan demonstrasi.

Begitu pun soal tolong-menolong sesama korban ataupun warga. Saya kira cerita semacam ini sudah menjadi kisah harian di negeri kita.

Soal solidaritas, kebersamaan, dan aktualisasi diri dalam konteks sosial? Sesungguhnya semua itu merupakan watak dasar dari kita, bangsa Indonesia. Kenapa hal itu terasa luntur atau katakanlah dipilin dan dimanipulasi menjadi solidaritas yang destruktif, seperti korupsi, kebohongan, kemunafikan, dan kekerasan fisik, itu dapat dibahas di tempat lain.

Dalam konteks tulisan ini, kita bisa membuktikan bagaimana manusia Indonesia pada dasarnya lebih sebagai homo socius ketimbang homo individualis. Kita merasa belum menjadi ”diri”, menjadi ”manusia” atau dadi wong kata orang Jawa, jika belum merasa berbuat untuk (kepentingan) orang lain/banyak. Pada momen itu kita merasa sebagian dari diri (jiwa dan pikiran) kita hampa, kosong.

Maka, lihatlah betapa banyak dari kita mencari momen itu dan mengisinya dengan pelbagai tindak sosial. Tak peduli ia agamawan, orang terpelajar, koruptor, atau penjahat sekalipun. Ada yang datang langsung ke daerah korban, ke tempat fakir, dan masuk ke ruang-ruang spiritual (yang sebagian ditawarkan seperti jasa spa atau tempat hiburan), dan seterusnya.

Tidak seperti dinyatakan Profesor Nobuto, semua berakar dalam kebudayaan asli dan dalam spiritualitas asli rakyat, bukan sekadar hasil pendidikan, seperti di Jepang yang datang dari masa Restorasi Meiji. Pendidikan adalah stimulus kuat, tetapi kebudayaanlah yang memberi fondasi. Akar kebudayaan kitalah yang membuat modus eksistensial kita berproses melalui konteks dan acuan sosialnya.

Selimut posmodern

Belakangan ini kita sama-sama mengeluh, bagaimana semua realitas diri yang sesungguhnya itu seperti hilang. Lalu, kita melihat Jepang yang begitu modern, tetapi tetap pada kekuatan etos dan etika tradisionalnya.

Namun, benarkah demikian Jepang saat ini? Dalam laporan pada hari yang sama, dengan opini dari profesor yang sama, Nobuto, Kompas melaporkan bahwa rakyat Jepang mulai kehilangan kepercayaan kepada pemerintah soal penanganan ancaman bencana nuklir.

Artinya, dalam waktu tidak lebih dari sebulan, gejala ketidakpercayaan kepada pemerintah—yang juga kita alami saat ini—sudah terlihat di negeri semakmur Jepang. Untuk ketidakpercayaan semacam itu, rakyat Indonesia membutuhkan waktu hampir setengah abad dan berganti lima presiden. Pukulan keras yang menghantam karakter kultural kuat bangsa kita datang bertubi, tidak hanya dari alam, tetapi juga dari sepatu dan peluru militer, dari politik yang selfish dan koruptif, dari pengusaha gergasi yang melihat manusia sebagai lembaran dollar saja, dari cara hidup yang artifisial dan virtual, dari gempuran kepentingan asing.

Saya kira, tanpa harus mengalami sejarah seperti rakyat Indonesia, Jepang—juga negara-negara ”hebat” Eropa dan Amerika—akan mendapatkan rakyat yang keras, ganas, culas, dan seterusnya. Karakter—pada momen itu—hanya tersisa dalam catatan historis dan biografis.

Hal yang menarik dari krisis kepercayaan orang Jepang, antara lain, hanya didasarkan pada informasi dari luar, tentang rentang aman radiasi nuklir. Amerika Serikat menyatakan 80 km, otoritas Jepang 30 km. Pemerintah AS dan sekutunya segera mengevakuasi warga di rentang 80 km, bahkan menutup kantor kedutaan di Tokyo yang berjarak 200 km.

Hanya dengan kerancuan informasi itu ”karakter kuat” orang Jepang goyah. Bagaimana membayangkan diri Anda, sebagai orang Indonesia, yang berdekade mengalami kerancuan semua standar dan ukuran, kehilangan etos dan etika? Akan tetapi, hingga hari ini, kesabaran itu, solidaritas itu, humor hitam itu, kesatuan bangsa itu, masih tetap bertahan. Tidakkah kita begitu kuat?

Mungkin belum banyak kita menyadarinya. Sangat sedikit yang dapat mengeksplorasi dan memanfaatkannya. Zaman posmodern ini telah memberi kita selimut hangat, yang tidak hanya menutupi rasa dingin dan cemas kita secara palsu, tetapi juga secara langsung menutupi (baca: menyembunyikan) realitas diri dan kekuatan kita yang sebenarnya itu.

Radhar Panca Dahana Budayawan

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/23/04413299/apakah.kita.sekuat.jepang.

Gerakan Melawan Rezim Tunasejarah

Oleh: Muhidin M Dahlan

Kasus dicabutnya perlahan-lahan infus hidup Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin bukan soal mengagetkan bagi rezim tunasejarah.

Jangankan berharap mereka mendirikan pusat dokumentasi seideal yang dikerjakan manusia tekun seperti HB Jassin sepanjang hayat, yang sudah ada pun akan mereka jadikan bubur kertas.

Tak banyak pusat dokumentasi sekhusus PDS HB Jassin di Jakarta. Di dunia sinema ada Sinematek, yang hidupnya makin hari makin rudin. Sementara itu, di bidang seni rupa, pemerintah sama sekali tidak hadir.

Di bidang pers, pemerintah hadir di Solo. Jangan bayangkan pusat dokumentasi ini mirip Newseum di Washington DC, Amerika Serikat, yang jadi salah satu wisata dokumentasi pers dunia. Di Solo, melihat dokumentasi dan penataan arsip pers Indonesia yang usianya sudah seabad lebih, peneliti yang tekun sekalipun akan mempertimbangkan berkali-kali untuk hadir kali kedua di gedung itu.

Ciri-ciri rezim tunasejarah, antara lain, lekas lupa, tak memiliki lembaga arsip yang dinamis dengan pengelolaan yang kreatif, dan mereka yang bergiat di dunia dokumentasi menjadi anak tiri dalam semua profesi.

Ciri lekas lupa mudah kita lacak ketika sekelompok pemuka agama mengajukan 18 arsip lisan tentang kebohongan rezim tunasejarah ini dalam tiga tahun belakangan. Responsnya? Kalang kabut. Lupa. Ketimbang membuka dokumen ucapan-ucapan mereka sendiri (maaf, tak ada Pusat Dokumentasi Presiden Indonesia), mereka malah menyerang balik mirip orang mabuk.

Bagi rezim tunasejarah, lebih istimewa mendirikan pusat-pusat kesenangan—mal dan industri hiburan—ketimbang pusat pembelajaran sejarah yang kreatif. Memang ada ”taman pintar” di mana-mana, tetapi itu hanya proyek citrawi rezim. Itu pun dananya disumbang Jepang.

Alergi terhadap dunia arsip tampak dalam canda serius para amtenar rezim tunasejarah. Jika seorang amtenar ”diarsipkan”, dipekerjakan di kantor arsip seperti Arsip Nasional Republik Indonesia, berarti karier kepegawaiannya mentok. Mengapa demikian? Djoko Utomo, sang kepala ANRI (2008), mengatakan bahwa koleganya pada rezim tunasejarah itu masih menganggap arsip seolah-olah barang rongsokan, berupa kertas usang.

Pantas kemudian dunia arsip kita tak mengikuti gerak zaman. Jangan bayangkan pusat dokumentasi yang dikelola rezim tunasejarah ini mengarsipkan dengan serius catatan blog, status Facebook, atau kicauan yang muncul di Twitter sebagaimana dilakukan Library of Congress sejak 2000. Gudang arsip digital LOC telah menampung data sebesar 167 terabita.

Berpikir historis

Rezim yang berpikir historis akan memahami arsip sebagai memori kolektif, tempat berlaku kesepakatan institusional yang saling berkait antara ruang/geografi dan waktu/sejarah. Lantaran itu, arsip bukan benda mati.

Arsip bagian dari kehidupan dengan cara terus-menerus dirawat melalui tafsiran untuk kehidupan yang akan datang, bersandar pada kepentingan-kepentingan masa kini dengan tolok ukur peristiwa yang sudah-sudah.

Bagaimana menghidupkan sebuah arsip sebagai bagian organis bagi kenyataan? Rahzen (2010) menghadirkan sosok Dang Hyang Nirartha, pedanda (pendeta) yang berasal dari Kerajaan Daha dan pendiri Pura Uluwatu di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Tokoh ini memiliki pandangan unik yang bisa kita rujuk untuk melihat bagaimana arsip sebagai organisme yang hidup. Dang Hyang Nirartha memiliki trikonsep: masa, yasa, basa. Ketiganya mata rantai yang tak bisa dipisahkan satu dan lainnya.

Masa atau waktu, zaman, dan kurun adalah sejarah yang berlangsung setiap waktu. Untuk mengikat dan menandai kurun dalam pergerakan sejarah, kehidupan membutuhkan ruang. Ruang itu dinamakan yasa, yang mewujud dalam bentuk monumen, patung, arsip.

Bagaimana menghidupkan dan mengontekstualisasikan jalannya masa dan konstruk material yasa itu? Kehidupan membutuhkan apa yang disebut basa atau bahasa. Basa adalah medium menafsirkan mengalirnya masa dalam tonggak-tonggak yasa. Di sini basa bisa kita sebut sebagai paradigma.

Sebagai paradigma, arsip kemudian bisa jadi gerakan bersama yang memungkinkan berdiri dan kukuhnya sebuah bangsa. Karena itu, pengarang Ceko, Milan Kundera, dengan yakin mengatakan, ”Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, mudah saja. Hancurkan arsipnya!”

Apa yang dilakukan sekelompok anak muda di Twitter dan Facebook saat ini untuk menyelamatkan PDS HB Jassin kita sebut saja ”Gerakan Nirartha”. Gerakan ini menolak bala penghancuran nalar dan manipulasi sejarah (literasi), khususnya kontinuitas hidup sastra Indonesia modern, yang dilakukan rezim tunasejarah.

Muhidin M Dahlan Kerani di Indonesia Buku (Iboekoe), Tinggal di Yogyakarta

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/23/04432835/gerakan.melawan.rezim.tunasejarah

Selasa, 22 Maret 2011

LOWONGAN DATABASE PLANTATION STAFF SUPERVISOR (code: DB-S)

KENCANA GROUP


DIBUTUHKAN SEGERA


Sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkembang pesat dengan lokasi kebun di Bangka, Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi, membutuhkan segera tenaga kerja berpengalaman dan professional untuk mengisi posisi sebagai berikut:

DATABASE PLANTATION STAFF SUPERVISOR (code: DB-S)
Lokasi Penempatan : Kantor Pusat – Jakarta

Persyaratan Umum :
  • Pria/Perempuan
  • Umur maksimal 35 tahun
  • Pendidikan S-1 dari Pertanian atau Agronomi.
  • Nilai Statistika atau Matematika, minimal B(huruf) atau 8(angka)
  • Pengalaman kerja minimal 2 tahun
  • Pernah bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit (Diutamakan).
  • Memiliki kemampuan manajemen data, mengolah data dan menganalisa laporan.
  • Memiliki nilai Statistika
  • Penempatan di kantor pusat Jakarta
  • Sehat Jasmani dan Rohani.

Lamaran paling lambat diterima 2 minggu dari iklan lowongan ini dibuat dan dapat dikirimkan ke email:

kencanaagri@gmail.com

LOWONGAN QUALITY CONTROL STAFF SUPERVISOR (code: QC-S)

KENCANA GROUP


DIBUTUHKAN SEGERA

Sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkembang pesat dengan lokasi kebun di Bangka, Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi, membutuhkan segera tenaga kerja berpengalaman dan professional untuk mengisi posisi sebagai berikut:

QUALITY CONTROL STAFF SUPERVISOR (code: QC-S)
Lokasi Penempatan : Kantor Pusat – Jakarta

Persyaratan Umum :
  • Pria
  • Umur maksimal 35 tahun
  • Pendidikan S-1 dari Jurusan Agronomi atau memiliki background Agronomi.
  • Pengalaman kerja minimal 2 tahun.
  • Pernah bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit (Diutamakan).
  • Memiliki kemampuan manajemen data, mengolah data dan menganalisa laporan.
  • Memahami item-item pekerjaan di bidang Agronomi, yaitu pada : Nursery, Land Clearing (LC), TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), TM (Tanaman Menghasilkan) dan panen.
  • Penempatan di kantor pusat Jakarta
  • Sehat Jasmani dan Rohani.

Lamaran paling lambat diterima 2 minggu dari iklan lowongan ini dibuat dan dapat dikirimkan ke email:

kencanaagri@gmail.com

Demokrasi, (Bukan) Milik Kita?

Oleh: Boni Hargens

Demokrasi itu tunggal dan universal atau jamak dan parsial? Ini tema tua dalam filsafat politik.

Suka atau tidak, tema ini relevan diangkat kembali di tengah tendensi ganda sejarah terkini demokrasi. Pertama, arus demokratisasi di negara-negara despotik di kawasan Timur Tengah dan bagian utara Afrika. Kedua, aksi protes di negara-negara post-otoritarian sebagai reaksi atas kelambanan rezim transisi mewujudkan demokrasi substansial, misalnya di Turki, Thailand, Filipina, termasuk Indonesia.

Apa sikap dunia internasional? Inilah pertanyaan tunggal masyarakat dalam kekuasaan otoriter yang butuh dukungan mengakhiri despotisme. Sementara masyarakat transisi cenderung mempertanyakan keterlibatan internasional karena takut dijadikan wayang semata.

Dalam The Spirit of Democracy, Larry Diamond (2008) meyakinkan kita bahwa demokrasi lahir dan hidup dalam masyarakat. Ia bagian inheren dari setiap Gesellschaft. Akan tetapi, kenapa ada ”tangan asing” dalam tiap transisi politik di negara berkembang? Kenapa ada istilah good boy di negara transisi?

Lingkungan global adalah bagian dari sistem politik. Maka, demokrasi pun bersifat lokal sekaligus global. Di kenyataan, raut lokal sering kali pudar, bisa karena dominasi global yang begitu kuat, tetapi bisa juga karena kepemimpinan yang lemah. Ini yang barangkali kita sebut ”dilema demokrasi liberal”. Kita akui, tak ada negara hidup sendiri dan mengatur demokrasi menurut caranya sendiri tanpa peduli kehendak global. Namun, haruskah demokrasi diseragamkan?

Tahun 2011 Indonesia mendapat angka bagus dari Freedom House di Washington. Skor 2 untuk hak politik dan 3 untuk kebebasan sipil pada rentang skala 1-7 dengan poin 1 terbaik. FH ikut mengulas kekerasan sipil dalam kasus Ahmadiyah dan pembakaran rumah ibadah, tetapi itu tak menurunkan posisi Indonesia. Sungguh luar biasa!

Paradoks ini membuktikan bahwa demokrasi di negara berkembang tak akan pernah bersosok lokal. Sebab, ketika parameter pengukurnya ditentukan (secara sepihak?) dari luar, demokrasi bukan lagi milik kita.

Lantas, di mana posisi rakyat dalam perjuangan politik yang dibilang Huntington (1991) sebagai faktor penting gelombang demokratisasi? Masih relevankah peran rakyat dibahas dalam konteks demokratisasi ketika pemimpin negara berkembang tak kritis terhadap aktor global?

Jawaban bisa ya bila karakter politik global berubah atau ada perubahan kepemimpinan di negara berkembang. Namun, ide perubahan itu dengan mudah dicap antidemokrasi oleh elite untuk mengingatkan masyarakat pada trauma masa lalu. Lalu, elite berlindung di balik alibi ”dipilih secara demokratis” untuk menghindari tekanan publik.

Demokrasi substansial

Para aktivis di negara post-otoriter terus mengupayakan demokrasi substansial.

Di Turki, persis ketika kami bermalam di Istanbul, dua wartawan senior (Nedim Sener dan Ahmed Sik) ditangkap karena terlibat dalam investigasi Ergenekon, sebuah jaringan kejahatan klandestin yang diduga melibatkan militer dan pemerintah (Today’s Zaman, 7 Maret 2011). Di Thailand, baju merah dan baju kuning kembali bertikai. Di Filipina, kritik terhadap pemerintah terus mengarah ke perlawanan radikal.

Di Indonesia, isu pemakzulan berkembang sejak Centurygate. Terkuak lagi bersama angket mafia pajak, tetapi kembali tenggelam setelah angket gugur dengan selisih dua suara.

Dalam tiap proses ini, sulit dibantah perlunya dukungan global. Akan tetapi, dalam konteks membangun peradaban global yang demokratis, yang utama adalah bagaimana menjaga konsistensi dukungan itu. Pengalaman di banyak negara memperlihatkan inkonsistensi pihak internasional.

Padahal, yang dibutuhkan adalah, pertama, dukungan berkelanjutan terhadap demokratisasi negara berkembang.

Kedua, standar umum yang adil dalam menilai demokrasi di negara berkembang agar penilaian itu tidak menegasi kesadaran masyarakat. Indonesia adalah contohnya: kebebasan sipil diberi angka tinggi, padahal kekerasan horizontal justru

merusak ranah publik

Ketiga, memikirkan lagi yang disebut Bassam Tibi die neue weltundordnung (2002), tata dunia baru. Menata ulang struktur hubungan antar-identitas dan antar-peradaban agar tiap orang merasakan demokrasi betul miliknya. Kalau tidak, apa yang diramal Fareed Zakaria (2008) mengenai the rise of the rest bukan sekadar kebangkitan ekonomi-politik ”kaum tersisa”, melainkan perang antar-peradaban.

Boni Hargens Pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Sedang Belajar di Jerman

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/22/04531358/demokrasi.bukan.milik.kita

Lowongan PURCHASING

SWADAYA MUKTI PRAKARSA, PT



... DIBUTUHKAN SEGERA ...


PURCHASING
Kualifikasi:

  • Pria / Wanita maximal 35 tahun
  • Pendidikan Min. D3
  • Pengalaman Minimal 3 tahun dibidang yang sama
  • Mampu bekerja secara teratur, teliti, cekatan & jujur
  • Mampu Mengoperasikan Komputer Ms. Office
  • Inisiatif, aktif dan dapat bekerja dibawah tekanan

Silahkan kirim surat lamaran anda beserta CV dan pas Foto terbaru ke:

hrd@muktigroup.com

- HANYA KANDIDAT YANG MEMENUHI KUALIFIKASI YANG AKAN DIPROSES LEBIH LANJUT -

Lowongan Manager Camp

PT Benua Cakra Petrolindo


..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

PT Benua Cakra Petrolindo (BECAP) is a leading energy conservation and heat transfer specialist company, we are currently seeking candidate for the below position:

Manager Camp
(Jakarta Raya)
Requirements:
  • Pria
  • Usia Maksimal 45 Tahun.
  • Pendidikan Akhir Minimum Sarjana Kehutanan (S-1)
  • Memahami Kultur Teknis dan Manajemen Perkayuan
  • Pengalaman di bidangnya lebih diutamakan
  • Bersedia ditempatkan di lokasi Kebun

Kirimkan lamaran, cv, dan photo terbaru ke:
hrd@becap.com

LOWONGAN ESTATE DEPARTEMENT

BANGKITGIAT USAHA MANDIRI, PT


DIBUTUHKAN SEGERA !!!

Kami salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka yang berlokasi di Kalimantan Tengah, dengan ini membutuhkan karyawan yang handal dan tangguh yang sudah berpengalaman diperkebunan kelapa sawit dan bersedia ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta untuk mengisi posisi sebagai berikut :

ESTATE DEPARTEMENT
Kualifikasi:
  • PRIA , Pendidikan minimal D3 / S1Pertanian BUDIDAYA PERTANIAN
  • Umur minimal 23 tahun
  • Fresh Graduate/berpengalaman 1 tahun dibidang perkebunan kelapa sawit
  • Penempatan Jakarta dan bersedia melakukan perjalanan dinas

Mengirimkan Surat Lamaran dan Riwayat Hidup, foto 4x6 dilekatkan di lamaran , copy ijazah, referensi, no HP, GAJI YANG DIMINTA.KTP, Kirimkan email ke:

bum_hrd@yahoo.com Dan kuswoyo_mhk86@yahoo.com

Senin, 21 Maret 2011

Lowongan Purchasing

BIO INTI AGRINDO, PT


Kami adalah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang Industri Kelapa Sawit. Perkebunan kami terletak di Papua. Jika anda memiliki pengalaman, pandangan dan wawasan luas serta siap menerima tantangan, bergabunglah bersama kami sebagai :

Purchasing
Kualifikasi :
  • Wanita / Pria
  • Pendidikan Min. D3
  • Memiliki pengalaman 5 tahun di bidang kelapa sawit

Lamaran lengkap beserta CV dan dokumen pendukung dikirim ke :

hrdbia3@hotmail.com
Atau
PT. BIO INTI AGRINDO
BEI Building Tower II No. 2205
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53

Kirim resume lengkap dengan foto terbaru

Lowongan Agronomist Trainee (PIK Course)

PT Damai Indah Golf, Tbk



..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Kami lapangan Golf bertaraf internasional membutuhkan segera profesional yang memiliki motivasi tinggi, enerjik dan menyukai tantangan untuk posisi sebagai berikut :

Agronomist Trainee (PIK Course)
(Jakarta Raya - PIK)

Requirements:
  • Pria
  • Usia maksimum 24 tahun
  • Belum menikah
  • S1 Pertanian Bidang Studi Agronomi /
  • Tanah dari perguruan tinggi terkemuka, IPK > 2.75
  • Fresh graduate / memilki pengalaman +/- 1 tahun sebagai Agronomist
  • Menguasai Ms. Office dan bahasa inggris dengan baik
  • Lebih diutamakan apabila memiliki pengalaman berorganisasi selama kuliah
  • Menyukai pekerjaan lapangan.

Surat lamaran, CV, foto copy surat- surat referensi dari setiap perusahaan, Ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP dan pas foto terakhir agar dikirimkan selambat-lambatnya 14 hari setelah iklan ini ke :


recruitment@damaiindah-golf.com

Mencibir Politik Elite

Oleh: David Krisna Alka

Sejarah politik Indonesia pernah memiliki masa saat partai politik diolah secara bermutu dan bernilai.

Periode yang disebut demokrasi liberal 1950-an adalah sebuah masa ketika retorika politik diukur berdasarkan kualitas argumen di parlemen, bukan retorika kacangan dan sekadar spanduk partai di jalanan. Kala itu, politik lebih dihayati sebagai inisiasi kebudayaan ketimbang transaksi kekuasaan.

Namun, kini sangat terasa dan tampak jelas politik merupakan pesta kaum elite. Hal itu terlihat dalam wacana seputar perombakan kabinet dan persoalan yang meliputi Sekretariat Gabungan (Setgab). Hiruk-pikuk soal politik ini didominasi oleh penguasa-penguasa dan elite-elite partai. Jadinya, politik terasa nikmat bagi elite, tetapi jauh dari memberi nikmat kepada rakyat.

Rocky Gerung (2007) pernah menyuarakan bahwa produk politik kepartaian cenderung lebih mengesankan sebuah hasil transaksi bisnis elite partai ketimbang upaya pendidikan politik bermutu untuk rakyat. Politik masih dilihat sebagai peralatan kekuasaan demi kegunaan jangka pendek, bukan pelembagaan nilai-nilai demokrasi untuk peradaban jangka panjang.

Memang peradaban politik kita hari ini dibawa arus negatif semacam praktik politik uang dan transaksi kekuasaan. Kedaulatan etika politik sudah dibajak oleh kekuatan uang. Dalam perebutan kekuasaan mengatasnamakan demokrasi, hampir semua di belakangnya bukanlah pertarungan memperebutkan cita-cita keadaban politik yang bersih dan santun. Semua gagasan dan cita-cita ideologis apa pun tampak telah digeser oleh pertimbangan kapital, yang pekerjaan dan keberadaannya didikte kapital.

Alhasil, apa yang terjadi di negeri ini, yang sangat menonjol justru gejala layaknya saudagar memperebutkan posisi politik sebagai penguatan simbol hegemoni elite. Padahal, sejatinya demokrasi mencari dan menggalang kekuatan untuk mencapai konsensus politik, bukan sekadar demokrasi yang mengandalkan kebebasan yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Tameng rakyat

Perubahan politik seharusnya mengartikulasikan kedaulatan dan keresahan rakyat. Kedaulatan politik adalah pemihakan yang menjunjung tinggi cita-cita keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat. Dulu, zaman Orde Baru, negara merupakan an absolute state. Budaya birokrasi menempatkan rakyat sebagai pihak yang harus melayani birokrasi, bukan sebaliknya. Sekarang pun tak banyak berubah. Kenyataan ini berkelindan dengan proses politik saat ini, yakni kuatnya supremasi elite partai politik dengan kultur kapitalnya.

Partai politik seolah sudah melepas akar-akarnya: ideologi, identitas, dan independensi moralnya. Basis politik rakyat sekadar tameng untuk mengayuh ”sepeda politik” menuju rumah kekuasaan. Suara rakyat dikelabui untuk memaksakan egoisme kekuasaan yang memihak diri sendiri dan golongannya.

Di samping itu, demokrasi untuk kesejahteraan rakyat hanyalah pemikiran dan gagasan yang nyaring, tetapi buram dalam realitas. Tampak proses politik sangat terpisah antara yang dilakukan partai dan politisinya serta masalah obyektif dalam kehidupan nyata rakyat biasa.

Bung Hatta pernah mengatakan bahwa rakyat adalah jantung hati bangsa. Rakyatlah yang menjadi ukuran tinggi rendahnya derajat hidup atau matinya Indonesia yang merdeka. Semua bergantung pada semangat rakyat, rakyat yang sadar dan insaf akan kedaulatan dirinya. Artinya, elite politik mesti menjalin hubungan ideologis serta hubungan kerakyatan dan berkeadilan, bukan hubungan transaksional. Harapan kita, rakyat ditempatkan sebagai yang utama karena rakyatlah yang punya kedaulatan.

Kita sangat merindukan elite politik yang memiliki prinsip dan saat menyelenggarakan kerja politik dalam kendali etika, bukan kendali penguasa atau pengusaha. Kita merindukan politik berdaulat dan beradab dalam demokrasi berkeadilan yang mampu mengantarkan perubahan dan kemajuan. Apakah kerinduan ini hanya tinggal kerinduan? Atau kita cukup mencibir saja?

David Krisna Alka Peneliti Populis Institute dan Aktivis Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/21/04235432/mencibir.politik.elite

Pedagogik Kritis

Oleh: Mochtar Buchori

Beberapa waktu lalu, empat teman datang ke rumah. Mereka membawa manuskrip berjudul ”Pedagogik Kritis”.

Teman-teman ini ingin tahu pendapat saya dan sekaligus meminta saya menulis kata sambutan untuk penerbitan buku itu. Ini berarti mereka berasumsi bahwa saya akan setuju dengan isi manuskrip tersebut. Sebuah fait accompli yang halus!

Manuskrip terdiri dua bagian: sejarah perkembangan pedagogik kritis dan beberapa karangan tentang pendidikan di Indonesia yang berciri pedagogik kritis.

Menurut pendapat saya, kata kritis sebagai adjektiva kata pedagogik agak berlebihan (redundant). Pedagogi (teori tentang membimbing anak menuju kedewasaan) dan pedagogik (praksis membimbing anak menuju kedewasaan) lahir dan berkembang karena adanya pemikiran kritis mengenai gagasan-gagasan dan praksis pendidikan yang berlaku selama suatu kurun waktu.

Lalu, mengapa teman-teman saya tadi memakai istilah pedagogik kritis? Dugaan saya, karena dalam pandangan mereka banyak terjadi praksis serta kebijakan pendidikan yang mengabaikan perkembangan penting dalam masyarakat.

Menurut pendapat saya, penyimpangan-penyimpangan ini terjadi karena di antara kita banyak yang tidak benar-benar memahami makna berbagai perubahan tersebut bagi kehidupan kita ke depan. Misalnya, berapa dari kita yang memahami arti filsafat Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa bagi pendidikan kita? Apa implikasi kenyataan ini bagi pendidikan kita? Lalu, setelah kita berkeputusan membangun masyarakat berdasarkan demokrasi, apa pula maknanya bagi pendidikan Indonesia?

Tidak paham perubahan

Ketidakpahaman tentang makna perubahan mendasar ini membuat kita tetap bersikukuh pada praksis-praksis pendidikan yang dibangun berdasarkan kaidah-kaidah lama, kaidah yang tidak pernah diperbarui berdasarkan tuntutan baru yang muncul dalam masyarkat. Lalu, praksis pedagogik yang ada pun menjadi usang dan petunjuk-petunjuk yang dilahirkan pedagogik terasa aneh dan menjadi dalil-dalil antik yang terasa dogmatis.

Ketidakpahaman pedagogik terhadap perubahan zaman ini terjadi karena tanpa kita ketahui pedagogik membeku menjadi ilmu keguruan. Ini adalah suatu mazhab pendidikan yang berpandangan bahwa pendidikan hanya terjadi di sekolah dan hanya gurulah yang mampu mendidik. Pedagogi dan pedagogik bukan lagi suatu ilmu yang memerhatikan praksis-praksis yang benar tentang membimbing anak.

Pedagogik bertujuan agar anak di kemudian hari mampu memahami dan menjalani kehidupan dan kelak dapat menghidupi diri mereka sendiri, dapat hidup secara bermakna, dan dapat turut memuliakan kehidupan. Untuk itu, mereka harus dididik agar menguasai sejumlah pengetahuan yang penting dalam hidup, menguasai keterampilan tertentu, dan memahami nilai-nilai kehidupan. Yang pertama diajarkan melalui pembelajaran pengetahuan, yang kedua diajarkan melalui latihan menguasai keterampilan nyata, dan yang ketiga diajarkan melalui pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan.

Dalam bahasa Ingris, tugas pertama dinamakan teaching, yaitu pengalihan pengetahuan (transfer of knowledge), yang kedua melalui training, dan yang ketiga melalui education. Pedagogik sebagai ilmu mencakup ketiga hal ini. Adapun bagian yang membahas pembelajaran saja lazim disebut didaktik dan metodik.

Kita ketahui bersama bahwa pengetahuan terus berkembang. Teori ilmu kedokteran, misalnya, berubah terus. Keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk praktik kedokteran juga berkembang

dan nilai-nilai tentang praktik kedokteran makin kompleks. Perkembangan-perkembangan seperti ini serta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan dunia pendidikan tidak pernah dipahami secara penuh oleh ilmu pendidikan karena cakupannya terlampau sempit.

Guru selaku pendidik tak pernah dilatih memahami hal-hal di luar praksis-praksis keguruan di sekolah. Itu sebabnya, ilmu pendidikan untuk guru diajarkan pada teachers’ college (perguruan tinggi untuk guru). Modernisasi dari situasi ini mengubah sifat pendidikan guru. Mereka tak lagi dilatih institusi dalam cakupan konsep teachers’ college, tetapi dalam institusi-institusi dengan orientasi lebih luas tentang pendidikan, yang disebut graduate school of education. Tujuannya, agar para calon guru dapat memahami perkembangan dalam masyarakat.

Upaya menjadi kritis

Apakah yang perlu dilakukan agar pedagogik Indonesia jadi lebih kritis? Pada dasarnya kita yang merasa jadi pengampu pedagogik berusaha memperluas pengetahuan umum. Perluasan pengetahuan umum ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Yang penting, dengan pengetahuan umum yang diperluas itu, kita dapat melihat lebih jelas hubungan antara apa yang terjadi di sekolah dan apa yang terjadi dalam masyarakat.

Kalau kita ingin mengetahui mengapa masyarakat terus-menerus mengeluhkan ujian nasional, misalnya, kita perlu mengetahui bagaimana persepsi masyarakat umum tentang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah. Bagaimana pandangan masyarakat tentang mutu pendidikan di sekolah dan apakah biaya pendidikan yang harus ditanggung orangtua terasa berat, biasa-biasa saja, atau ringan. Mengetahui hal-hal ini secara saksama akan membantu kita memahami keberatan kebanyakan orangtua mengenai ujian nasional tadi. Kemudian, kita juga akan memahami mengapa ada orangtua ingin menyekolahkan anak mereka di luar negeri sejak dini.

Ketika mempelajari sejarah pendidikan guru di Indonesia, mula-mula saya tidak mengerti mengapa pendidikan guru Jawa baru dimulai tahun 1852. Baru kemudian saya ketahui, hal ini erat hubungannya dengan perubahan politik di negeri Belanda, yaitu perubahan status Pemerintahan Belanda dari absolute monarchie menjadi constitutionele monarchie pada 1848. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari liberalisasi alam pikiran di Eropa yang mengubah cara berpikir orang Eropa pada umumnya dan menghasilkan semboyan liberty, egality, dan fraternity.

Kalau sekarang kita ingin tahu mengapa di Timur Tengah dan Afrika Utara terjadi gejolak politik hampir bersamaan, fenomena ini juga hanya akan kita pahami kalau kita memiliki pengetahuan umum yang luas.

Bagi saya, sejarah merupakan inti pengetahuan umum yang perlu dikuasai untuk memahami lebih dalam apa yang saya kerjakan dalam hidup saya. Bagi orang lain, inti pengetahuan umum yang diperlukan mungkin lain lagi. Jadi, tidak ada patokan yang baku, menurut saya, apa inti pengetahuan umum itu. Setiap orang membutuhkan ramuan yang berbeda.

Juga tidak ada orang lain yang mengawasi apa yang kita pelajari. Kita sendiri yang mengawasi diri kita masing-masing, memeriksa ke dalam diri sendiri, apakah kita benar-benar mendapatkan apa yang kita perlukan. Ini memerlukan kecintaan terhadap perbuatan belajar itu sendiri. Kita harus mengembangkan love for learning dalam diri kita masing-masing demi pengabdian kita kepada para peserta didik yang melihat kita sebagai pembimbing atau guru mereka.

Bagi saya, inilah esensi profesionalitas atau profesionalisme guru, bukan secarik kertas yang ditandatangani dan distempel oleh birokrasi.

Mochtar Buchori Pengamat Pendidikan

Minggu, 20 Maret 2011

Lowongan Sales Representative & Sales Executive [across Indonesia ]

Bayer CropScience

At Bayer CropScience, we share a passion for discovering new approaches – anywhere in our company. Thus we help shape the future of agriculture and create value for our customers and society. This is how we live Science for A Better Life every day.

We invite dedicated and qualified candidates to join our company as:

Sales Representative & Sales Executive [across Indonesia ]
Reporting to the Area Sales Manager, the incumbents will be responsible for achieving sales target in the assigned area, monitoring stock inventory and product availability, creating demand, and implementing field demos and promotion programs.

Qualifications:
  • University degree in Agriculture
  • At least 3 years related experience with proven track records (Sales Executives), or fresh graduate with GPA min. 2.75 (Sales Representatives)
  • Result-oriented, self-reliant with strong communication and interpersonal skills
  • Willing to be relocated within Indonesia

Interested candidates are invited to forward their application and CV not later than 2 weeks to

recruitment.indonesia@bayercropscience.com




We regret only short listed candidates will be notified

LOWONGAN TECHNICAL CREW (TC)

SUNGAI BUDI GROUP is one of Indonesia's largest manufacturers and distributors of agricultural based consumer products. Sungai Budi Group which was founded in 1947 and is a pioneer in Indonesia's agricultural industry. Such involvement stems from a desire to assist in the country's development and to capitalize on Indonesia's competitive advantage in agriculture.

There are company members of the Sungai Budi Group that have publicly listed, they are PT Budi Acid Jaya Tbk., as the largest and most fully integrated tapioca starch manufacturer in Indonesia and PT Tunas Baru Lampung Tbk, that has grown to become one of the largest and lowest cost vegetable cooking oil producers.

TECHNICAL CREW (TC)

Kualifikasi :

  • Pria/Wanita
  • Pendidikan min. S1 Perkebunan / Pertanian / Kehutanan / Lingkungan
  • Memiliki pengetahuan dalam hal irigasi dan pengolahan limbah
  • Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh area di Indonesia

Kirimkan Lamaran Lengkap, CV dan Pas Foto ke :

recruitment@sungaibudi.com

LOWONGAN ESTATE MANAGER (EM)

SUNGAI BUDI GROUP is one of Indonesia's largest manufacturers and distributors of agricultural based consumer products. Sungai Budi Group which was founded in 1947 and is a pioneer in Indonesia's agricultural industry. Such involvement stems from a desire to assist in the country's development and to capitalize on Indonesia's competitive advantage in agriculture.

There are company members of the Sungai Budi Group that have publicly listed, they are PT Budi Acid Jaya Tbk., as the largest and most fully integrated tapioca starch manufacturer in Indonesia and PT Tunas Baru Lampung Tbk, that has grown to become one of the largest and lowest cost vegetable cooking oil producers.


ESTATE MANAGER (EM)

Kualifikasi :

  • Pria
  • Usia maks. 40 tahun
  • Pendidikan min. S1 Perkebunan / Pertanian / Kehutanan
  • IPK Min 2,75
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Bersedia ditempatkan di lapangan
  • Memiliki pengalaman di bidang perkebunan Sawit / HTI/ Karet Min. 5 th
  • Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh area di Indonesia
  • Memiliki Leadership yang kuat



    Kirimkan Lamaran Lengkap, CV dan Pas Foto ke :

recruitment@sungaibudi.com

LOWONGAN ASISTEN KEPALA (ASKEP)

SUNGAI BUDI GROUP is one of Indonesia's largest manufacturers and distributors of agricultural based consumer products. Sungai Budi Group which was founded in 1947 and is a pioneer in Indonesia's agricultural industry. Such involvement stems from a desire to assist in the country's development and to capitalize on Indonesia's competitive advantage in agriculture.

There are company members of the Sungai Budi Group that have publicly listed, they are PT Budi Acid Jaya Tbk., as the largest and most fully integrated tapioca starch manufacturer in Indonesia and PT Tunas Baru Lampung Tbk, that has grown to become one of the largest and lowest cost vegetable cooking oil producers.


ASISTEN KEPALA (ASKEP)

Kualifikasi :

  • Pria
  • Usia maks. 35 tahun
  • Pendidikan min. S1 Perkebunan / Pertanian / Kehutanan
  • IPK Min 2,75
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Memiliki pengalaman di bidang perkebunan Sawit / HTI/ Karet Min. 2 th
  • Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh area di Indonesia
  • Memiliki Leadership yang kuat

Kirimkan Lamaran Lengkap, CV dan Pas Foto ke :

recruitment@sungaibudi.com

lowongan ASISTEN LAPANGAN (ASLAP)

SUNGAI BUDI GROUP is one of Indonesia's largest manufacturers and distributors of agricultural based consumer products. Sungai Budi Group which was founded in 1947 and is a pioneer in Indonesia's agricultural industry. Such involvement stems from a desire to assist in the country's development and to capitalize on Indonesia's competitive advantage in agriculture.

There are company members of the Sungai Budi Group that have publicly listed, they are PT Budi Acid Jaya Tbk., as the largest and most fully integrated tapioca starch manufacturer in Indonesia and PT Tunas Baru Lampung Tbk, that has grown to become one of the largest and lowest cost vegetable cooking oil producers.


ASISTEN LAPANGAN (ASLAP)

Kualifikasi :

  • Pria
  • Usia maks. 25 tahun
  • Pendidikan min. S1 Perkebunan / Pertanian / Kehutanan
  • IPK Min 2,75
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Mampu bekerja dalam team dan individual
  • Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh area di Indonesia

Kirimkan Lamaran Lengkap, CV dan Pas Foto ke :

recruitment@sungaibudi.com

LOWONGAN PLANT MANAGER (code: PM)

KONSULTAN UTAMA INDONESIA, PT


Prominent Consult is a company which provides services in Recruitment and Executive Search. Currently, we are looking for professionals for our client, Consumer Goods company, to be promoted as:

PLANT MANAGER (code: PM)
(Papua)

Requirements:
  • Minimal Diploma degree from reputable university with minimum GPA of 2.75
  • Having experience as Plant Manager in agribusiness
  • Good communication skills
  • Strong leadership, operational, negotiation skill and analytical thinking
  • Self motivator with positive attitude possesses.
  • Team player and committed to continuous improvement
  • Accustomed to do planning, control and supervision.
  • Speak English both oral and written
  • Wiling to be placed at Papua / plantation site
  • We treat our candidate resumes in a professional manner and strictly confidential, as our code of ethics.

If you meet the above requirements and interested with the position, please send your Curriculum Vitae in English and put the position code as an email subject to:

recruitment@prominentconsult.com
or
Prominent Building 3rd - 5th Floor
Jl. Cempaka Putih Tengah XXX no 99
Jakarta Pusat – 10510

For further information, kindly visit our website at www.prominentconsult.com

Lowongan Trainee Asisten Agronomi (TAA)

CAREER OPPORTUNITY... !!

Our plantations are located in Riau and Kalimantan. While Darmex Agro's core business in Palm Oil Mills, Plantation and Refinery, it's portfolio has expanded to include various processing and storage facilities as well as shipping infrastructure. The swift expansion of PT. Darmex Agro in these various fields allows it the extensively integrate the complex processes in supplying high quality palm based derivatives in a timely and efficient manner.Headquartered in Jakarta, Darmex Agro currently employs more than 13,000 staff in Indonesia.

Trainee Asisten Agronomi (TAA)
(Kalimantan Barat, Riau)
Requirements:
  • Pria
  • Pendidikan D3/ S1 Fakultas Pertanian jurusan Argonomi
  • Pengalaman tidak diutamakan
  • Bersedia mengikuti training & ikatan dinas selama 3 tahun
  • Untuk penempatan di RIAU & KALIMANTAN BARAT

If you want to take your career to a new level and be involved in exciting workplace change and issues, Please send your comprehensive resume with current photograph (word/pdf format not more than 300kb) to:

DARMEX AGRO Group RECRUITMENT & ASSESSMENT CENTER
with email address to: recruiter@darmexagro.com

Jumat, 18 Maret 2011

Sesat Pikir RUU Pengadaan Tanah

Oleh: Idham Arsyad

Saat ini RUU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan tengah dibahas panitia khusus DPR. RUU ini merupakan inisiasi pemerintah dan telah lama disiapkan untuk mengatasi kendala perolehan tanah untuk pembangunan.

Selama ini pengadaan tanah untuk pembangunan diatur dalam Peraturan Presiden No 36/2005 juncto PP No 56/2006 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Juga ada UU No 20/1961 tentang Pencabutan Hak-hak atas Tanah dan Benda-benda di Atasnya.

Penulis tak melihat urgensi dan relevansi RUU ini. Patutlah dicurigai RUU Pengadaan Tanah ini sebagai regulasi pesanan. Melihat substansinya, RUU ini lebih menguntungkan pengusaha daripada rakyat, khususnya yang terkena obyek pembangunan.

Substansi RUU ini juga menunjukkan sesat pikir dalam mengatasi problem pengadaan tanah bagi proyek pembangunan. Pertama, RUU ini tak menyebutkan pengertian dan kriteria kepentingan umum. Pengertian dan kriteria tegas akan melindungi pemilik tanah dari penafsiran sepihak penguasa mengenai makna kepentingan umum.

Dua kriteria

Wiradi (2009) mengemukakan, setidaknya ada dua kriteria kepentingan umum dalam pembangunan. Pertama, manfaat obyek pembangunan dapat diakses rakyat secara merata dan lintas batas segmen sosial. Kedua, obyek pembangunan bukan untuk komersial bisnis semata.

Namun, dalam Pasal 13 RUU, beberapa obyek yang disebut sebagai kepentingan umum tak tergolong dalam kriteria kepentingan umum karena aktornya bukan sepenuhnya pemerintah dan dikomersialkan, seperti jalan tol serta infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi.

Kedua, melegitimasi penggusuran tanah rakyat tanpa mekanisme perlindungan korban. RUU ini mensyaratkan kepemilikan dengan bukti sertifikat yang menjadi dasar ganti rugi. Padahal, sebagian besar tanah rakyat tak dilengkapi dengan dokumen hukum yang lengkap.

Bayangkan, sampai 2008 baru sekitar 39 juta dari 85 juta bidang tanah yang bersertifikat. Data ini belum termasuk tanah di kawasan hutan yang dikuasai masyarakat adat. Artinya, bila RUU diberlakukan, 60 persen rakyat akan digusur tanpa ganti rugi.

Ketiga, RUU ini menciptakan ketakadilan pemilikan dan kian tajamnya penguasaan tanah. Kepala Badan Pertanahan Nasional mengemukakan data, hanya 0,2 penduduk negeri ini yang menguasai 56 persen aset nasional yang 87 persen dalam bentuk tanah. Hasil survei Badan Pusat Statistik (2003) menyebutkan, 85 persen petani di Indonesia ialah petani gurem dan petani tak bertanah.

Gambaran semakin menyempitnya lahan bagi petani berbanding terbalik dengan lahan yang dikuasai pengusaha. Saat ini sekitar 29 juta hektar untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu, 7 juta hektar untuk pengusaha hutan tanaman industri, 2,4 juta hektar dikuasai Perhutani, dan 6 juta hektar dikuasai pengusaha perkebunan sawit. Jurang ketimpangan akan makin dalam karena RUU ini juga memfasilitasi pengusaha untuk memperoleh tanah dalam berbagai proyek pembangunan.

Keempat, RUU ini bakal hadir di tengah ketiadaan peta perencanaan penggunaan tanah nasional. Ketiadaan peta itu akan menyuburkan kompetisi dan konflik penggunaan ruang dengan tanah sebagai basis utamanya, baik untuk penggunaan ekonomi, politik, maupun pemerintahan, ekologi, cadangan strategis, dan bahkan pertahanan keamanan. Turunan dari persoalan ini mengakibatkan meledaknya konflik perampasan dan penggusuran tanah.

Struktur agraria

Diakui, kita menghadapi kompleksitas persoalan agraria. Dari segi kebijakan, tumpang tindih perundang-undangan dan sektoralisme pengurusan masalah tanah dan sumber daya alam antarsektor masih terjadi. Padahal, konsensus politik mengakhiri sektoralisme ini telah dicapai pada 2001 melalui TAP MPR No IX tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Kompleksitas persoalan agraria lain adalah sulitnya mewujudkan keadilan agraria bagi rakyat Indonesia, seperti dimandatkan Pasal 33 UUD 1945. Keadilan ini sulit mewujud karena kita mewarisi struktur agraria yang sangat timpang dari masa kolonial sampai pemerintahan Orde Baru. Namun, memasuki era reformasi, kita juga tidak melakukan perombakan mendasar.

Tugas sejarah kita adalah menata struktur agraria yang timpang melalui pelaksanaan reforma agraria, tidak justru membuat aturan yang menambah ruwet persoalan pertanahan dan menjauhkan negara memenuhi kewajiban konstitusionalnya.

Maka, pembahasan RUU ini sebaiknya ditunda sampai penataan struktur agraria dilakukan dengan mendorong pelaksanaan reforma agraria.

Idham Arsyad Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/03/18/03012199/sesat.pikir.ruu.pengadaan.tanah.

Kamis, 17 Maret 2011

Lowongan Field Assistant (FA)

PT Sinar Citra Cemerlang


We are one of affiliate of foreign China based company, ZTE Agribusiness, now growing a large and a big oil palm plantation in Indonesia and beyond. We are is opening opportunities to qualified and professional candidates who like a challenge, an honest and energetic spirit and highly motivated to join us the posisition as follows :
Field Assistant (FA)
(Kalimantan Tengah)

Responsibilities:

Assist Assistant Chief in overseeing activities in both plants, material usage to achieve production targets

Requirements:
  • Male, maximum age 45 years old
  • Minimum 5 years experience in Oil Palm Plantation
  • Hold min D3/S1 Degree in Agronomy
  • Fluent written & spoken English
  • Placement in Central Kalimantam

Application with CV and photograph within
2 weeks to:

PT Sinar Citra Cemerlang
Sona Topas Tower Floor 8th
Jl. Jend. Sudirman Kav. 26
Jakarta 12920
Or
Email to: sinarcitracemerlang@scc.co.id

Lowongan Kepala Tata Usaha Trainee

HPI-Agro


HPI-AGRO sebagai salah satu perusahaan afiliasi dengan PT Djarum adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kepala sawit dengan areal lahan yang tersebar di wilayah Kalimantan. HPI-AGRO hingga saat ini telah menunjukkan keseriusan komitmennya melalui berbagai usaha, dimulai dari pencarian lahan, menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan masyarakat, hingga mengutamakan prinsip Good Agricultural Practice dalam pengelolaan operasional kebunnya


Kepala Tata Usaha Trainee
(Kalimantan Barat)

Responsibilities:

Bertanggung jawab atas semua laporan keuangan dan administrasi kebun serta pengelolaan gudang kebun

Requirements:
  • Min. D3 Ekonomi jurusan Akuntansi, Fresh Graduate
  • Usia Maks. 27 tahun
  • Memiliki integritas dan berpendirian kuat, teliti dan rapi dalam bekerja
  • Bersedia menjalani program pelatihan selama 6 bulan
  • Bersedia di tempatkan di lokasi operasional perkebunan

Kirimkan lamaran Anda ke :

recruitment.center@hpi-agro.com.
Tuliskan posisi yang Anda lamar sebagai subjek e-mail

Lowongan Technical Service Pakan Ikan Terapung

PT Malindo Feedmill, Tbk (Surabaya)


..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Holding Company dibidang budidaya unggas dan industri pakan ternak milik asing (PMA) yang berkembang pesat di Indonesia dengan lokasi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, saat ini membutuhkan talenta-talenta yang berdedikasi dan berkualitas untuk menempati posisi sebagai berikut :

Technical Service Pakan Ikan Terapung
(Jawa Timur)

Requirements:
  • Pendidikan min. D3 Peternakan/Perikanan/Hewan
  • Laki-laki
  • Usia maks. 25 th
  • Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia
  • Mampu bekerja dengan team, dibawah tekanan dan target

Kirim lamaran, CV dan sertificate ke email di

recruitment.malsby@gmail.com or hrd.masby@gmail.com (maks.350 kbs)

Lowongan Farm/Hatchery Supervisor

PT Malindo Feedmill, Tbk (Surabaya)



..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Holding Company dibidang budidaya unggas dan industri pakan ternak milik asing (PMA) yang berkembang pesat di Indonesia dengan lokasi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, saat ini membutuhkan talenta-talenta yang berdedikasi dan berkualitas untuk menempati posisi sebagai berikut :
Farm/Hatchery Supervisor
(Jawa Timur)

Requirements:
  • Pendidikan min. S1
  • Usia maks. 30 th
  • Pengalaman min. 2 th di perusahaan feed/farm
  • Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia
  • Mampu bekerja dengan team, dibawah tekanan dan target

Kirim lamaran, CV dan sertificate ke email di

recruitment.malsby@gmail.com or hrd.masby@gmail.com (maks.350 kbs)

Lowongan Technical Service Feed & Kemitraaan

PT Malindo Feedmill, Tbk (Surabaya)


..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Holding Company dibidang budidaya unggas dan industri pakan ternak milik asing (PMA) yang berkembang pesat di Indonesia dengan lokasi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, saat ini membutuhkan talenta-talenta yang berdedikasi dan berkualitas untuk menempati posisi sebagai berikut :

Technical Service Feed & Kemitraaan
(Jawa Timur)
Requirements:
  • Pendidikan min. D3 Peternakan/Perikanan/Hewan
  • Laki-laki
  • Usia maks. 25 th
  • Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia
  • Mampu bekerja dengan team, dibawah tekanan dan target

Kirim lamaran, CV dan sertificate ke email di

recruitment.malsby@gmail.com or hrd.masby@gmail.com (maks.350 kbs)

Lowongan Farm Manager

PT Malindo Feedmill, Tbk (Surabaya)


..... DIBUTUHKAN SEGERA .....

Holding Company dibidang budidaya unggas dan industri pakan ternak milik asing (PMA) yang berkembang pesat di Indonesia dengan lokasi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, saat ini membutuhkan talenta-talenta yang berdedikasi dan berkualitas untuk menempati posisi sebagai berikut :
Farm Manager
(Jawa Timur)
Requirements:
  • Pendidikan min. S1
  • Usia maks. 40 th
  • Pengalaman min. 4 th di feed/farm
  • Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia
  • Mampu bekerja dengan team, dibawah tekanan dan target

Kirim lamaran, CV dan sertificate ke email di

recruitment.malsby@gmail.com or hrd.masby@gmail.com (maks.350 kbs)


Politik, Partai, dan Militansi

Oleh: Donny Gahral Adian

Hiruk-pikuk politik belakangan ini menyembunyikan sesuatu yang banal: retak koalisi akibat pengajuan hak angket oleh parlemen, anti-kebebasan pers Menteri Sekretaris Kabinet, dan bocor kawat diplomatik yang menyengat beberapa tokoh republik ini.

Kita tahu semua itu akan berakhir di meja negosiasi. Politik berubah menjadi sesuatu yang purba bernama oikonomia. Oikonomia alias ekonomi sesungguhnya kehilangan sesuatu yang fundamental dalam politik bernama militansi. Logika oikonomia adalah logika pertukaran yang saling menguntungkan. Ia tak punya kosakata menjelaskan militansi. Politik, sebaliknya, adalah militansi berkelanjutan terhadap prinsip atau ideologi. Militansi boleh dibilang adalah raison d’être politik.

Asketisme masih ada

Militansi bukan gagasan abstrak, melainkan sikap hidup yang konkret. Wali Kota Surakarta Joko Widodo dikabarkan tak pernah mengambil gajinya. Selaku wali kota, beliau cukup hidup dari usaha mebel dan persewaan gedung pertemuan miliknya. Kita seperti ditohok mendengarnya. Politik yang sangat transaksional ternyata masih menyembunyikan asketisme semacam itu. Alih-alih mengeluh soal gaji, Pak Wali Kota justru bertanya balik kepada wartawan yang mewawancarainya, ”Kenapa, kok, tanya-tanya soal gaji?”

Pertanyaan Pak Wali Kota bukan bentuk ketakpedulian. Beliau peduli terhadap kemakmuran pribadi, tetapi menempatkan kemakmuran bersama di atas yang pribadi. Pak Wali Kota tak menganggap gaji sebagai variabel penting dalam kepemimpinan politik. Sikap Pak Wali Kota menunjukkan betapa politik menyimpan sesuatu yang melampaui persoalan nafkah pribadi. Machiavelli menyebutnya virtu, saya menyebutnya militansi. Militansi bukan karakter bawaan. Ia sesuatu yang ditempa secara kolektif-organisatoris.

Militansi di sini ialah identitas kolektif yang terdaftar secara politik. Itu adalah kriterium pembeda antara politikus sebenarnya dan politikus seolah-olah, antara politikus ideologis dan politikus pragmatis. Absennya militansi pada seorang politikus dapat dibaca sebagai kegagalan pembentukan identitas kolektif.

Kegagalan pembentukan identitas kolektif adalah kegagalan politik. Kegagalan ini bersumber dari sebuah cara berpolitik yang memuliakan individualitas dan mementahkan kolektivitas. Filsuf Chantal Mouffe (2002) terang-terangan menuduh liberalisme sebagai cara berpolitik sedemikian.

Melanjutkan gugatan Carl Schmitt, Mouffe menuduh liberalisme gagap dalam memahami pembentukan identitas kolektif. Kegagalan ini disebabkan semangat konsensus yang berlebihan sehingga menihilkan antagonisme. Padahal, antagonisme adalah prasyarat pokok pembentukan identitas kolektif.

Antagonisme menyiratkan betapa identitas kolektif dibentuk melalui perbedaan. Sebuah perbedaan tak mesti menjadi politis. Perbedaan antara saya yang berprofesi sebagai guru dan teman yang berprofesi sebagai pengacara bukan perbedaan politik. Di situ identitas kolektif terbentuk, tetapi bukan identitas politik yang menyimpan militansi. Namun, ketika saya membentuk serikat guru berdasarkan ideologi pendidikan tertentu dan melawan status quo, perbedaan politik muncul. Sebuah perbedaan jadi politis ketika yang lain mulai mempersoalkan identitas dan mengancam eksistensi kita.

Bercorak politik

Militansi bertolak dari perbedaan yang bercorak politik. Pertanyaannya, apakah kepartaian sebagai kolektivitas bisa melahirkan kader militan? Dosa besar liberalisme, menurut Mouffe, adalah meratakan antagonisme serta mengubahnya menjadi diskusi dan negosiasi. Lawan politik berubah menjadi mitra diskusi atau bahkan dagang.

Dalam iklim anti-antagonisme semacam itu fungsi kepartaian dalam membentuk identitas kolektif menjadi tumpul. Partai hanya melahirkan kader yang cakap bernegosiasi, tetapi gagap saat ditanya persoalan ideologi. Militansi menjadi romansa kuno yang enak didengar, tetapi malas diejawantahkan.

Dalam arena politik kita belakangan ini militansi sudah digeser oleh negosiasi. Politik menjadi apa yang disebut Schmitt ”arena netral di mana berbagai kelompok berebut kekuasaan”. Kekuasaan pun jadi raison d’être politik. Pragmatisme jadi mata uang baru perpolitikan republik. Partai bergerak layaknya perseroan terbatas yang hanya mencetak kader pragmatis yang buta militansi. Rapat partai hanya sibuk membicarakan biaya politik untuk pemilu mendatang, bukan kaderisasi berbasis ideologi yang jelas dan terpilah.

Kasus Joko Widodo menyiratkan sesuatu yang sama sekali lain. Dia memerintah Surakarta tak berdasarkan kompetensi, melainkan ideologi. Militansi pada ideologi partainya membuat Pak Wali Kota menolak semua izin pendirian mal. Militansi yang sama membuatnya memindahkan pedagang kaki lima dengan cara mulia. Apakah ini dapat dibaca sebagai keberhasilan partai melahirkan kader militan yang berguna bagi orang banyak? Pertanyaan di atas adalah pertanyaan faktual yang dapat dibantah dengan statistik. Yang dipersoalkan di sini bukan faktualitas, melainkan garis normatif kepartaian kita.

Suka tak suka, partai adalah pilar penting dalam sistem demokrasi yang kita anut. Demokrasi tidak sekadar berkutat dengan kuantitas, tetapi juga kualitas. Pertanyaannya, sejauh mana partai sebagai institusi pembentuk identitas kolektif mampu melahirkan politisi yang militan secara ideologis?

Militansi yang dipertontonkan Joko Widodo berbanding lurus dengan kualitas kepemimpinan politik. Karakter itu lahir dari rahim kepartaian, bukan sekolah pemerintahan. Partai berutang pada publik untuk mencetak pemimpin berkualitas. Artinya, partai—apa pun itu—bertanggung jawab memperbaiki kualitas kadernya yang mengisi segenap ruang representasi politik.

Donny Gahral Adian Dosen Filsafat Politik Posmodern Universitas Indonesia

Sumber:http://cetak.kompas.com/read/2011/03/17/03013512/politik.partai.dan.militansi

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...