Rabu, 30 Juni 2010

Lowongan Plantation/Agronomy General Manager

The position is open to Malaysian or Indonesian Citizen Candidate must have a positive enthusiastic attitude, strong leadership, high integrity, ambitious, fast, accurate and a hard working team player, strong communication, interpersonal and facilitations skills with the ability to drive change and communicate to all level internally and externally

We are established and developed company in Palm Oil Plantation ± 25.000 Ha (Perkebunan Kelapa sawit) located at Central Kalimantan looking for motivated, hardworking, and high quality individual to join our team of professionals to the following positions:
Plantation/Agronomy General Manager
(Code: PAGM)
(Kalimantan Tengah)
Responsibilities:
  • Planning development and production and implementation of economic, conclusion of target (yearly, monthly etc.) for quantity, quality, schedule and budget. Develop the overall development (nursery, land clearing, mature and immature) and production component and manage all participatory steps of its development and production, implementation with project time tables and evaluation.
  • Reporting directly to Board of Director by weekly and monthly report.

Requirements:

  • Degree holder in agronomy or related discipline.
  • Minimum 6 years experience of Plantation/Agronomy General Manager with minimum 10,000 Ha, proactive and self motivated.
  • Based in our site plantation in Central Kalimantan

If you meet the above requirement and are interested candidates are invented to send your CV, photographs and previous and expected salary with position code within one week to:

E-mail: recruitment_plantation@yahoo.com
and
PO. BOX: 1265 JKT 10012

only short listed applicants will be notified. All applications will be treated confidential and only use for the purpose of selection.

Lowongan Estate Manager

Kami perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (± 25.000 Ha) yang berlokasi di Kalimantan Tengah yang sedang berkembang memberikan kesempatan bagi Anda yang dinamis dan menyukai tantangan untuk posisi sebagai berikut :

Estate Manager
(Code: EM)
(Jakarta Raya)

Requirements:



  • Pria dengan usia minimal 35 tahun dan maksimal 45 tahun, bergelar sarjana dari universitas dengan keahlian agronomi (perkebunan/pertanian), minimal pernah menjabat sebagai Estate Manager selama 4 tahun.

  • Profesional, memiliki jiwa kepemimpinan, integritas tinggi dan kepribadian/attitude yang baik dimana mampu menangani produksi, land clearing, pembibitan dan perawatan perkebunan standar dengan luasan yang ditangani 3000-4000 Ha.

  • Fokus terhadap pekerjaan.

  • Terbiasa membuat rencana/program kerja, budget beserta laporannya.

  • Mampu bekerja berdasarkan target, deadline dan time schedule serta mampu menentukan unit price yang standard pada setiap fase pembangunan dan produksi.

Jika Anda memenuhi kriteria diatas, segera kirimkan Surat Lamaran anda lengkap dengan CV berserta Pas Foto, gaji yang diinginkan dan posisi jabatan paling lambat 1 minggu ke:


E-mail: recruitment_plantation@yahoo.com
dan
PO. BOX: 1265 JKT 10012

Senin, 14 Juni 2010

Selamat Tinggal Gerontokrasi

Gerontokrasi dimaknai sebagai bentuk kepemimpinan yang dipegang kaum tua. Apakah gerontokrasi merupakan gejala yang buruk? Banyak kalangan menolak asumsi ini karena kesuksesan suatu kepemimpinan tak bisa diukur dan ditentukan oleh faktor usia melainkan dari kualitas kinerja.

Apa salahnya kepemimpinan dipegang orang tua jika kinerjanya bagus? Inilah pertanyaan yang kerap dilontarkan pada pihak-pihak yang mempersoalkan gerontokrasi. Sebenarnya, pertanyaan sejenis bisa diajukan. Apa salahnya kepemimpinan dipegang anak muda jika kinberjanya bagus?

Dengan menyandingkan kedua pertanyaan itulah kita bisa membahas gerontokrasi secara lebih proporsional. Mana yang lebih baik, kepemimpinan orang tua yang kinerjanya bagus, atau kepemimpinan orang muda yang kinerjanya bagus? Karena kepemimpinan lebih merupakan seni mengelola sumberdaya yang banyak dimensinya maka ada sedikit kerumitan pada saat kita harus membedakan mana yang lebih bagus, yang muda atau yang tua.

Secara umum, yang tua lebih arif, yang muda lebih gesit. Tapi, banyak juga fakta di lapangan malah terjadi kebalikannya, yang muda lebih arif, atau yang tua lebih gesit. Kita ambil contoh Jusuf Kalla, dari segi usia sudah tua, tapi dalam soal kegesitan, mantan Wapres ini bisa melebihi pemimpin lain yang jauh lebih muda. Atau yang baru-baru ini terjadi dalam Kongres Partai Demokrat. Di antara kandidat ketua umum yang maju, Anas Urbaningrum adalah yang paling muda. Tapi dalam menyikapi banyak persoalan, Anas terlihat jauh lebih arif dibandingkan kandidat-kandidat lain yang lebih tua. Terpilihnya Anas, antara lain karena faktor kearifan dan kesantunannya dalam berpolitik, dua sifat yang tampaknya disukai oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Era baru

Terpilihnya Anas Urbaningrum --selain membuktikan kemampuan orang muda memimpin—akan menandai era baru kepemimpinan partai politik, yakni era orang-orang muda. Sebenarnya, sebelum Anas, ada Muhaimin Iskandar yang lebih muda dari Anas pada saat terpilih menjadi Ketua Umum PKB, tapi terpilihnya Cak Imin (sapaan Muhaimin) dinilai banyak kalangan tidak otentik karena ada faktor kehendak Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Syuro yang amat berkuasa di PKB saat itu.

Sejauh yang kita amati, Anas terpilih secara otentik, karena murni hasil proses demokrasi yang ada di internal Partai Demokrat. Keotentikan itulah yang memperkuat asumsi saatnya memasuki era kepemimpinan kaum muda. Partai-partai yang dipimpin kaum tua seperti Partai Golkar (Aburizal Bakrie, 63 tahun), PDI Perjuangan (Megawati Soekarnoputeri, 63 tahun), dan Partai Hanura (Wiranto, 63 tahun), sudah saatnya melakukan regenerasi.

Mengapa era kepemimpinan kaum tua (gerontokrasi) seyogianya kita akhiri? Karena, pertama, gerontokrasi menghambat proses regenerasi. Kedengarannya sederhana, tapi secara psikologis, hambatan regenerasi akan berdampak pada matinya kreativitas generasional. Akan ada satu atau dua generasi yang potensi kepemimpinannya terhambat, tidak tersalurkan secara sehat. Potensi kepemimpinan yang tak tersalurkan secara proporsional akan melahirkan dua kemungkinan buruk, apatisme atau pemberontakan.

Kedua, para pemimpin tua pada umumnya merupakan bagian dari rezim lama yang memiliki hambatan psikologis pada saat dituntut untuk menegakkan hukum yang menyangkut sisa-sisa rezim lama, terutama dalam hal tindak pidana korupsi dan pelanggaran HAM. Padahal menurut Samuel Huntington, peninggalan rezim lama merupakan salah satu penghambat proses demokratisasi. Oleh karenanya, untuk menuju demokrasi yang sejati, memutus hubungan dengan rezim lama (Orde Baru yang cenderung negatif) merupakan keniscayaan.

Tradisi Kepemimpinan Muda

Upaya mencegah makin berlanjutnya gerontokrasi bukan tanpa preseden. Pada era kepemimpinan awal negeri ini, para founding fathers umumnya memimpin pada usia yang masih relatif muda. Sekedar contoh, Soekarno menjadi Presiden pertama RI pada usia 44 tahun, Muhammad Hatta menjadi Wakil Presiden yang mendampingi Soekarno pada usia 43 tahun, Muhammad Natsir menjadi Perdana Menteri pada usia 42 tahun, bahkan Syahrir dan Syafrudin Prawiranegara dalam usia di bawah 40 tahun sudah menjadi Perdana Menteri yang mumpuni.

Dengan melacak sejarah para founding fathers, sejak usia yang masih dini, negeri ini sudah punya tradisi kepemimpinan kaum muda. Dalam konteks ini, sejarah Indonesia bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Di AS, meskipun tampil beberapa pemimpin dalam usia muda seperti John F Kennedy, Bill Clinton, dan Barack Obama, pada umumnya presiden AS tampil dalam usia di atas 50 tahun.

Dalam soal tradisi kepemimpinan yang berbasis usia, AS memang bukan contoh yang baik. Kita bisa memahami karena AS merupakan negara yang sangat mapan dalam berdemokrasi. Kemapanan tak begitu membutuhkan energi ekstra dari para pemimpinnya. Dalam kemapanan sudah ada infrastruktur politik yang bisa berjalan sesuai aturan main yang sudah ditetapkan. Dalam kemapanan semua sudah diatur, peran pemimpin hanya tinggal menjalankan administrasi yang ada.

Dibutuhkan Stamina Ganda

Sementara bagi negeri yang tengah beranjak menuju demokrasi seperti Indonesia, apalagi dengan beban sosial ekonomi yang berat akibat krisis moneter, sangat dibutuhkan tampilnya pemimpin yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tapi juga punya stamina yang prima. Jika Presiden AS cukup bekerja 7 hingga 10 jam perhari, Presiden RI harus bekerja 14 hingga 20 jam perhari. Jika pemimpinnya bergerak lambat karena termakan usia, Indonesia akan semakin tertinggal jauh di belakang negara-negara lain. Untuk menjadi pemimpin di Indonesia dibutuhkan stamina yang berlipat ganda.

Persoalannya, di negeri ini proses regenerasi terhambat selama lerbih dari dua dasawarsa lantaran kepemimpinan Presiden Soeharto yang terlalu lama. Akibatnya ada sekian banyak pemimpin yang masih ingin tampil melampaui waktunya. Maka pada dua kali pemilu Presiden, yang tampil adalah para capres yang sudah lebih tua dari zamannya.

Apa yang terjadi jika para ”jago tua” itu pun akan tampil kembali pada pemilu 2014? Saya kira, tak ada salahnya jika dari jauh-jauh hari kita mengingatkan bahwa negeri yang penuh tantangan ini sangat membutuhkan tampilnya pemimpin-pemimpin muda yang lebih fresh dari segi pemikiran, lebih cekatan dari segi tindakan.

Kiranya sangat dibutuhkan kearifan dari para pemimpin tua negeri ini untuk lebih memberikan peluang pada para pemuda. Tentu, selain kearifan kaum tua, yang lebih penting adalah kemauan kaum muda sendiri untuk menjemput (merebut) kepemimpinan itu. Keberhasilan Anas Urbaningrum merebut kepemimpinan Partai Demokrat –partai terbesar di negeri ini—menjadi awal yang baik untuk mengucapkan selamat tinggal gerontokrasi...

Dodi Reza Alex Noerdin
Anggota DPR RI dari Partai Golkar

Seks Ariel dan Gatoloco

Ribut video porno. Itu karena pemerannya mirip Ariel dari grup musik Peterpan dan lawan mainnya mirip Luna Maya artis kondang. Si mirip Ariel itu juga ho ho hi he sama si mirip Cut Tari, istri orang. Keganasan petualangan cinta ini mengingatkan pada Gatoloco, lelanange jagad. Betulkah itu hanya mirip Ariel? Bagaimana kalau ternyata Ariel betulan?

Saya tidak mau bercerita tentang video porno itu. Soalnya saya tahu mayoritas telah nonton. Saya juga tak mengulas gaya persenggamaan, karena gaya itu telah akrab dengan kakek-nenek, bapak-ibu, sampai anak-anak yang belum masanya mengenal ‘jurus’ begituan. Teknologi informasi mendidik ‘tamu ngeres’ itu tidak santun. Dia ‘nyelonong boy’ sesuka hati. Di hand-phone tersedia layanan. Di rumah-rumah fasilitas memungkinkan. Dan di warnet apalagi. Nonstop online biar sering dioperasi.

Video porno ini sudah lama berkembang sebagai rumor. Katanya Ariel (mirip) berhubungan intim dengan Luna Maya (mirip). Gambar hidup mesum itu menjalar dari hand-phone ke hand-phone. Dan ‘penjalaran’itu akhirnya berubah menjadi tebak-tebakan. Betulkah itu Ariel? Benarkah si cantik itu Luna Maya? Soalnya amat disayangkan jika kegantengan dan kecantikannya diobral murah.

Teka-teki yang tidak saling silang itu belum sempat terpecahkan, eh tahunya si mirip Ariel ini hadir kembali. Ini kali bukan sama si mirip Luna Maya, tapi dengan si mirip Cut Tari. Celakanya yang belakangan ini bukan ‘sorangan’. Dia sudah bersuami dan punya momongan.

‘Tragedi buah apel’ terakhir ini pencuat video mesum itu. Jika mirip Luna Maya dan mirip Ariel orang masih permisif karena mereka berpacaran. Tapi ‘begituan’ dengan mirip Cut Tari sudah memasuki ‘pal merah’. Zona larangan yang tak baik bagi siapa saja. Merusak pagar ayu. Pagar makan tanaman. Celakanya sampai kini dua petualangan cinta para ‘miripus’ itu masih dalam tahap telisik.

Di jagad metafisis juga terdapat tokoh nafsi-nafsi macam ini. Malah lebih ganas dibanding si mirip Ariel. Namanya Gatoloco. Dia memproklamasikan diri sebagai lelanange jagad. Kejantanan jagad. Tampilannya tidak segagah Ariel. Tidak setampan. Tidak sengetop. Dan kalau digeneralisasi, prejengannya memang tidak pantas disebut sebagai Don Juan, penakluk perempuan.

Buruk rupa itu teridentifikasi melalui penggambaran kepalanya agak benjol memanjang, tubuh kecil dekil, mata sipit, mulut mungil, dan kulit hitam bersisik. Fisik ‘hancur-hancuran’ itu untung didukung otak brillian, harga diri sepadan, dan watak yang benar-benar jantan. Ini membuat dia tak sekadar disegani tapi sekaligus ditakuti. Orang takut berperkara dengannya.

Prestasi urakannya ‘berseks-ria’ diukir saat dia memasuki Cemara Jamus. Ini negeri ‘trembini’ yang pemimpin dan rakyatnya semua cewek. Dia menantang ratu plus seluruh senopati. Tidak melalui adu otot, namun lewat cangkriman. Tebak-tebakan persoalan hakekat hidup.

Melihat lelaki jelek rupa dan ‘kumus-kumus’ nantang adu otak untuk mengawini semua, para dara jelita itu tersinggung. Mereka panas hati dan tertantang melayani. Perempuan-perempuan itu siap pasrah diri mengabdi pada Gatoloco di tempat tidur jika kalah. Tapi kalau menang, Gatoloco harus siap ‘disate’ ramai-ramai. Dibunuh!

Dasar serat tergantung yang ‘nyerat’ (menulis), maka Gatoloco pun dimenangkan. Gadis-gadis cantik itu, dari Mlenukgembuk, Dewi Dudulmendut, Rara Bawuk, Dewi Bleweh, sampai sang ratu Retno Dewi Lupitwati takluk. Mereka diperistri. Adakah setelah itu Gatoloco menggelar pesta seks?

Semua gadis-gadis itu memang ditelanjangi. Tiap jengkal tubuh perawan itu dituding dan dimaknai. Diberi wejangan tentang jalan menjadi perempuan berbudi dan istri teladan. Juga bagaimana gambaran soal ‘iman’ dan batasan makmum. Setelah 'ceramah' panjang itu usai, Gatoloco pergi begitu saja. Dia ngeloyor jauh di luar sana untuk mencari ruang pengembaraan baru.

Tapi siapa sebenarnya Gatoloco yang bertampang urakan tapi berbudi luhur itu? Jangan kaget, dia sebutan lain dari kemaluan laki-laki. Dia santun karena 'yang punya' memang memiliki kesantunan. Dia tidak membiarkan kemaluannya liar meniru binatang. Dia menjaga kehormatan sebagai lelaki beradab di tengah puluhan perempuan pasrah yang siap di-apa-saja-kan. Sebab Gatoloco tahu nafsu seks itu simbol peradaban paling bawah.

Adakah dengan begitu mirip Ariel, mirip Luna Maya, mirip Cut Tari itu tipe manusia tidak beradab? Jawabnya: ya!

*Djoko Suud Sukahar: pemerhati budaya, tinggal di Jakarta

Minggu, 13 Juni 2010

Susno Duadji & Kidung Baghawatgita

Polisi 'diacak-acak'. Bukan orang lain yang melakukan, tetapi personel sendiri. Susno Duadji diindikasikan berbuat itu. Dalihnya membersihkan institusi ini dari tindak 'kejahatan'. Dampaknya, pamor polisi semakin jeblok. Benar atau salah tetap dicibir dan dipersalahkan. Benarkah Susno bak Adipati Karna yang sedang 'bertaruh nyawa' melawan Arjuna? Siapakah gerangan tokoh yang menunggu kidung Baghawatgita untuk 'membinasakan' itu?

Ulah Susno memang kontroversial. Institusinya itu 'dihajar' tanpa henti. Itu terjadi sejak dia 'dinon-aktifkan' dari jabatan Kabareskrim. Tampil dengan seragam polisi sebagai saksi 'meringankan' Antasari. Menuding tanpa tedeng aling-aling petinggi polisi makelar kasus (markus). Dan segala tindakan itu uniknya 'hanya' dilakukan melalui pesan singkat pada Kapolri.

Sebagai rakyat, terus terang kita terheran-heran melihat Susno tampil bersaksi dalam perkara Antasari. Betapa tidak. Berseragam lengkap dengan pangkat dan lencana Susno heroik membeberkan lika-liku di balik penyidikan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Ini ironi. Sama dan sebanding dengan polisi 'membuikan' Antasari yang 'diralat polisi' sendiri agar tidak 'dibui.'

Performa yang tak layak dan tak etis itu menurut Susno sudah seijin Kapolri. Ijin itu dikirim melalui pesan singkat. Namun di balik kesaksian 'menjungkir-balikkan' hukum itu implisit memberi pesan pada publik, bahwa petinggi polisi sudah tidak punya 'kekuasaan' lagi dalam institusinya. Juga terkesan Kapolri tidak mampu mengendalikan anakbuahnya.

Memang setumpuk kontoversi itu banyak yang membuahkan kebenaran. Teriakan Susno berhasil menguak jalinan markus yang sudah lama terbaui. Oknum polisi dan aparat pajak kemudian menjadi tersangka. Juga hakim dan jaksa. Para penegak hukum itu terbukti telah 'memainkan' hukum bersama markus profesional demi memperkaya diri sendiri.

Jalinan kisah yang dirangkai Susno itu mirip cerita Adipati Karna atau Basukarna dalam pewayangan. Mereka yang terlibat dalam perkara ini persis epik itu. Susno 'tersakiti' saat 'dibuang' dari jabatan Kabareskrim identifikasi Adipati Karna yang tidak diakui anak oleh Dewi Kunti. Dia hidup terlunta-lunta dan terpaksa menjadi sais kuda sebelum derajatnya diangkat Kurawa.

Ekspresi hati terluka itu diluapkan dengan membuka seluruh borok yang ada dalam institusinya. Dia bak babi buta. Lupa asal dan tempat pengabdian. Lupa jalan yang pernah ditapaki. Dan alpa berhitung konsekuensi logis dari perbuatan 'merendahkan' korp dan atasannya itu.

Saat-saat 'kemarahan' itu menggelegak, seperti Adipati Karna di penghujung perang antar-keluarga Bharata yang menolak ajakan Kresna berpihak Pandawa. Dia juga sampai mati rasa, tidak tersentuh isak tangis ibundanya yang meminta agar perang melawan Arjuna, saudaranya dihindari. Ini tragedi memilukan yang sulit dipilah salah dan benarnya.

Kendati ending cerita Pandawa sebagai pemenang, tapi tumbal tidak terhindari. Nyawa Gatotkaca dikorbankan menguras kesaktian Adipati Karna. Dan Kresna sebagai titisan Wisnu terpaksa mewejangkan kidung Baghawatgita. Kidung mistis perangsang nafsu, agar Arjuna tega membunuh sang kakak yang berpihak pada lawan.

Sekarang, di tengah ambruknya 'harga diri' polisi, terjungkalnya petinggi Polri sebagai tersangka, dan Susno yang terus 'digiring' menuju lubang yang sama, adakah masih mungkin terbukanya porgatorio untuk mengubah inverno polisi dan Susno menjadi paradiso?

Rasanya pintu 'pertobatan' masih tersedia. Kapolri mengungkap itu. Dia dengan arif menyebut Susno aset Polri. Dan itu satu-satunya jalan damai, kendati tidak serta-merta berkemampuan menghapus aib yang sudah ditebar. Itukah jawaban terhadap sikap Susno yang 'jinak' akhir-akhir ini?


*) Djoko Suud Sukahar: pemerhati budaya, tinggal di Jakarta

Golkar, Dana Aspirasi Rp 15 M, dan Pemilu 2014

Dua manuver Partai Golkar membuat mata publik terbelalak. Partai Pohon Beringin itu mengusulkan setiap daerah pemilihan diberi jatah dana aspirasi Rp 15 miliar. Belum lagi usulan peningkatan Parliamentary Threshold (PT) 5 persen. Mudah diduga, dua manuver ini akan mengerucut ke Pemilu 2014.

Hitungan matematiknya memang fantastis. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan dana Rp 15 miliar ini diberikan untuk setiap anggota dewan. Artinya, jika dikalikan dengan 560 total anggota DPR, maka akan ada Rp 8,4 triliun uang rakyat yang akan dijadikan saweran. Itu pun akan dibagi setiap tahun anggaran.

Maka wajarlah masyarakat menilai Golkar serakah dan arogan. Saya berpandangan, memang sikap ngotot Golkar untuk mengusulkan dana Rp 15 miliar per dapil ini adalah untuk memuluskan proyek kuningisasi menjelang Pemilu 2014. Politisi partai lain tentu juga kebagian dana aspirasi ini, tapi jangan lupa banyak kabupaten dan kota di berbagai wilayah Indonesia dikuasai oleh politisi Golkar. Artinya eksekusi akhir dari pencairan dana ini ada di tangan para kader Golkar di daerah.

Dana Rp 15 miliar ini akan semakin melancarkan jalan partai yang dipimpin Aburizal Bakrie ini menuju Pemilu 2014. Golkar akan dapat tambahan fulus lewat program dana aspirasi. Belum lagi jika pemanfaatan dana tersebut diselewengkan oleh masing-masing anggota dewan. Bisa dibayangkan apa yang terjadi.

Jika strategi dana aspirasi ini belum cukup. Maka Golkar punya satu senjata lagi dengan menggolkan PT 5 persen dalam Pemilu 2014. Saya menilai, ini adalah strategi jitu mengeruk kembali suaranya yang diambil Partai Demokrat (PD), Partai Hanura dan Partai Gerindra. Selain itu Golkar juga ingin membendung ancaman Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) yang juga akan bermetamorfosa menjadi parpol. Selain itu, wacana PT 5 persen juga akan memberikan manfaat bagi Golkar untuk menghadang parpol kecil
yang selama ini mencuri suaranya tetapi hasilnya hanya meramaikan pemilu, karena
tidak mendapatkan dukungan rakyat seutuhnya.

Hanya tiga parpol yang diuntungkan dengan PT 5 persen yaitu Partai Golkar, PD dan PDIP karena perolehannya sampai di atas 10 persen dalam Pemilu 2009. Partai-partai gurem yang terbendung PT, harus merelakan kursi Senayan buat para raksasa ini. Partai-partai lain di bawah 5 persen atau sedikit di atas 5 persen, harus bekerja ekstra keras agar bisa bertahan. Mereka ini adalah Hanura, Gerindra dan PKB. Sementara PKS posisinya agak aman, tapi PPP dan PAN pas bandrol.

Lalu bagaimana hubungan antara dana Rp 15 miliar dengan usulan PT 5 persen? Jika diperhatikan teliti, maka keduanya akan menjadi kombinasi strategi yang mumpuni. Kalau dana Rp 15 miliar sampai gol, ini adalah bahan bakar Golkar untuk menggerakkan mesin politiknya berkonsolidasi menyambut Pemilu 2014. Karena inilah kader Golkar ngotot agar dana ini tetap dikaji dalam pembahasan RAPBN 2011. Sampai-sampai FPG DPR secara resmi mengelar jumpa pers untuk tetap berusaha mempengaruhi opini publik bahwa usulan dana itu bertujuan untuk meningkatkan pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sementara usulan PT 5 persen jika disetujui akan menjadikan partai yang lolos ke parlemen dalam Pemilu 2014 nanti tidak akan lebih dari 6 partai. Sebab, berdasar hasil Pemilu 2009 lalu hanya 6 partai yang melebihi perolehan suara 5 persen dari sekitar 44 parpol yang ikut berkompetisi. 6 parpol itu adalah PD, Golkar, PDIP, PKS, PAN dan PPP. Dari dua strategi ini, Golkar akan memiliki mesin politik dengan dana kencang, serta tameng untuk membendung partai saingan dan partai baru.

Untungnya, usulan Golkar ini masih menghadapi tantangan yang keras dari masyarakat dan parpol. Untuk usulan penganggaran dana Rp 15 miliar perdapil, pemerintah melalui Menkeu Agus Marto secara langsung mengungkapkan penolakannya di depan DPR. Belum lagi para aktivis anti korupsi dan para pengamat kritis yang juga ikut menentang usulan Golkar itu. Bahkan tak jarang Golkar disebut ingin merampok keuangan negara jika tetap memaksakan usul dana Rp 15 miliar perdapil.

Demikian halnya dengan penolakan soal wacana peningkatan PT menjadi 5 persen dalam Pemilu 2014. Hampir semua aktivis, parpol kecil dan termasuk PDIP menolak gagasan Golkar itu. Alasannya, usulan Golkar hanya akan membatasi ruang ekspresi berdemokrasi yang telah menjadi hak konstitusi bagi setiap warga negara Indonesia. Jika Golkar tidak peka, tetap arogan, dan merasa besar terus, strategi ini bisa menjadi bumerang. Golkar akan memanen kekecewaan dan kehilangan kepercayaan masyarakat.


*) Muhammad Nur Hayid adalah wartawan detikcom. Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili pendapat perusahaan tempat penulis bekerja.

Rahasia Sukses Wirausaha Muda Mandiri

Sejumlah wirausahawan muda mandiri berbagi pengalaman dan kunci agar bisa sukses dalam menjalankan bisnis.

Mereka yang berbagi adalah Brian Arfi Faridhi, Tririan Arianto, Iin Budianto, dan Zainal Abidin di acara seminar “Berbisnis Bisa! Saya Bisa Anda pun Bisa!” di Elemen Café Surabaya beberapa waktu lalu. Keempatnya adalah wirausahawan yang sukses di bidangnya masing-masing dan mendapatkan penghargaan dari Bank Mandiri pada 2009.

Menurut Brian, CEO PT DheZign Online Solution, menjadi seorang entrepreneur tidaklah mudah, banyak yang mencoba banyak pula yang gagal. Namun dengan fokus, keuletan dan ketekunan, persoalan itu akan teratasi dan jalan pun akan terbuka.

“Dalam bisnis hanya satu yang pasti, yaitu kegagalan. Namun kegagalan tersebut akan menghasilkan ketika kita terus mencoba dan mencoba,” tutur Juara Wirausaha Muda Mandiri kategori industri kreatif mahasiswa ini.

Tririan, pemilik PT Mushroom Indonesia yang memenangkan kategori kuliner mengaku memulai usaha dari nol. "Namun dengan ketekunan, kerja keras, doa dan berbagi kepada sesama mampu mengantarkan saya hingga ke titik ini.”

Selain tekun dan ulet, rahasia lainnya adalah saling berbagi lewat komunitas seperti komunitas Tangan Di Atas (TDA) yang menjadi kumpulan para pengusaha UKM. Di sini, setiap orang bisa saling berbagi baik kesuksesan maupun kegagalan.

Keduanya, juga aktif dan bergabung di komunitas ini untuk mengembangkan bisnis. "Outlet bisnis saya meroket dari 3 outlet menjadi 10 outlet dalam 3 bulan," kata Tririan.

Iin Budianto, pengusaha makanan dan pengusaha komputer ini mengaku pendapatannya meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Awalnya Iin adalah seorang karyawan dengan gaji yang tetap.

Source:http://bisnis.vivanews.com/news/read/135143-rahasia_sukses_wirausaha_muda_mandiri

Sabtu, 12 Juni 2010

Lowongan Staff Logistik

DIBUTUHKAN SEGERA




Kami perusahaan yang bergerak dibidang Feed Mill Equipment & Supplies membutuhkan :


Staff Logistik



Kualifikasi :

  • Jenis Kelamin : Laki-laki
  • Umur : maksimal 30 tahun
  • Pendidikan formal : D3/S1 Pertanian/Peternakan/Analis Kimia
  • Bersedia bertugas ke luar daerah

Kirimkan lamaran lengkap, CV dan data pendukung ke :


PT. WONOKOYO JAYA KUSUMA
Jl. Raya Rangkas Bitung Km. 2
Cikande - Serang
Atau email :
hrd@wjk.co.id

Rabu, 09 Juni 2010

Lowongan Senior Assistant

PT Cargill Indonesia

Cargill is a multinational US based company, an international marketer, processor and distributor of agricultural, food, financial and industrial products and services with more than 158,000 employees in over 66 countries. The company provides distinctive customer solutions in supply chain management, food applications and health and nutrition.

If you want to fulfill your potential and are looking for a company that thrives on innovation, values diversity and rewards performance, consider a career with Cargill. With annual sales of approximately $88.3 billion and growing, we’re among the world’s largest companies. We sell thousands of products; operate hundreds of businesses and partner with dozens of other companies, many of who are leaders in their industries.

In line with our continued growth and expansion, one of our Business Unit that have Copra Crushing Plant Facility, invites suitably qualified candidates to fill the following positions:
Senior Assistant
(Sumatera Selatan - Mukut, Palembang)
Responsibilities:
Position Purpose:
  • Responsible for the profitable and efficient running of the estate, which includes the nursery, land clearing, planting, field maintenance, harvesting, transport and the running of emplacement infrastructure.

Main Responsibilities:

  • Contribute to the company’s development of innovations, long term strategies, objectives and plans.
  • Develop and strengthen working relationships with other departments and peers at other group companies.
  • Develop and recommend strategies for the estate to the field manager.
  • Develop with Estate Manager the operating and capital budgets for the estate.
  • Implement the estate operating budget and capital budget to ensure the profitability and long term viability of the company.
  • Implement the budget within agreed financial, physical, time, quality and efficiency parameter.
  • Manage the estate to ensure targets are achieved through efficient use of human, financial, physical and information resources.
  • Lead the estate team and maintenance productive working relationships and team spirit in the estate and with other estates.
  • Ensure that the estate is efficiently manned and supervised to ensure maximum production and the cost effective completion of work program to required standards.
    Perform other relevant tasks required by Management in day to day operation.

Requirements:

  • Bachelor's degree majoring in Agronomy or graduated from vocational school of agriculture/plantation minimum 10 years experience in palm oil plantation.
  • Having minimum 5 years experience in land clearing for swamp area.
  • Having minimum 2 years experience in seed cultivation of palm oil.
  • Good command in English (oral and written).
  • Computer literate.
  • Willing to be placed in remote area (Mukut, Palembang, South Sumatra).

We offer an attractive remuneration package to the right candidate.

Candidates are invited to send their application with a comprehensive resume, photocopies of certificates, details of present and expected salary, contact telephone number together with a passport sized photograph to the following address:


DIRECTOR OF HR CARGILL INDONESIA
PO.BOX 4345 JAKARTA 10001

Or

Indohr_Recruitment@cargill.com

Only shortlisted candidates will be called for further interview.
Visit our website at www.cargill.co.id or www.cargill.com.

Lowongan Field Assistant

PT Cargill Indonesia


Cargill is a multinational US based company, an international marketer, processor and distributor of agricultural, food, financial and industrial products and services with more than 158,000 employees in over 66 countries. The company provides distinctive customer solutions in supply chain management, food applications and health and nutrition.

If you want to fulfill your potential and are looking for a company that thrives on innovation, values diversity and rewards performance, consider a career with Cargill. With annual sales of approximately $88.3 billion and growing, we’re among the world’s largest companies. We sell thousands of products; operate hundreds of businesses and partner with dozens of other companies, many of who are leaders in their industries.

In line with our continued growth and expansion, one of our Business Unit that have Copra Crushing Plant Facility, invites suitably qualified candidates to fill the following positions:
Field Assistant
(Sumatera Selatan - Mukut, Palembang)
Responsibilities:

Position Purpose:
  • To ensure all task details of Nursery (Field) Assistant are understood.
  • To ensure up keep work efficient and profitable for continuous growth of the Company.

Main Responsibilities:

  • To make daily and / or monthly work plan and report.
  • To set operational budget of Nursery works and other relevant related activities, including to plan cost and material and to seek for adequate manpower.
  • To implement operational budget accordingly in order to maximize performances, and work effectiveness with minimum cost, and in line with SOPs.
  • To manage and monitor all Nursery activities toward agreed Pre-Nursery and Main
  • Nursery standard and work norm for target completion/ settlement in term of production amount, budget, and standard with efficient use of human and material resources.
  • To make regular report accurately an timely.
  • To lead work force and maintain conducive and productive relationship and good team spirit among people in team and with others outside team.
  • To coach mandors and Nursery workers and conduct training program as planned seedling.
  • To ensure all work facilities available in good and ready to use.
  • To ensure Nursery works run in line with company environment policy and government regulation.
  • To establish and maintain good and open relationship with local community.

    Requirements:
  • Bachelor's degree majoring in Agronomy or graduated from vocational school of agriculture/plantation minimum 10 years experience in palm oil plantation. \
  • Having minimum 5 years experience in land clearing for swamp area.
  • Having minimum 2 years experience in seed cultivation of palm oil.
  • Good command in English (oral and written).
  • Computer literate.
  • Willing to be placed in remote area (Mukut, Palembang, South Sumatra).

We offer an attractive remuneration package to the right candidate.

Candidates are invited to send their application with a comprehensive resume, photocopies of certificates, details of present and expected salary, contact telephone number together with a passport sized photograph to the following address:

DIRECTOR OF HR CARGILL INDONESIA
PO.BOX 4345 JAKARTA 10001

Or

Indohr_Recruitment@cargill.com

Only shortlisted candidates will be called for further interview.
Visit our website at www.cargill.co.id or www.cargill.com.

Sabtu, 05 Juni 2010

APBN, Pajak, dan Utang

Oleh: Anggito Abimanyu


Akhir-akhir ini, banyak diperbincangkan kembali mengenai APBN, pajak, dan utang. Pemerintah telah menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal atau PPKF 2011 dengan rasio pajak 12 persen dari PDB dan defisit 1,7 persen dari PDB, dan defisit tersebut dibiayai dengan utang.

Seperti yang kita dengar, sebagian besar fraksi-fraksi di DPR menolak. DPR menghendaki penurunan defisit anggaran, dengan cara menaikkan penerimaan pajak dan bukan dari utang. Menurut saya, pendapat itu sangat wajar apalagi saat ini kita semua dihantui dengan krisis fiskal dan utang yang melanda Yunani dan di beberapa negara Eropa. Apalagi efeknya cepat atau lambat bisa saja menular ke negara-negara berkembang.

Berbeda dengan situasi fiskal dan utang di Yunani atau di banyak negara-negara Eropa, Indonesia memiliki kondisi fiskal yang bagus, kredibel, dan berhati-hati (prudent). Rasio defisit APBN dan utang Indonesia dalam kondisi yang aman. Penerimaan Pajak terus dipacu dengan menaikkan basis pajak (tax base) dan kepatuhan pajak. Makelar- makelar kasus (markus) pajak terus diberantas dengan tegas. Risiko fiskal di paparkan dan disediakan anggaran apabila meleset dari perkiraan.

Alokasi subsidi dibatasi dan mulai diarahkan subsidi secara tepat. Pembiayaan infrastruktur langsung dari APBN ataupun melalui swasta dengan penjaminan dirancang secara baik dan agresif untuk mendorong iklim investasi. Tersedia pembiayaan siaga dari lembaga donor yang setiap waktu dapat dimanfaatkan dalam keadaan krisis keuangan. Imbal hasil (yield) surat utang semakin turun, tanpa dipaksa, dengan pengelolaan utang yang meminimalkan biaya dan risiko peminjaman.

ORI dan SUKRI menjadi instrumen alternatif bagi pemodal rumah tangga kecil dan menengah yang andal. Desentralisasi fiskal tetap dijaga dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan tujuan mengurangi kesenjangan fiskal antardaerah. Program-program kemiskinan dirancang dengan program tepat sasaran pada kantong-kantong kemiskinan dengan sasaran menurunkan jumlah rumah tangga miskin di bawah 10 persen.

Tak perlu khawatir

Secara umum, bertolak belakang dengan situasi di Yunani dan Eropa pada umumnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari keadaan fiskal kita. Nominal utang kita memang naik dan rasio pajak kita masih rendah. Naiknya nominal utang kita terjadi karena kebutuhan ekspansi anggaran untuk mendorong sektor riil pada saat mandek. Jika penerimaan pajak nantinya bisa menutup defisit, penarikan utang akan turun, dan semata-mata ditujukan untuk refinancing (pembiayaan kembali utang) saja sesuai kebutuhan.

Penerimaan pajak kita saat ini memang belum memenuhi harapan meskipun saya yakin ini bukanlah sesuatu hal yang dirisaukan. Mengapa? Dalam dua tahun terakhir ini tarif Pajak Penghasilan (PPh) kita baru saja turun 5 persen, dan pada saat yang bersamaan banyak insentif pajak, baik PPh maupun Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kepada sektor riil yang tentu menggerus laju penerimaan pajak dalam jangka pendek. Saya percaya pertumbuhan penerimaan pajak nonmigas kita dalam lima tahun mendatang akan dapat mencapai 10-15 persen, yang berarti 1,5 kali pertumbuhan PDB nominal.

Bahkan, saya yakin bisa mencapai 15-20 persen dengan kebijakan terobosan seperti amnesti pajak. Rasio pajak bisa mencapai 13 persen, dan apabila ditambah dengan pajak daerah, rasio pajak kita secara nasional bisa mencapai 15 persen. Jika dihitung dengan pajak atas sumber daya alam, rasio pajak kita sudah sejajar dengan negara berkembang lainnya. Kuncinya adalah apabila kita sabar dan konsisten dengan reformasi perpajakan, termasuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, mulai dari pimpinan hingga ke tingkat kantor pelayanan pajak (KPP).

Anwar Supriyadi, Ketua Pengawas Perpajakan, pernah mensinyalir bahwa masalah di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah kurangnya jiwa kepemimpinan yang tegas, jujur, dan konsisten di jajaran pimpinan di DJP pusat dan kanwil. Namun, demikian saya cukup yakin DJP memiliki kader-kader pemimpin masa depan yang mumpuni.

Utang masih dibutuhkan

Masalah utang dan pajak adalah dua sumber pembiayaan anggaran yang saling melengkapi. Dua-duanya dibutuhkan. Penarikan pajak dengan tarif tinggi dan eksesif akan mengurangi kemampuan wajib pajak untuk melakukan investasi dan justru akan mengurangi tingkat kepatuhannya. Dan, kemampuan wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak juga akan tergantung pada kondisi perekonomiannya.

Jika ekonomi membaik dan bisnis untung, otomatis penerimaan pajak akan naik, demikian juga sebaliknya. Dalam keadaan krisis dan kelesuan sektor riil, di mana dana pajak masih kurang, penarikan utang adalah alternatif pembiayaan APBN. Namun, penarikan utang yang terlalu besar akan mendorong kenaikan biaya bunga dan beban utang pada masa mendatang. Di sinilah letak dari kebijakan fiskal dengan strategi untuk menyeimbangkan antara pendanaan dari pajak sebagai sumber utama dan utang apabila dibutuhkan.

Maka, kebijakan di sisi belanja juga sama pentingnya. Nafsu belanja yang besar tanpa kepastian pendapatan akan menimbulkan utang dan dis-saving. Prinsipnya adalah jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Keinginan DPR untuk memperbesar penerimaan pajak, apalagi rasio pajak pusat 15 persen, dan mengurangi penarikan utang, sulit dipenuhi sekarang. Tujuan itu akan tercapai dalam jangka menengah. Meskipun demikian, upaya tersebut harus tetap dikawal, termasuk di sisi penggunaan alokasi belanjanya. Keinginan DPR untuk menambah belanja melalui transfer ke daerah melalui dana aspirasi daerah adalah langkah yang tidak salah. Hanya saja harus tetap dicari formula yang tepat, transparan, dan bertahap serta jelas penggunaannya.

Saya sungguh sangat menghormati dan mengerti permintaan DPR untuk menaikkan penerimaan pajak dan mengurangi utang, serta penggunaan alokasi dana aspirasi tersebut. Biarlah isu-isu seputar PPKF ini menjadi wacana dan perdebatan publik terlebih dahulu secara sehat dan konstruktif.

URL Source: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/02/03021547/apbn.pajak.dan.utang


Anggito Abimanyu Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Yogyakarta

Dicari "Superman" untuk KPK

Oleh: W Riawan Tjandra

Proses seleksi calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tak urung mengundang perhatian publik karena banyak pihak menilai bahwa sekarang ini langkah pemberantasan korupsi berada di persimpangan jalan.

Dilemanya adalah jika tidak ditetapkan ketua KPK yang baru, sementara Undang-Undang (UU) KPK mengatur bahwa sifat kepemimpinan di KPK adalah kolektif-kolegial, dikhawatirkan kebijakan-kebijakan KPK bisa dipersoalkan dari segi tidak lengkap atau tidak utuhnya jumlah pimpinan KPK.

Namun, pengisian ketua KPK juga tidak lepas dari permasalahan. Selain masa kerja Ketua KPK terpilih ini nanti hanya berlaku 1 (satu) tahun sama dengan sisa masa kerja keempat pemimpin KPK lainnya, juga tidak mudah memilih seorang ketua di lembaga yang dinisbatkan sebagai superbody dalam pemberantasan korupsi, meskipun secara eksistensial kedudukannya tak lebih sebagai suatu state auxiliary agency di luar pilar trias politika negara.

Lembaga ini tampil karena hilangnya kepercayaan publik (public distrust) terhadap ketiga pilar kuasa negara itu.

Korupsi di Indonesia, meminjam bahasa Nietzsche, sudah mengalami ”transvaluasi nilai” dari semula merupakan kejahatan personal jabatan menjadi kejahatan struktural yang memiliki akar sangat kuat sehingga membentuk semacam ”habitus korupsi” dalam negara.

Korupsi yang dilakukan oleh pemegang kuasa dalam masyarakat, baik pemerintah (public power ) maupun kuasa ekonomi (economic power) atau sindikasi keduanya, yang umumnya dalam bentuk penyuapan (bribery) ataupun penerimaan komisi secara tak sah (kickbacks ), telah memiliki dampak yang sangat luas.

Hal itu disebabkan sumber kekuasaan tersebut pada dasarnya diperoleh dari masyarakat sehingga penyalahgunaan kekuasaan untuk melakukan korupsi bersifat struktural dan menimbulkan kerusakan sosial.

Kendala-kendala yang timbul dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi utamanya bisa bersumber dari status pelaku sehingga tindak pidana korupsi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran yang tak terjamah oleh hukum (offences beyond the reach of the law).

Tipologi kejahatan korupsi ini dinamakan sebagai invisible crime, yang menunjukkan adanya prosedur yang sulit dalam hal pembuktian dan tingginya tingkat profesionalitas pelaku.

Tak urung Ketua KPK nanti harus bisa membawa KPK mampu menuntaskan sejumlah agenda pemberantasan korupsi yang kini kian rumit dengan tampilnya variabel kartel politik, yang bukan tidak mungkin bisa menjadi tempat persemaian baru bagi praktik-praktik KKN karena adanya kartelisasi kuasa politik.

Dalam kondisi tersebut, sumber hukum bukan lagi logos (akal budi), melainkan alam, yakni kekuatan, kekuasaan, dan kekerasan. Jika hal itu terjadi, hukum bisa dianggap tak punya daya normatif lagi karena dalam kondisi itu telah terjadi disorientasi dalam mematuhi norma-norma.

Sapu kotor

Besarnya harapan rakyat agar ketua KPK yang terpilih nanti adalah seorang ”superman” tak urung dalam istilah Nietzsche dipengaruhi oleh hasrat berkuasa (the will-to–p owe r ) yang sebangun dengan the will-to-power dalam legislasi pembentukan KPK sebagai superbody dalam proses pemberantasan korupsi. Dalam sebuah republik, sangat sulit mengandalkan institusi yang sudah terjamah oleh tangan- tangan kotor koruptor untuk memberantas korupsi: sapu kotor tak mungkin bisa menyapu bersih lantai yang kotor.

Hal inilah yang menyebabkan begitu besar harapan publik atas tampilnya ”superman” dalam pemberantasan korupsi, yang tak lain meminjam analisis Nietzsche merupakan perwujudan dari ”A Caesar with the soul of Christ ” (seorang raja dengan jiwa Tuhan).

KPK hanya bisa berfungsi efektif manakala negara tidak meninggalkan watak dasarnya untuk mewujudkan bonum commune (terciptanya sistem sosial politik yang menjamin pemenuhan dasar kebutuhan segenap warga negara secara adil) bagi rakyatnya, seperti yang diamanatkan oleh preambul UUD 1945.

Posisinya sebagai state auxiliary agency di luar trias politika negara sangat rentan terhadap tantangan eksternal ataupun internal. Tantangan eksternal KPK adalah perubahan watak dasar negara yang tidak lagi menjadi apa yang oleh Gentile dideskripsikan sebagai ethical being (wujud etis) dari kuasa politik atas rakyatnya. Tantangan internal KPK akan dihadapi oleh KPK dengan gagalnya Panitia Seleksi (Pansel) KPK menyeleksi ketua KPK yang mampu melanjutkan agenda pemberantasan korupsi dan memperkuat KPK. Maka, siapa yang akan terpilih menjadi seorang ”superman” untuk memimpin KPK?

URL Source: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/02/05153097/dicari.superman.untuk.


W RIAWAN TJANDRA Direktur Pascasarjana Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

Kontribusi pertemuan G-20 bagi pemulihan ekonomi

Oleh: Anggito Abimanyu


Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 akan kembali bertemu di Busan, Korea Selatan, 3-5 Juni 2010. Pertemuan ini sangat penting sebagai jembatan pertemuan para kepala negara G-20 di Toronto, Kanada, 26-27 Juni 2010.
Pertemuan yang dahulu diadakan setiap tahun sekali untuk membahas isu-isu ekonomi dan keuangan reguler, kini menjadi forum pertemuan utama dan tertinggi menggantikan pertemuan G-8.

Dalam 2 tahun terakhir, forum G-20 diadakan dua kali dalam 1 tahun untuk mendesain tindakan global menangani krisis keuangan global. Maka, Para pemimpin negara, menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota

G-20, termasuk Indonesia, selalu menyempatkan hadir.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur BI Boediono bahkan tidak pernah absen dalam setiap pertemuan G-20.

Indonesia memiliki peran cukup sentral dalam reformasi arsitektur keuangan global. Indonesia adalah ketua working group reformasi Bank Dunia dan lembaga-lembaga multilateral lainnya.

Indonesia mengajukan konsep mengenai fiscal safety nets dan turut mendesain perbaikan governance di Dana Moneter Internasional (IMF). Indonesia adalah anggota baru FSB (Financial Stability Board) dan mendukung desain exit strategy dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang (balance growth). Indonesia menjadi champion dalam masalah perubahan iklim (climate change).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo perlu mengikuti jejak pendahulunya berperan aktif di forum G-20, apalagi Indonesia adalah wakil negara-negara anggota Asean serta negara berkembang lainnya. Forum G-20 harus mampu menyuarakan kepentingan pemulihan ekonomi di negara berkembang dan tidak bias kepada kepentingan negara maju semata.

Forum Utama

Forum G-20 sering dianggap sebagai premier forum dari arsitektur sistem ekonomi dan keuangan dunia di mana keanggotaannya bersifat eksklusif. Anggotanya adalah negara-negara yang paling penting secara sistemik ekonomi dan keuangan yang mewakili lebih dari 80% GDP global, 2/3 populasi dunia serta lebih dari 80% kepemilikan saham dari World Bank dan IMF, serta secara geografis merepresentasikan seluruh belahan dunia.

Hal ini memberikan leverage bagi peran kepemimpinan G-20 dalam isu-isu ekonomi dan keuangan global dan membantu mempromosikan saling pengertian dan pemahaman atas pendekatan nasional yang berbeda-beda terhadap isu-isu ekonomi dan keuangan.

Keanggotaan G-20 yang terbatas pada negara-negara yang penting secara sistemik keuangan dan ekonomi memungkinkan forum ini untuk melakukan pertukaran pandangan dan pengalaman secara langsung dan terbuka (open and frank discussion), sehingga dapat mengidentifikasi secara jelas tantangan kebijakan utama yang dihadapi komunitas internasional.

Hal ini juga memudahkan G-20 untuk mencapai konsensus dalam isu-isu yang membutuhkan respons kebijakan internasional yang segera dan sebaliknya mengidentifikasi faktor-faktor yang berpotensi menghambat konsensus internasional di forum yang lebih luas.

Selain itu secara historis G-20 juga telah berkontribusi sangat penting dalam memperbaiki sistem keuangan global pascakrisis keuangan Asia 1997. Kesepakatan dalam forum G-20 dilakukan hingga tingkat pemimpin negara dan dilaksanakan melalui lembaga-lembaga keuangan global seperti IMF, Bank Dunia, FSB, WTO, dan sebagainya.

Pertemuan di Busan dan Totonro ini nantinya akan memfokuskan tindak lanjut dari mandat pertemuan pemimpin G-20 di Pittsburgh tahun lalu. Pemimpin G-20, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 pada waktu itu telah sepakat untuk menyelesaiakn untuk melakukan exit strategy terhadap kebijakan stimulus, menuntaskan reformasi World Bank dan IMF terkait dengan masalah proses seleksi pimpinan dan manajer senior, pembagian kursi, surveilance dan membuat desain instrumen yang dapat mencegah dampak krisis keuangan.

Selain itu, forum G-20 sekarang telah melebarkan sayapnya ke isu terkait dengan penyelesaian putaran doha masalah perdagangan, pembiayaan perubahan iklim, transparansi dan pengurangan subsidi energi sehingga kehadiran Menteri Keuangan nantinya juga akan mewakili pemerintah di masing-masing negara terhadap isu-isu terkait tersebut.

Pada pertemuan sebelumnya di London dan Pittsburgh, para pemimpin negara memfokuskan pertemuan pada upaya pemulihan krisis keuangan global yang dipicu oleh krisis mortgage di AS.

Para pemimpin Negara sepakat bahwa forum G-20 merupakan wadah yang tepat untuk mengambil langkah-langkah respons global yang terkoordinasi secara cepat dan tanpa mengorbankan kepentingan negara lainnya. Beberapa keputusan yang diambil untuk pemulihan krisis meliputi stimulus global, pembentukan FSB, perbaikan governance dan regulasi di sektor keuangan, reformasi IFI (International Financial Institutions) dan menjadwalkan exit strategy serta mendesain pertumbuhan global yang seimbang.

Lemahnya pengawasan sistem keuangan global sekarang ini menjadi titik lemah dari proses pemulihan global. Pendeteksian dini masih mengandung kelemahan di sana sini. Surveilance IMF sering dilecehkan di negara-negara maju. Banyak negara yang belum melaksanakan asesmen sektor keuangannya yang dilakukan oleh IMF.

Peristiwa bangkrutnya Lehman Brothers, lembaga-lembaga investasi keuangan dan sekarang krisis fiskal di Yunani menunjukkan lemahnya pengawasan oleh lembaga keuangan regional seperti European Community dan IMF.

Meskipun negara tersebut memiliki rekam jejak fiskal yang buruk, lembaga peringkat tetap memberikan predikat AAA untuk peringkat utang mereka. Sungguh sangat tidak adil. Sementara Indonesia yang melakukan pengelolaan utang dan fiskal bagus tidak dihargai sepadan dengan prestasinya, sehingga pertingkat utang kita masih dalam batas BB+ atau dua tahap di bawah investment grade.

Masalah Yunani dan reformasi keuangan, surveilance dan lembaga pemeringkat akan menjadi satu agenda yang penting dalam forum G-20 di Busan dan Toronto. Apalagi dampak krisis Yunani berpotensi menular ke negara lainnya. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan menjadi korban apabila tidak ada upaya global mengatasi masalah krisis di Yunani.

Menunggu hasil

Pada masa depan, efektivitas kerja forum G-20 akan dituntut lebih tinggi dalam mengelola risiko ekonomi global: pertama, komitmen untuk meningkatkan kerja sama respons kebijakan terhadap resiko keuangan/ekonomi global melalui: pertama, Financial Stability Board dan BIS; dan kedua, memperkuat stabilitas dan efektivitas sektor keuangan domestik melalui regulasi keuangan global yang adaptif dengan keadaan domestik.

Ketiga, Mengelola arsitektur keuangan global melalui: reformasi IFIs; dan keempat termasuk menguji mandat dan akuntabilitas organisasi-organisasi seperti IMF, Bank Dunia, OPEC, UNFCCC, ILO, FSB, dan BIS.

Kini pelaku ekonomi menunggu hasil pertemuan G-20 di Busan dan Toronto untuk menyikapi beberapa hal penting yang menjadi perhatian, yakni respons pada krisis Yunani, waktu dan tahapan exit strategy, desain financial safety nets dan arah dari reformasi sektor keuangan dan prospek pemulihan global melalui tindakan global.

Saya yakin Menteri Keuangan Agus Martowardoyo dan Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution tidak akan menyia-nyiakan kehadirannya di forum G-20 ini, dan para pelaku ekonomi di Tanah Air tentu juga tidak sabar untuk menunggu kontribusi mereka dalam pemulihan ekonomi yang pasti.

URL Source: http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL

Anggito Abimanyu
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Rabu, 02 Juni 2010

Operational Manager For Palm Plantation (PALM)

URGENTLY REQUIRED

A Multi Manufacturing & Trading Companies in Jakarta & Medan Is looking for Qualified Candidates to fulfill the following positions for:


Operational Manager For Palm Plantation (PALM)
(Jakarta Raya)
Requirements:
  • Female or Male
  • Max. 40 year(s) old
  • At least 2 – 4 year(s) working experiences and strong knowledge in the related field is required.
  • Full-time positions are availlable
  • Applicants must be willing to based in all our offices, and willing to be external task/travelling.
  • Posses in Spoken & Written in English

Only short-listed Dedicated & Qualified candidated will be contacted,
Please send your recent CV & Photograph (4x6) by post to:

LEGAL, HRD & GA DEPT.
Attn.: Legal, HRD & GA Manager
Jl. Pinangsia II No. 8A, Kota – Jakarta Barat 11110
Or
rekrutmen.pahala@gmail.com

PS.
• PUT THE POSITION CODE IN THE UPPER LEFT ENVELOPE.
• FOR THOSE WHO DO NOT MEET THE QUALIFICATIONS, DO NOT APPLY.

Selasa, 01 Juni 2010

Hari Pancasila: Renungan 1 Juni

Oleh: Sukardi Rinakit


Menjelang ajal, lelaki itu menulis ”happiness real, when shared”, kebahagiaan terwujud jika terbagikan. Dia adalah Christopher McCandless dalam film Into The Wild, yang ketika berusia belia melarikan diri ke pedalaman ganas Alaska. Ia tidak bahagia di tengah keluarganya yang sangat kebendaan.

Dalam tataran kebangsaan, Bung Karno, Bung Hatta, dan para bapak bangsa yang lain bergerak dan bergerak terus untuk mengejar kebahagiaan. Bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk bangsanya. Mereka melakukan pertempuran ide untuk melahirkan Pancasila sebagai dasar filsafat (philosophische grondschlag) yang melandasi persatuan bangsa. Dengan ikatan seperti itu, dengan kesadaran bahwa crah agawe bubrah (perpecahan membuat hancur), Pancasila ditegakkan sebagai mata air yang tak pernah kering bagi pencapaian kebahagiaan bangsa Indonesia yang multikultur.

Itulah sebabnya, sebagian bapak bangsa, terutama dari Islam politik, yang awalnya mencantumkan tujuh kata ”dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” di belakang sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan keikhlasan tinggi bersetuju untuk menghapus tujuh kata tersebut. Semua ini demi sebuah cita-cita bersama, yaitu kebahagiaan seluruh rakyat.

Memori lama

Dengan konstruksi seperti itu, eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara sejatinya sudah final. Perdebatan-perdebatan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan Piagam Jakarta, sudah ditutup saat amandemen UUD 1945 tahun 2002.

Akan tetapi, kenyataannya, beberapa hari terakhir muncul kembali fenomena kontestasi. Bukan perdebatan pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara, melainkan pada peringatan hari lahirnya. Ranah politik terbelah, katakanlah, antara kubu Taufiq Kiemas dan AM Fatwa. Kubu pertama menginginkan mulai hari ini, 1 Juni, peringatan hari lahir Pancasila dilakukan resmi secara nasional.

Sebaliknya, AM Fatwa, tidak setuju jika peringatan itu diformalkan. Alasannya, Pancasila adalah ideologi partai politik (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) sehingga tidak bisa diperingati secara nasional oleh instansi-instansi resmi. Peringatan demikian akan memicu kembali bangkitnya sentimen Piagam Jakarta.

Perdebatan seperti itu muncul, menurut hipotesis saya, karena masing-masing terjebak pada memori masa lalu. Para politisi senior tersebut memang mengalami era kerasnya pertempuran ideologi. Memori itu melekat sampai kini. Jika ada rangsangan sedikit saja menyangkut ”ideologi” yang dijunjungnya, mereka langsung bereaksi.

Padahal, bagi generasi baru pada umumnya, jangankan perdebatan mengenai peringatan hari lahir Pancasila, pertarungan mengenai ideologi politik pun sudah dianggap tidak penting lagi. Itu bukan berarti mereka mempunyai hati jelek dan pikiran jahat. Bagi mereka, pertempuran nyata yang dihadapi bukan lagi Islamisasi ataupun gelora nasionalisme, melainkan pertempuran antarkorporasi besar yang setiap saat bisa mengempaskan mereka.

Di sini, mengikuti Francis Fukuyama, sejarah dari pertempuran ideologi sampai pada ujung perjalanannya. Orang menjadi radikal bukan karena alasan ideologi sebagai variabel signifikan, tetapi marjinalisasi ekstrem yang mereka alami, baik secara ekonomi maupun psikologis. Mereka menjadi déclassé sebagai akibat ganasnya pertempuran antarkorporasi besar, rengkuhan monopoli dan oligopoli, serta penguasa yang korup dan tidak peduli.

Namun, perilaku non-ideologis generasi baru tersebut, menurut hemat penulis, pada saatnya akan berbalik. Jika sudah kebentel (kepepet), kata Bung Karno, bangsa ini akan bergerak mencari roh jati dirinya. Demikian juga apabila kehidupan rakyat makmur, mereka juga akan mencari kebahagiaan di luar kebendaan. Peradaban, pada akhirnya, menjadi tujuan hakiki dalam peri kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ibu peradaban

Oleh karena Pancasila secara substansial mengandung kebebasan dalam memuja Allah, memanusiakan manusia, menjunjung multikulturalisme, nir-pemaksaan kehendak (musyawarah), dan perikehidupan yang berkeadilan, ia bisa dipandang sebagai rahim peradaban bangsa Indonesia. Ia adalah ibu peradaban kita.

Jika sampai saat ini masih ada pihak yang enggan, bahkan menolak Pancasila, itu lebih disebabkan oleh pengalaman traumatis masa lalu, khususnya kerasnya indoktrinasi ideologi zaman Orde Baru. Selain itu, juga karena perilaku pejabat yang kurang santun, korup, dan hanya memikirkan diri sendiri dan kelompoknya.

Untuk mengikis alam bawah sadar ketidakbahagiaan rakyat tersebut, para penggerak Pancasila, terutama yang berada di medan kebijakan publik, harus melahirkan keputusan-keputusan politik yang berpihak kepada wong cilik.

Mereka harus bisa menjamin bahwa seluruh warga negara bisa sama-sama mendapatkan pekerjaan, pendidikan berkualitas, kesehatan, menikmati air bersih, transportasi umum yang murah-aman-nyaman, selokan dan sungai yang bersih, serta fasilitas sosial lain, seperti taman kota untuk menjadi arena berkumpul dan berinteraksi. Dari kepingan-kepingan kebahagiaan rakyat tersebut, peradaban bangsa bisa dibangun pada masa depan.

Dan, salah sekali jika ada orang mengatakan bahwa Pancasila itu buatan Soekarno. ”… saya sekedar menggali di dalam bumi Indonesia dan mendapatkan lima berlian, dan lima berlian inilah saya anggap dapat menghiasi tanah air kita dengan cara seindah-indahnya …” (Soekarno, 17 Agustus 1954).

URL Source: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/01/03071870/renungan.1.juni


Sukardi Rinakit Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syndicate

Bumi Makin Panas, Itu Salah Manusia

Untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat manusia membutuhkan selubung gas rumah kaca. Namun, ketebalan gas rumah kaca bisa makin tak terkendali.

Bahkan, hasil penelitian Universitas New South Wales, Australia dan Universitas Purdue, Amerika Serikat menyebutkan, dalam kurun waktu kurang dari tiga abad, separuh Bumi bakal terlalu panas untuk manusia dan mengancam kelangsungan hidup manusia.

Para peneliti mengatakan, perubahan iklim tidak akan berhenti pada 2100. Hingga tahun 2300, kita mungkin akan berhadapan dengan peningkatan temperatur sebesar 12 derajat atau bahkan lebih -- sebagai akibat dari emisi gas rumah kaca.

Pemanasan global juga diyakini akan melelehkan es memicu kenaikan permukaan air laut.

"Konon, manusia berasal dari ikan, mungkin saja kita kembali berevolusi jadi ikan karena kenaikan level air laut," kata Direktur Program Iklim dan Energi, WWF Indonesia, Fitrian Ardiansyah dalam seminar “ Memahami Perubahan Iklim: Panduan Jurnalis untuk Meliput” yang dilaksanakan atas kerjasama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Efek rumah kaca, tambah dia, bukan hanya isu perubahan iklim, tapi juga isu ekonomi.

"Efek rumah kaca disebabkan aktivitas ekonomi, semua manusia ikut bertanggung jawab," kata Fitrian.

Tindakan- -bukan lagi sekedar kebijakan -- harus dilakukan untuk mengurangi emisi, terutama yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Salah satunya dengan penghematan, baik BBM [bahan bakar minyak] maupun penggunaan listrik. "Semakin ekonomi naik semakin naik penggunaan listrik. Makin merasa kaya makin banyak emisi karbon, entah dari bahan bakar minyak dan penggunaan listrik. " kata Fitrian.

Pemerintah juga seharusnya memberikan opsi-opsi, misalnya membedakan tarif listrik antara orang yang mampu dan masyarakat kebanyakan. "Saat ini, listrik di Pondok Indah nggak jauh beda bayar listrik dengan kawasan kumuh," kata Fitrian.

Yang tak kalah penting adalah menggunakan energi terbarukan, yang sayangnya belum jadi prioritas pemerintah Indonesia.

Misalnya, penggunaan bio energi, energi gas dan panas bumi. "Gas banyak dikirim ke negara lain misalnya China, sementara, panas bumi secara nasional kita pakai 3-4 persen, padahal itu sumber daya terbarukan," kata dia.

Bagaimana dengan energi nuklir? "Jika pemerintah belum bisa menjamin bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) teraman di dunia, PLTN tetap jadi opsi terbawah," kata Fitrian.

Berhenti menyalahkan

Dampak pemanasan global mengancam semua negara tanpa terkecuali.

Apalagi, "emisi tak punya paspor," kata Robert Law dari Kedutaan Besar Australia dalam seminar yang sama.

Yang terpenting, tambah Law, adalah mengurangi emisi secara global.

Mekanisme perdagangan karbon dalam skema Reducing Emission From Deforestation in Development Countries (REDD) jadi salah satu solusi yang ditawarkan.

"Mekanisme ini baik untuk negara maju dan berkembang. Mereka mendapat keuntungan finansial dan pengurangan emisi secara global," tambah dia.

Namun, mekanisme REDD bukan berarti tanpa kritik. Terutama soal masyarakat lokal yang hidup bergantung hutan. Atas nama kelestarian alam, para penduduk lokal bisa terusir dari tanah nenek moyangnya.

"Aspek masyarakat lokal, mungkin kita belum punya semua jawaban, tapi saya yakin negosiator Indonesia dan Australia dan semua negara sadar dan berjuang membuat sistem yang responsif terhadap kehawatiran ini," kata dia.

Sementara, Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership, Neil Scotland mengungkap fakta mengejutkan. "Akibat kebakaran gambut, Indonesia jadi negara tiga besar rumah kaca," kata dia.

Oleh karena itu fokus kebijakan lingkungan harus berfokus terutama pada pelestarian hutan dan gambut.

Misalnya, kata dia, Indonesia dan Australia bekerja sama membuat gambut tetap basah supaya tidak terjadi kebakaran lahan.

Tak dilupakan, bagaimana melibatkan masyarakat lokal dalam proyek ini. "Tak mungkin ada solusi tanpa dukungan masyarakat," kata dia.

Terkait polemik siapa yang paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan, apakah negara maju atau berkembang, jawab Scotland, "Lupakan siapa bertanggung jawab, Australia, Belanda, Indonesia, yang terpenting bagaimana kerja sama ke depan mencari solusi." (umi)

LOWONGAN MANAGEMENT TRAINEE ASISTEN LAPANGAN (MT-AL)

Triputra Group was founded in October 1998 by T.P. Rachmat. Focusing on some major industries such as manufaturing, logistics, services, retail chain, natural resources, and palm oil plantation, Triputra Group has managed to position itself at the 10th rank in Globe Asia's 2008 Top 100 Indonesia's Largest Groups.

Due to the uprising business growth in the future at Triputra, we are looking for potential and driven people to join us as :
MANAGEMENT TRAINEE ASISTEN LAPANGAN (MT-AL)
Kualifikasi:
  • Pria dengan usia maksimal 27 tahun
  • Pendidikan min. S1 dengan IPK min 2.75 dari jurusan Pertanian & Kehutanan
  • Memiliki kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan interpersonal yang baik
  • Bersedia ditempatkan di perkebunan Triputra Agro Persada Group di Sumatera & Kalimantan

Akan Diberikan Kompensasi, Fasilitas & Benefit yang Menarik

Kirimkan CV Lengkap & Foto anda ke :

recruitment@tap-agri.com
visit our website http://www.tap-agri.com
TRIPUTRA AGRO PERSADA GROUP
RECRUITMENT & DEVELOPMENT DEPARTMENT
The East Building 23th Floor
Lingkar Mega Kuningan Street Kav. E 3.2 No.1
Kuningan - South Jakarta 12950



LOWONGAN COMMUNITY EMPOWERMENT OFFICER

WWF INDONESIA
JOB VACANCY
WWF-Indonesia is an independent member of WWF, the global conservation organization, that operating close to 100 countries worldwide. WWF-Indonesia is registered under the Indonesia law and operates with 25 offices in 15 provinces, with the vision to conserve Indonesia’s biodiversity for the well being of present and future generations

To support our programs, we are currently seeking a qualified candidate to fill the position of:

COMMUNITY EMPOWERMENT OFFICER
Qualification
  • Minimum Diploma degree in Forestry/Farm/Environment.
  • At least 2 years experiences in administration, documentation and report management on the field associated with the program.
  • Good Knowledge in filling.
  • Computer Literate especially in database techniques.
  • Good communication skill in English both spoken and written.

Program Officer Responsibilities

  • Ensure and provide all data and information from all WWF-Indonesia program activities.
  • Support the Executive Director in Communication and Coordination with WWF-Indonesia head of program, WWF network and other related parties.
  • Ensure to provide good storage systems for all activity reports and publications by WWF-Indonesia.
  • Prepare Presentation, power point slide, summary, speech and paper needed Executive Director.

All application will be related strictly confidential. Interested applicants are invited submit full resume indicating qualification and experience, transcript, expected salary and recent photo to :
vacancy@wwf.or.id

LOWONGAN TENAGA AGRONOMIS (AGR)

PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA,PT
~ LOWONGAN KERJA ~


Sebuah BUMN Perdagangan di Jakarta membutuhkan Tenaga Profesional :


TENAGA AGRONOMIS (AGR)
Kualifikasi :

  • Laki-laki
  • Usia max. 28 tahun
  • IPK > 2.80
  • Lulusan D3 Pertanian dengan pengalaman 2 tahun
  • Lulusan S1 jurusan Pertanian, Budidaya Pertanian atau Hama Penyakit Tanaman dengan pengalaman 1 tahun
  • Mampu berbahasa inggris dengan baik (aktif dan pasif)
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah indonesia

Kirimkan lamaran, CV Lengkap, Foto 4x6 (2 lembar), Ijazah & transkip legalisir. paling lambat tanggal 15 Juni 2010 melalui :

DIVISI SDM
Wisma ITC, Jl. Abdul Muis No.8 lt.3 Jakarta Pusat 10160
Atau melalui e-mail :
hrd@tradingindonesia.com
(dalam bentuk .rar/.zip dan maksimal ukuran data adalah 300kb)

Lowongan Kepala Afdeling

Kepala Afdeling PT Union Sampoerna Triputra Persada                          Requirements Berusia antara 25 - 35 tahun Pendidik...